Bulan madu, sih, bulan madu.
Ke Korea, sih, ke Korea. Cuman ....
"Ini Wildan. Ini Satria. Ini Riko. Ini Firhan. Ini Ghania. Ini Citra. Ini Joshepine. Kita adalah tim kreatif dari ....?!
"Ja-mal Tra-ve-ler."
... kenapa rame banget begini?
Ketimbang bulan madu, ini lebih cocok disebut sebagai ajang study tour anak SMP.
"Siap, grak! Setengah lengan lencang kanan, grak! Tegap, grak! Be-ri sa-lam!"
"Siap! Halo, Teh Sandra!"
Oh. Salah. Anak pramuka, lebih tepatnya.
Mau bagaimana lagi? Mereka semua sudah terlanjur mendekam di lobi bandara sekarang. Membawa koper masing-masing. Tiket juga sudah dipegang masing-masing.
Sandra cuma bisa senyum tipis, menyalami tim kreatif Jamal Treveler satu per satu, termasuk salah satunya yang dari tadi berlakon seperti komandan pasukan adalah Jono.
Tapi, sebelum mengulurkan tangan pada Jono, Sandra sempatkan buat ngupil dulu. Walhasil, Jono yang semula cengengesan tidak jelas langsung memasang muka syok dan jijik.
Tangan Sandra digeplaknya, tapi kemudian dijabat ketika Jamal yang berdiri di ujung sana sambil telponan entah dengan siapa menoleh pada mereka karena dengar suara geplakan.
Sedetik Jono kembali cengengesan. Sedetik lagi, pasang tampang datar, hendak membuang tangan Sandra saat Jamal kembali fokus telponan tetapi justru Sandra yang dengan sengaja tidak mau melepaskan tangan Jono, meremas itu kuat-kuat sambil pamer senyum.
Masih telponan, Jamal mendekat. Memisahkan tangan Sandra dari Jono, menggenggam tangan Sandra, menatap Jono curiga.
Sepertinya ada kesalahpahaman di sini.
Jono mau lemes, mengadu, tapi apa boleh buat. Cinta itu buta. Walaupun Jono bilang bini Jamal jorok, yang salah tetap Jono.
Daripada buang-buang tenaga buat ngomong, lebih baik Jono pakai segera handsanitizer buat menghilangkan kuman-kuman di tangannya yang baru saja terjamah upil Sandra.
Semantara itu, Sandra sekarang cengengesan bahagia karena tangannya digenggam Jamal.
Tapi, seperti musuh bebuyutan, ketika menoleh pada Jono, ekspresinya langsung berubah. Bibirnya miring-miring, wajah cantiknya rating bintang satu, kelakuannya ....
"Minta, dong, handsanitizer-nya!"
... sebelas dua belas dengan tetangga Jono yang ngutang lagi padahal utang kemarin belum dibayar. Tanda kutip, kurang ajar.
"Dih, minta?! Beli lah!"
Walaupun mencibir, Jono tetap mengulurkan benda yang Sandra minta, yang mana langsung disambar cewek itu dengan tidak sabaran.
Katanya, "Dih, ngintilin honeymoon orang! Honeymoon sendiri lah!"
"Kalo sendiri namanya bukan honeymoon, tapi Solomoon."
"Lah, kok?"
"Iya, kan mainnya solo."
Sandra mikir-mikir sambil pakai handsanitizer di tangannya.
"Jangan pura-pura polos, lo, San. Kita semua udah dewasa."
Diledek Jono, Sandra tidak menggubris. Cuma melirik malas sepintas Jono. Sebelum akhirnya sibuk memakaikan handsanitizer di tangan Jamal.
Melirik Jamal yang ternyata sedang memperhatikannya meskipun masih sambil telponan, Sandra senyum tipis.
Dibalas senyum manis, Sandra menunduk sambil cengengesan.
"Idih! Idih!"
Jono bergidik ngeri, tapi sebenarnya iri.
Mode reog is on. Sandra melotot melempar Jono pakai botol handsanitizer. "Apasih Jono! Udah sono mending lo pulang! Ngabisin duit suami gue aja, lo!"
Untung botol handsanitizer cuma segede jempol. Coba kalo segede papan karambol, kepala Jono bisa-bisa langsung benjol.
"San! Jangan dilempar-lempar, ah!"
Nah! Bukan Jono yang ngomong, tapi Jamal.
Sandra, kicep. Jono, melet-melet.
"Ayo! San, eh! Mau ke mana?! Pesawatnya udah mau take off!"
"Males, ah! Mau pulang aja!"
[]
***
notes:
ahahaha, kangen nggak sama couple prik ini?btw, sandra kelakuannya bocil keramat banget,
semoga jamal sabar :v
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH, MASA GITU?!
FanfictionGara-gara bapaknya mengadakan tasyakuran di rumah tepat sehari setelah Sandra wisuda sarjana satu manajemen, di antara para tetangga yang diundang, ada satu yang .... "Neng, nikah sama anak Bapak mau, nggak?" by linasworld