Ilona

482 28 5
                                    


Jangan lupa vote dan komen nya yaw!



happy reading



"gua udah gak mau" ucap seorang pemuda kepada seorang gadis

"kenapa? jangan bilang lo suka beneran sama dia?!" tanya gadis tersebut

"k-kagak lah! gua emang kagak mau lanjutin, lo aja sendiri" jawabnya sambil berjalan duduk di kursi

"gak bisa gitu dong! perjanjian awalnya kita harus bisa hancurin mereka sehancur nya" gadis tersebut menghampiri pemuda itu dan berdiri di depannya

"ya tapi gua udah kagak mau! lagian gua udah bisa maafin mereka kok, udahlah" kemudian ia berdiri dan berjalan akan keluar dari ruangan ini

"kalo lo gamau! gua sebarin video lo!" ancam gadis tersebut saat pemuda itu akan keluar

pemuda itu terlihat mengepalkan tangannya kesal
"dasar licik." ia bersuara dengan menekankan kata-nya

"sama dong! gue licik, lo munafik" sarkas nya

"oh satu lagi! penghianat.!" ia menekankan di kalimat tersebut


_________

Di kediaman kaisar kini sedang berkumpul di ruang keluarga seluruh anggota keluarga telah berada di ruang keluarga saat sarapan pagi tadi telah selesai, bahkan Nelson anak tertua dan sang abang pertama ikut berkumpul

hari ini hari libur nasional, maka dari itu mereka semua memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarga, karena semenjak Nelson kuliah di luar kota dan kepala keluarga mereka yang semakin sibuk mengurus kerjaan, jadi mereka tidak sempat untuk quality time

Ilona sedari tadi tidak menjauh dari abang pertama nya, bahkan sejak tadi ia bersandar pada dada bidang milik abangnya itu, Ilona sangat rindu abang nya ini—maksudnya abang pemilik tubuh ini, argh! persetan dengan itu, Ilona sudah sayang dengan keluarga barunya ini

Nelson dengan lembut mengelus pucuk rambut Ilona yang lembut menggunakan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya ia pakai untuk memainkan ponselnya, Ilona merasa nyaman sampai-sampai ia akan tertidur namun tidak terjadi karena mendengar suara sang mommy

"gimana kuliah kamu bang?" tanya sang mommy pada Nelson

Nelson menaruh handphone nya di meja kemudian ia menjawab
"baik mom, cuman cukup pusing karena abang udah semester akhir jadi banyak tugas"

"wajar itu bang, dulu daddy juga begitu, tapi abang jangan sampe sakit karena tugas-tugas sampai mengabaikan kesehatan abang" nasehat dari daddy nya

"berbicara untuk diri sendiri, good dad" ucap Ilona berniat menyindir

sang daddy berpura-pura tidak mengerti, sedangkan yang lain menahan tawanya "iya dong, kesehatan itu lebih penting"

"nah itu tau! lalu kenapa tuan Liam Kaisar selalu memaksakan kerja di saat tubuh anda sedang tidak baik-baik saja, hm?" sarkas Ilona menegakkan tubuhnya dan menatap sang daddy

Bestie TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang