Sekolah

511 32 0
                                    

mobil BMW yang terlihat berhenti di depan gerbang SMA PRIATAMA SCHOOL itu membuat seluruh atensi siswa-siswi yang sedang berjalan masuk maupun nongkrong di parkiran mengalihkan pandangannya

beberapa menit kemudian, terlihat seorang gadis cantik dengan rambutnya berwarna hitam campur coklat sepinggang  yang dibiarkan terurai itu turun dari mobil BMW tersebut

semuanya menatap dengan pandangan yang berbeda-beda saat gadis itu berjalan masuk ke halaman sekolah

"itu siapa ya? kok cantik banget"

"tapi mukanya dingin kaya es kul kul"

"dia anak baru kah?"

"gw ga asing sama dia"

"Monica? tapi mana mungkin dia berpenampilan lebih normal dari biasanya"

puk

"jangan sembarangan Lo, kalo dia ada di sini habis Lo"

itulah kira-kira bisikan mereka yang sedang menatap Monica yang tengah berjalan masuk ke sekolah

tidak hanya siswa-siswi itu yang memandang Monica. di parkiran yang memang khusus untuk kelima most wanted  di sekolah ini juga memandang Monica dengan tatapan yang berbeda-beda

"itu Monica?" tanya salah satu dari mereka

"bukan. setan." jawab salah satu dari mereka dengan malas

"loh? siang begini emang ada mba kun?" tanya laki-laki itu dengan sok polos

"tolol" satu kalimat yang menusuk kedalam ubun-ubun

mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing sehingga tidak menyadari bahwa sang ketua mereka sudah berjalan terlebih dahulu

"loh bos! tunggu!" ucapnya sambil mengikuti ketuanya diikuti yang lainnya

————

lain lagi dengan seorang gadis yang tengah menyantap buburnya dengan khidmat di kantin yang sepi itu, dia makan dengan tenang sampai sebuah suara yang mengagetkan dia dan tanpa sengaja menjatuhkan bubur yang berada di sendok nya

dia mendongak menatap sang pelaku yang telah menggebrak meja makan yang di tempati gadis tadi yang sedang makan bubur

"Lo ngagetin tau ga?! bubur gue jatoh jadinya!" ucapnya dengan nada kesal

sang pelaku hanya cengengesan dengan menggaruk hidungnya yang tak gatal, dia duduk di depan gadis itu lalu menyodorkan tangannya

"kenalin gue Fatin Collen Delisia" ucapnya yang masih mengulurkan tangannya pada gadis di depannya

gadis itu menatapnya dengan sebal, dia masih tidak terima karena telah mengejutkan nya dan juga telah membuat buburnya jatuh

namun tak urung dia menjabat tangan gadis itu "Ilona Jannie Kaisar, panggilan ona" ucapnya lalu melanjutkan makannya yang tertunda

Fatin mengangguk-angguk sebagai jawabannya, dia menatap gadis itu sambil berfikir

selang beberapa menit mereka saling tatap "Lo?!" pekik nya bersamaan seraya menunjuk masing-masing

"Lo Fatin temennya ona? ngapain kita kenalan lagi?" tanya nya dengan heran

"lah gue aja gatau kalo Lo ona yang mama gue maksud" jawab Fatin

"ona juga gatau wajah sahabat-sahabat ona di dunia ini" ucapnya dengan tatapan lurus

"dunia ini?" tanya Fatin dengan heran

"ma-maksud nya, ona habis kecelakaan jadi hilang ingatan dan ga inget wajah sahabat-sahabat ona di sekolah ini, itu maksudnya" jawab nya dengan berharap Fatin akan percaya padanya

"lah sama, gue juga kecelakaan dan mengakibatkan hilang ingatan" ucap Fatin

"kok bisa samaan ya? kata mommy ona punya dua sahabat, kalo Fatin udah ketemu berarti tinggal..." ucapnya menggantung

"MONICA!" pekik mereka bersamaan



























































next↓↓↓

Bestie TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang