prolog

1.1K 46 2
                                    



Di suatu ruangan yang gelap terdapat tiga gadis yang sedang duduk melingkar, di tengah-tengah mereka terdapat sebuah lilin dan juga boneka piggy

"ayo mulai, gue udah ga sabar dapet banyak cuan" ucap salah satu perempuan itu, dia menatap langit-langit kamar yang gelap, membayangkan jika dia benar-benar bisa mendapatkan uang hasil dari ngepet jadi-jadian nya

benar! mereka sedang melakukan ritual itu, walau ritual bohongan tapi salah satu dari mereka terlihat sangat excited karena dia berfikir ritual nya ini sungguhan

satunya lagi hanya bisa menahan tawanya, karena temannya ini sungguh mudah untuk dibodohi, padahal dirinya juga sama, sama-sama mudah di bodohi

sedangkan diantara keduanya, hanya terdapat satu orang yang waras, dia hanya diam menatap kedua temannya ini dengan jengah, yang satu bodoh yang satu bego

perempuan yang menahan tawa tadi sudah memulai ritual nya dengan ngasal, dia tidak pernah melakukan ini jadi dia tidak tau apa bacaannya, lagipula dia melakukan ini karena gabut, dan dengan bodoh nya temannya itu menyetujui nya, malah dia yang paling excited

sedang fokus dengan ritual abal-abal nya, tiba-tiba suara pintu dibuka dan lampu yang di nyalakan itu membuat perempuan yang sedang membaca ritual abal-abal nya itu terhenti, mereka semua menoleh kearah pintu saat suara yang di keluarkan itu

"El, ra, na, kalian ngapain?" tanya pria tersebut yang melihat mereka sedang duduk melingkari lilin dan boneka piggy

"eh abang, El lagi ngepet kata Rania bisa dapet uang banyak" ucap Elista dengan polosnya

yang di panggil abang tadi adalah abang nya Elista, gadis yang sangat excited melakukan ritual ini adalah Elista Angraeni Pratama. anak bungsu dari keluarga Pratama, dan yang di panggil abang oleh Elista adalah Ryan Lewis Pratama, putra pertama dari keluarga Pratama

Ryan menatap Rania dengan menyelidik "hehehe gue gabut bang" ucap Rania dengan cengengesan

Ryan hanya bisa menggelengkan kepalanya heran, kenapa bisa mereka berteman(?)

"lu percaya El?" tanya Ryan kepada Elista adiknya

"percaya ga percaya sih bang, soalnya ga mungkin nih boneka bisa ngambil duit, tapi kan ketidak kemungkinan akan mungkin jika kita meyakini" Elista ini beneran polos, bego, bodoh atau tolol? entahlah dengan pemikiran nya

"bohongan itu, lu di bohongin sama si Rania" setelah mengucapkan itu, Ryan pergi dari kamar Elista

Elista yang mendengar itu langsung menatap Rania dengan tatapan bertanya "hehehe gue gabut El, jadi ngajakin ngepet, eh lo malah percaya" ucap Rania tanpa dosa dan langsung berdiri untuk ke kasur Elista

Elista yang mendengar itu pun kesal, dia langsung menghampiri Rania dan terjadi lah pergelutan yang mereka lakukan, sedangkan Natasha mengacuhkan mereka, dia fokus pada handphone-nya.

saat sedang fokus pada handphone nya, tiba-tiba ada notifikasi dari nomor yang tidak dikenal, isi dalam chat itu seperti mengancam(?) tapi Natasha mengabaikan itu, menurutnya itu hanyalah orang gabut atau salah sambung? entahlah

                        085598******

gua pastiin lu dan sahabat lu mati hari ini.







































udah gitu aja prolog nya

Bestie TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang