10. Siapa dia?

1.1K 126 7
                                    

Jangan lupa follow, vote dan komen

Instagram amly.amly6

Weekend kali ini Alegra memilih pergi ke rumah Melvin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Weekend kali ini Alegra memilih pergi ke rumah Melvin. Dia ingin melepas rindu dengan sosok Karina, hanya ke rumah Melvin lah yang bisa membuat Alegra merasakan kehadiran Karina.

Sampai saat ini dia belum menemukan tanda-tanda keberadaan Galy. Dia yakin jika Galy dalang di balik semua ini.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit dia telah sampai di rumah Melvin. Melepas helm full face nya, pria itu beranjak masuk ke dalam rumah, sebelum kemari dia telah lebih dulu menghubungi Melvin.

"Lho, Alegra?"

Alegra tersenyum tipis, mencium punggung tangan kedua orang tua Melvin. "Om, Tante."

"Mau ketemu Melvin atau Ara?" tanya Harun.

"Melvin, Om."

"Ya udah sana masuk, kita pergi dulu."

"Maaf, Om. Gimana soal perkembangan Karina?"

Harun menghembuskan napas berat, menepuk bahu Alegra. "Kamu doakan saja semoga kita secepatnya menemukan keberadaan Karina."

"Saya ikut mencari nya ya, Om?"

"Nggak usah, kamu fokus dengan sekolah mu, biar masalah ini kita yang urus."

"Tapi, Om?"

"Gra, Tante tau kamu sedih dengan kepergian Karina tapi untuk saat ini biarkan kita yang mencari sendiri ya, kamu fokus sekolah aja. Bukan nya kita ngga seneng kamu mau bantu, tapi selama ini kamu udah bantu banyak mengenai Karina."

Alegra terdiam sejenak. "Tapi biarin Alegra bantu dari jauh ya? Alegra nggak tenang Om, Tante."

Harun menghembuskan napas pasrah. "Boleh, kita pergi dulu."

"Hati-hati Om, Tante."

^^^

"Gama."

"Hm."

Joana mengelus puncak kepala Gama. "Mau bantuin aku nggak?"

Gama mendongak dalam dekapan Joana. "Bantuin apa?"

"Bangun dulu deh."

"Nggak mau."

"Aku mau cerita dulu, nggak enak kalo tiduran gini."

Gama mau tak mau menuruti ucapan Joana. Pria itu menyadarkan tubuh nya di sandaran ranjang, menatap lekat wajah kekasih nya yang tampak gelisah.

"Kenapa?"

Joana menghembuskan napas pelan. "Bantuin aku nyari jasad seseorang."

Alegra 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang