17. Perasaan yang sama

607 46 7
                                    

Jangan lupa follow, vote dan komen

Instagram fwairyyptri / secre_tptri

•••

"Na."

"Hm." Joana menoleh menatap Azura. Kedua gadis itu sedang berada di ruang tamu apartemen menonton televisi.

"Kedatangan lo ke Jakarta ada maksud lain kan?"

"Gue nyari bokap."

Kening Azura mengkerut. "Lo tau alamat nya?"

Joana menggeleng. "Waktu itu ada tapi pas gue ke alamat nya, kata tetangga sekitar rumah itu udah kosong 3 tahun lalu."

"Mau gue bantu cari?"

"Boleh."

"Tapi kenapa lo nyari bokap lo? Bukannya selama ini lo baik-baik aja tanpa kehadiran nya?"

Joana menghela napas gusar. "Gue mau minta sebagian harta nya, gimana pun juga gue berhak dapet secara gue darah daging nya."

Azura mengangguk paham. Gadis itu menatap lekat Joana membuat gadis itu heran dengan sikap Azura.

"Lo mau ngomong apa?"

Azura menghela napas berat. "Alegra terancam di keluarin dari sekolah."

"Bukan nya Alegra keponakan pemilik yayasan?"

"Iya, cuma pemilik yayasan nggak mau seenaknya. Walaupun Alegra keponakan nya, beliau tetap menjalankan peraturan yang di buat nya."

"Terus kalo Alegra di keluarin, dia sekolah dimana?"

Azura menggeleng. "Kemungkinan besar untuk Alegra sekolah lagi udah nggak akan di terima di sekolah manapun."

Kening Joana mengkerut. "Kenapa gitu? Terus orang tua Alegra gimana? Mereka diem aja."

"Bukan tugas gue buat cerita soal orang tua Alegra. Lo bisa tanya dia sendiri, tapi gue boleh minta satu permintaan ke lo?"

"Apa?"

"Bikin Alegra berubah, karena cuma lo satu-satunya yang bisa bantu Alegra balik kaya dulu."

°°°

"Masalah apa lagi yang kamu buat Alegra?!"

Remaja pria itu hanya bisa menundukkan kepala nya saat sang Tante memarahi nya.

Lauren menghela napas gusar. "Kamu tau nggak, lagi-lagi Mami di telepon kepala sekolah karena kamu tidak mengikuti pelajaran! Mau kamu apa Alegra?"

Para sepupu nya yang lain hanya bisa diam melihat Alegra di marahi habis-habisan. Memang tanggung jawab Alegra berada di tangan Lauren selama Aletta tidak ada di Indonesia. Itu sebabnya pihak sekolah menghubungi Lauren.

Nata mengelus punggung Lauren. "Sabar."

"Anak ini susah di atur, Bun. Mau jadi apa dia nanti kalo sikap nya terus seperti itu."

Alegra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang