Kini Monica tengah berjalan menuju kantin, ia merasa haus dan memilih untuk pergi ke kantin membeli air mineral untuk menghilangkan rasa hausnya
sepanjang jalan dia terus di tatap oleh murid-murid yang berada di koridor sekolah. risih tentunya, dia ingin sekali mencolok mata mereka yang menatapnya dengan intens
selain tatapan yang mereka layangkan pada Monica, banyak bisikan-bisikan yang mereka buat
"itu Monica? kok beda ya?"
"dia kemana aja selama seminggu ini?"
"ngelonteh kali"
dug
"Lo kalo ngomong di pikir dulu"
"lah emang salah?"
"Monica keliatan lebih cantik tanpa make-up tante-tante"
"mukanya datar amat"
"kira-kira dia bakal berulah ga ya?"
"ngga deh kayaknya, liat dia udah berubah"
"kita gatau apa yang dia rencana kan"
itulah bisikan yang bukan bisikan karena mereka membicarakannya dengan kencang
Monica mengabaikan semua itu dan terus berjalan menuju kantin.
saat sudah sampai kantin dia langsung membeli air mineral dan membayarnya, karena sudah sangat haus dia pun membuka tutup botol air mineral itu dan meneguknya
saat sedang menikmati tegukan air yang ia minum. tiba-tiba dua suara cempreng itu membuat Monica menyemburkan air yang berada di dalam mulutnya di keluarkan
"MONICA!"
pekikan itulah yang membuat Monica hampir tersedak, dia menatap sekeliling kantin untuk mencari pelaku yang tengah menyebutkan namanya dengan sangat keras
saat mata hazel itu menatap dua gadis yang tengah duduk di pojokan. ia langsung berjalan menghampiri kedua gadis itu
saat sudah sampai, ia langsung meletakkan air mineral yang dia beli tadi di atas meja itu dengan kasar sehingga membuahkan suara yang keras, itu semua membuat kedua gadis itu terkejut dengan gebrakan tiba-tiba itu
lagi dan lagi bubur yang berada di sendok itu tumpah kembali akibat gebrakan yang dibuat itu. mereka mendongakan kepala untuk melihat sang pelaku
saat sudah siap untuk mengeluarkan kata-kata jahanam pada gadis yang sudah membuat mereka terkejut itu tidak jadi karena melihat wajah yang sangat amat datar dan aura yang mencengkam
"ngapain nyebut nama gue?" tanya nya dengan suara dingin
kedua gadis itu menelan ludah nya sendiri saat mendengar suara dingin itu, mereka merasa sedang di interogasi oleh seorang polisi
"a-anu... eum... itu..." jawab salah satu gadis yang gugup
Monica menaikkan sebelah alisnya
"Lo Monica?" pertanyaan itu keluar dari mulut Fatin yang menatap Monica
Monica mengangguk
Fatin dan Ilona saling tatap satu sama lain, sampai akhir mereka berdiri bersama dan mengulurkan tangan mereka berdua
"gue Fatin"
"gue Ilona" ucap mereka secara bersamaan dengan tangan yang masih terulur sebagai perkenalanMonica hanya menatap mereka dengan tatapan bingung, pasalnya ia tidak mengenali mereka berdua
Ilona menarik tangannya sendiri dan menarik Monica untuk duduk di sebelahnya, Monica pun tidak menolak. ia pun duduk di sebelah Ilona dan berhadapan dengan Fatin
"kita itu sahabatan" kata Ilona yang membuat Monica menatapnya dengan meminta penjelasan
"katanya sih kita bestie an dari awal masuk sekolah ini dan sampai sekarang, Lo... ga inget?" tanya Fatin sambil memberikan sedikit penjelasan
Monica menggeleng
"Lo juga amesia?!" tanya Ilona
Monica mengedikkan bahunya "katanya gitu"
"kecelakaan?" tanya Fatin yang di balas anggukan oleh Monica
mereka terdiam untuk sesaat, memikirkan hal yang memang harus di pikiran. mereka terlalu sibuk dengan pikirannya masing-masing sampai bell berbunyi menyadarkan mereka bertiga
"udah bell, ayok ke kelas" ajak Fatin seraya berdiri dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan mereka berdua
"dih ninggalin" ucap Ilona dan berjalan mengejar Fatin
"mereka mirip Rania sama Elista" batin Monica
———
setelah melewati pelajaran yang sedikit melelahkan akhirnya mereka bisa mengisi perut yang sudah berbunyi sejak jam pelajaran berlangsung
banyak murid-murid yang berhamburan ke area kantin, begitu juga dengan ketiga gadis ini yang sudah duduk manis dan menyantap makanannya dengan nikmat
saat bell berbunyi, Fatin lebih dulu lari keluar kelas setelah menyalimi guru yang mengajar tadi dan berlari sekencang mungkin untuk ke kantin dan meninggalkan kedua bestie nya
dia memesan tiga bakso dan langsung mencari tempat yang kosong, dia menemukan tempat yang tadi pagi ia dan kedua bestie nya duduki itu kosong, dia langsung duduk di sana sambil menunggu kedua bestie nya
saat keduanya terlihat berjalan memasuki kantin, Fatin melambaikan tangannya semangat kepada bestie nya untuk duduk di meja yang telah ia booking itu
meja itu di penuhi oleh ketawa yang keras dari salah satu gadis itu, meja itu menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di kantin
Ilona. gadis itu yang tertawa terbahak-bahak saat mendengarkan cerita konyol yang Fatin keluarkan, Monica juga tertawa dengan cerita konyolnya Fatin. namun tawanya Monica tidak begitu keras seperti Ilona
saat sedang asik-asiknya tertawa dan bercanda. mereka menghentikan tawanya kala ada sebuah gebrakan di meja mereka yang membuat mereka semua terlonjak kaget
dan sial nya itu membuat bakso yang akan Ilona makan jatuh ke lantai dan menggelinding begitu saja, Ilona dan kedua bestie nya mendongak untuk melihat siapa pelaku peng-gebrakan di meja mereka dan juga membuat bakso yang akan Ilona lahap jatuh ke lantai
"hobi banget nge-gebrak meja gua sama buat jatuh makanan gua, nasib-nasib" batin Ilona
•
•
•HALOO GAES!!
sebelumnya aku minta maaf kalo ceritanya freak. karena jujur ini cerita pertama yang aku publish dari cerita lainnya yang aku keep.kalo ada salah penulisan/typo tolong koreksi yaw! kalo bisa kasih pendapat juga buat aku gimana bagusnya cerita ini.
ini tuh hasil gabutku yang melintas di otak hehe, udahlah see you!
•
•
•NEXT ↓↓↓

KAMU SEDANG MEMBACA
Bestie Transmigrasi
Teen Fictionsesuai judulnya "bestie transmigrasi" jadi cerita ini menceritakan tentang tiga gadis yang bersahabat sedari dulu, mereka memiliki sifat dan sikap yang berbeda-beda tentunya. dan suatu hari terjadinya kecelakaan yang menimpa pada mereka. akankah mer...