NIKAH, MASA GITU?!

5. terlanjur sah

Dengan kekuatan doa-restu orang tua- endorse-sponsor-banyak bala bantuan, acara pernikahan Sandra-Jamal akhirnya dapat diselenggarakan dengan persiapan tidak sampai sebulan.

Ajaib sekali.

Kini mereka telah dalam balutan baju pengantin, duduk berdua di depan bapak penghulu.

Sebelum ijab qobul, Sandra berbisik menanyakan, "Tapi, gue agak bongek, lo nggak apa-apa?"

Cuma bercanda, biar tidak gugup saja, karena jujur Sandra rasanya mules dan kebelet pipis tapi terlalu ribet untuk pergi ke toilet.

Dan, ya ... siapa tahu saja calon suaminya yang hari ini gagah paripurna itu berubah pikiran di detik-detik terakhir menjelang status mereka berganti dari teman TK ke teman rumah tangga.

Sandra mau memastikan.

Lalu, Jamal, santai, tidak kelihatan gugup sama sekali, berbisik balik, "Nggak apa-apa, nanti telinga lo, gue korek pake centong nasi."

Kedua mata Sandra sekarang tak ubahnya mata pedang. Tajam menghunus Jamal.

Setelah beberapa hari belakangan sering interaksi, Sandra pastikan, perangai berbudi luhur benar-benar bukan Jamal.

Mulut yang katanya sopan itu ternyata memang betulan sopan, sopan untuk ditaburi bubuk cabai kiloan.

Dalam menerima Jamal sebagai suami cuma dengan pertimbangan ganteng-tajir-tidak pelit-kebapakan, Sandra sekarang jadi mulai goyah.

"Saya terima nikah dan kawinnya, Rosandra Diyah Pitaloka binti Bapak Fadlan Fauzi dengan mas kawin tersebut, tunai."

"Saksi, sah?!"

"SAH!!!"

Tapi, terlambat. Mereka sudah terlanjur sah.

Pertanyannya, berapa lama rumah tangga mereka akan bertahan dengan kelakuan Jamal yang ....

"Panas, Buk?!"

"Menurut lo?! Nih cobain pake kebaya."

"Haha, ya udah nih gue kipasin!"

"Yang niat dikit kalo mau ngipasin! Lemes amat!"

Wush! Wush! Wush!

Mereka saat itu masih dipajang di kursi pelaminan. Maka, Sandra yang kesal maksimal, cuma bisa senyum terpaksa sambil berbisik,

"Jangan kenceng-kenceng ngipasinnya! Bulu mata palsu gue kayak mau copot!"

[]

***