Bully

547 30 0
                                    


jangan lupa untuk vote dan komen nya yaw!







happy happy













setelah kejadian di rooftop tadi membuat fatin melamun memikirkan hal yang terjadi beberapa menit yang lalu. ia masih mencerna ucapan pria tersebut dan juga masih tidak percaya bahwa dia kekasih pemilik tubuh ini

'udah hampir 5 bulan? berawal dari gurauan temannya dan di setejui begitu saja? yang benar saja!' ucap fatin dalam hati. gila bukan berpacaran 5 bulan tapi tidak ada orang satupun yang mengetahuinya?!

terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri dan menatap kosong yang ada di depannya membuat panggilan-panggilan tidak di dengar olehnya

"WOY!" teriak serta gebrakan meja yang membawa fatin kembali ke alam sadarnya

Fatin melirik tajam siapa pelaku yang menggebrak meja serta mengejutkan dirinya

"hehehe pwis..." ucapnya sambil mengangkat dua jari dengan cengiran nya

"lagian lo gue panggilin kaga nyaut²! kenapa sih?" kesalnya dan menduduki kursi yang berada di depan fatin

fatin tidak menjawab, dia hanya mengangkat bahunya acuh lalu membuka ponselnya dan bermain game di ponsel itu

gadis yang bertanya tadi mendengus kesal 'kenapa menyebalkan sekali seperti Rania?!' batinnya. orang itu adalah Ilona dan di sebelahnya yang duduk dengan tenang itu adalah Monica, dia asik memainkan ponselnya saat telah tiba di meja kantin ini

'sama saja! kenapa aku harus memiliki teman yang sifatnya mirip dengan temanku dulu?' batinnya saat menatap Monica dan Fatin

mereka bertiga sibuk dengan dirinya masing-masing.

Ilona yang sedang menikmati ayam bakarnya di buat terkejut kala mejanya lagi-lagi di gebrak oleh seseorang

"Lo kalo-!" ucapnya terhenti kala melihat Devan yang memandang mereka bertiga dengan tajam dan mengintimidasi

"hehehe... sorry sorry" cicitnya lalu kembali makan dengan nikmat

"adek lo ngapa dah?" bisik Hilario pada Brison

"stres" balas Brison yang hampir membuat tawa Hilario pecah, tapi terhenti kala mendengar suara sang ketuanya

"bully?" tanya singkat nya pada Monica yang di mengerti olehnya saat melihat amara yang nunduk di belakang Devan

"gak" balasnya dengan singkat

"lalu?" tanyanya kembali

Monica mengangkat bahunya tanda tidak tau

"minta maaf" ucapnya menyuruh Monica

Monica menatap tajam Devan yang di balas tatapan datar olehnya

"ogah" jawabnya

"Mon-" ucapnya terhenti ketika mendengar gebrakan meja dan Monica yang tiba-tiba berdiri

"gue gak pernah sentuh cewe murahan itu dan cukup! cukup lo salahin gue terus! suka lo sama dia?" ucap Monica dan diakhiri tanya pada Devan

Devan diam sambil menatap Monica dan tidak ada niat untuk menjawab pertanyaan itu

"dan lo!" ucapnya sambil menunjuk Amara yang sedang menunduk di belakang Devan

Bestie TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang