8. afdolnya

1.3K 314 42
                                    

Dibangun dari penghasilan sebagai Youtuber sejak jaman SMA. Terletak di antara pemukiman warga Lembang bahagia.

Kepada Sandra dan kalian semua, Jamal mau pamer kalau bangunan tiga tingkat bercat dominan abu-abu pekat itu adalah rumahnya.

Tampak luar, sih, mirip rumah-rumah di Jepang sana, tapi tahan gempa atau tidaknya, belum diuji coba.

Tampak dalam?

"Terus tidurnya di mana?"

"Itu meja. Itu kursi. Itu sofa."

Setelah garasi, ada ruangan luas berisi benda-benda yang Jamal sebut. Sandra mau bilang, gue juga tahu, tapi kepanjangan.

Jadi, dia cuma, "Hah?!"

Jamal, dengan sabar mengulangi, "Itu meja. Itu kursi. Itu sofa. Bebas, lo mau tidur di mana,"

Menoleh pada Sandra, "Tapi, ..." senyum manis bin mengoda, "Kalau lo mau tidur sama gue, tidurnya di lantai dua."

Singkat saja, Sandra, "Ogah!" berjalan lalu naik tangga.

Jamal yang masih diam di tempatnya, "Ogah nolak?!" menyusul Sandra ke lantai dua.

Berhadapan dengan sebuah pintu.

"Kok nggak bisa dibuka?" tanya Sandra setelah mencoba mengayunkan gagang pintu dan mendorongnya.  

Jamal, santai, "Masa, sih?"

"Iya, ih! Nih, susah!"

"Coba minggir dulu!"

Nurut, Sandra minggir, membiarkan Jamal mengambil alih kekuasaan untuk menaklukkan selempar pintu.

"Iya, ya, susah," ucap Jamal, setelah mencoba dan gagal.

"Gimana atuh?!" Sandra panik.

Jamal senyum. "Berdoa, buru! Berdoa! Lo berdoa, gue usaha. Nih rumah katanya ada penunggunya jadi kudu didoain dulu."

"Oh iya? Ada jurignya?"

"Iya."

Nurut lagi. Sandra mengangkat tangan. Berkomat-kamit. Mengucap amin kemudian.

"Masih nggak bisa, San. Lo baca doa apaan?"

"Doa selamat dunia akhirat."

"Oh! Salah. Baca doa makan harusnya."

"Lah kok?"

"Iya. Jurignya suka makan. Hapal, nggak, doa makan?"

"Ya, hapal. Kan di TK juga diajarin. Tapi, ya, masa, sih? Lo ngibul, ya?!"

Tidak menjawab. Jamal mengeluarkan sesuatu dari jaketnya. Fokus memilah satu di antara beberapa kunci yang disatukan dengan tali. Memasukan satu kunci ke dalam lubang pintu, dan ....

Ceklek!

Sandra, "Yeee, kocak! Didorong pake tenaga dalam juga kagak bisa kebuka kalo pintunya dikunci. Dasar! Tukang ngibul! Mana ada jurig! Lo kali, ah, jurignya!"

Memasukan kembali kunci-kunci ke dalam jaket, mengambil posisi di belakang Sandra, Jamal yang melihat cewek itu mencoba lagi mendorong pintu tapi nihil, "Digeser, atuh, Sayang."

Tangan Sandra dipegangnya, dibimbing untuk menggeser pintu.

Sempat shock sebentar melihat wajah ganteng Jamal ada di atas-kanannya dengan agak condong ke depan, Sandra menjawab, "Oh digeser, ya, Sayang. Kirain didorong. Soalnya nggak ada tulisannya."

Jamal, sambil membuka setiap pintu ruangan di lantai dua, "Iya, Sayang. Soalnya ini rumah, bukan Indomaret."

Melihat-lihat setiap sudut, berdiri di balkon, melongok ke bawah, "Depan garasi masih lumayan luas. Kayaknya, cocok deh dibangun Indomaret."

Di samping Sandra, Jamal menunjuk, "Sebelah situ?"

"Iya, sebelah situ."

Mikir-mikir. "Kayaknya, lebih cocok dibangun playground sih. Buat tempat main anak-anak nanti."

Sandra, "Dih! Anaknya aja belum ada."

Menumpu dagu dengan tangan yang sikunya diletakkan di railing balkon, Jamal senyum, "Ya udah, yuk!"

"Yuk, apa?"

"Bikin."

"Bikin? Bikin playground?"

Seperti biasa. Berpura-pura oon adalah senjata andalan Sandra. Digencatkan di saat-saat seperti sekarang.

"Afdolnya, bikin anaknya dulu baru bikin playground-nya, Sayang."

Saat-saat di mana Jamal mulai 'bergerilya'.

Memeluk Sandra dari belakang, menaruh dagunya di atas kepala Sandra, Jamal berbisik, "Udah selesai 'kan?"

Sandra sedikit bergidik, mengedip-ngedip, "Apanya?"

"Datang bulannya."

"Udah, sih, kayaknya. Tadi pagi, tinggal bercaknya doang. Nanti sore, kalau udah bersih, mau mandi besar."

Jamal senyum sumringah. "Berarti nanti malem, ya."

"Nanti malem? Apa?"

Menyentuh tangan kanan Sandra yang menggenggam erat besi railing balkon, mengusap sebuah cincin yang melingkar di jari manis Sandra. 

"Sholat berjamaah di rumah," ucap Jamal, sopan-lembut-ramah. 

[]

***

notes:
nggak expect work ini bakal rame loh :')

thankyou so much kaliannn!
woppyuuu ^.^

NIKAH, MASA GITU?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang