2018
Hidup di belahan bumi berbeda dan lingkungan yang jauh berbeda tidak membuat Ranua kehilangan cintanya. Bukannya terbang dan berbaur bersama udara. Perasaannya kian menjadi. Semakin lama ditahan semakin ingin diungkapkan.
Ranua dan Ibay hanya berjumpa ketika ditipu Oyan dan Amara. Tapi efeknya begitu besar bagi Ranua. Bahkan rasanya itu adalah hari yang paling ditunggu setiap minggunya.
Tapi sangat di sayangkan, jadwal sekolah dan organisasi yang mulai padat. Sering membuat Ranua ataukah Ibay absen dari kegiatan menemani Oyan dan Amara kencan. Seperti hari ini. Melihat Ranua yang lemah, letih, lesu, lemas dan lelah membuat pasangan yang hampir 2 tahun itu prihatin.
"Kami jadi nggak tega ninggalin Lo deh Nua" ucap Amara sambil mengelus kepala Ranua yang telungkup di meja.
"Nggak papa tinggal aja" guman Ranua lirih.
"Galau nggak ketemu Ibay 2 kali Lo?" Tanya Oyan meledek.
Mendengar pertanyaan Oyan. Ranua menegakkan kepalanya.
"Nggak ya! Mana ada!"Oyan tertawa begitu pula dengan Amara. Ranua menatap Amara melas.
"Amara, tega banget Lo""Jujur makanya. Gue sama Oyan udah nebak sih dari awal" balas Amara sambil memutar bola mata.
"Bahkan Gue kira kalian pacaran tau! Sikap Ibay beda" ujar Oyan.
Ranua tidak percaya. Jelas sekali bukan, harusnya Oyan tau bagaimana seorang Ibay memperlakukan orang lain.
"Biasa aja tuh. Emang ramah kan orangnya? Jangan bikin Gue mikir aneh-aneh ya anjir""Nggak peka! Bodoh lagi!" Ejek Oyan.
"Heh! Nilai kelulusan Gue tertinggi ya cebol!" Balas Ranua tak kalah mengejek.
"Gue udah nggak cebol ya! Udah tinggi dodol!"
"Cebol ya tetep cebol aja!"
"Gue udah tinggi! Lo aja yang cebol teriak cebol!"
"Stop! Berhenti kalian berdua!" Teriak Amara frustasi.
Mendengar teriakan Amara, Oyan dan Ranua langsung saja menutup mulut rapat.
"Lo suka sama Ibay?" Tanya Amara pada Ranua, disisi lain Oyan tersenyum mengejek.
Ranua menatap Oyan dengan tatapan tajam, tangannya mengepal.
"ENGGAK!""Alah tatapan Lo aja bilang iya. Ntar kalau si Ibay sama yang lain nangis" ucap Oyan.
Ranua kembali menelungkupkan kepalanya di meja.
"Kalian menang. Iya Gue suka, tapi...""Tapi apa?" Ucap Oyan dan Amara bersamaan.
"Ada yang lebih lama, lebih layak dan lebih berhak sama Ibay" jawab Ranua sambil bangkit dan pergi meninggalkan pasangan itu berpikir keras.
***
2018Ranua, Yura dan Ratu sedang berkumpul. Niva absen karena sedang membantu Mamanya. Ketiga sahabat itu memutuskan quality time dirumah Yura dengan menonton film bergendre horor dan menyemil. Padahal jelas sekali pemilik rumah sangat takut dengan yang berbau horor.
"Film lain nggak bisa apa?" Tanya Yura.
"Nggak!" Jawab Ratu dan Ranua kompak. Lalu keduanya bertos ria.
Yura hanya bisa pasrah. Mereka menonton dengan hikmat. Tidak tahu saja bahwa Yura sudah menutup mata dari awal hingga akhir film.
"Ngeri nggak sih? Mulutnya tadi ngeluarin darah sama paku" ucap Ranua.
Yura yang tadinya minum, sampai tersedak.
"Iya, serem banget. Merinding tadi Gue" balas Ratu.
Ranua seketika teringat adegan yang lebih menyeramkan.
"Apalagi tad-""Udah stop!" Teriak Yura frustasi. Narasi teman-temannya membuatnya merinding sebadan-badan.
Ranua dan Ratu kompak tertawa jahat.
"Btw, harga langganan aplikasi film tadi betapa Nua?" Tanya Ratu.Ranua berpikir sejenak.
"Nggak tau. Soalnya Gue di kasih""Dikasih siapa?" Tanya Yura.
"Ibay"
Ratu dan Yura terdiam. Ranua tiba-tiba sadar perubahan situasi setelah kejujurannya.
"Gratis kok, makanya Gue mau. Nggak ada hubungan apapun Gue sama Ibay mah. Just friend""Lebih juga gapapa kali" balas Yura datar tanpa sadar.
Ratu sontak menatap Yura dan Ranua bergantian.
"Nggak kok jangan salah paham" jelas Ranua kembali. "Kalau pun diantara kita ada yang suka sama satu cowok. Gue yang akan ngalah prenn"
"Gue nggak suka Ibay kalau Lo tanya. Jangan salah paham" ucap Yura.
"Tapi Gue tau Lo suka sama dia sejak dulu. Jujur aja deh Yur. Kita temen kan?" Tanya Ranua penuh harap.
Tiba-tiba Ratu menumpahkan saus.
"Maaf. Bisa tolong ambilin tisu nggak Yur?"Tanpa jawaban Yura bangkit dan berjalan ke dapur.
"Keterlaluan banget sih Lo Nua!" Ucap Ratu pertama kali setelah memastikan Yura telah tiba di dapur.
"Keterlaluan gimana?" Tanya Ranua.
"Lo sengaja kan? Lo nggak tau apa, sejak kapan Yura suka Ibay dan Lo dengan gampangnya bilang kayak tadi! Lo nggak ingat penolakan Ibay ke Yura kek gimana?" Ranua hanya diam merenungkan perkataan Ratu.
Semua memori menyakitkan Yura ketika mencintai Ibay berputar di kepala Ranua. Jahat sekali dirinya ini.
"Dilihat kondisi sekarang. Jelas Lo yang menang kalau Lo beneran suka Ibay!"
"Gue akan ngalah! Gue udah bilang kan?"
"Seberapa banyak kita bisa percaya sama Lo?" Ranua terdiam. Ratu tersenyum kecewa. "Lo diam kan? See? Kalau Gue salah bilang, Lo pertama kali jatuh cinta. Yes or no?"
Ranua hanya mengangguk. Lidahnya kelu untuk berbohong.
"Apa Lo bisa nggak egois kali ini untuk pengalaman pertama Lo? Lo lembek! Lo lemah kalau soal perasaan!" Ucap Ratu.
"Kalau Gue udah memutuskan. Gue pantang mundur!" Tegas Ranua.
Mendengar suara langkah. Ranua dan Ratu sontak saja berpura baik baik saja. Yura datang membawa lap untuk meja.
"Gue nggak papa Tu" ucap Yura pada Ratu. "Sekeras apapun Gue berusaha, pemenangnya tetap yang ada di hatinya kan?"
"Gue bakal buat Dia cinta sama Lo" ucap Ranua tiba-tiba.
Yura menatap Ranua dengan sorot kecewa.
"Nggak usah aneh-aneh deh. Nyakitin Gue asal Lo tau. Lo kan yang nyuruh dia chat Gue?"Ranua hanya diam menunduk. Semakin menggunung saja rasa bersalahnya. Seharusnya Dia tidak bertindak sejauh itu. Sejak 2016 Yura menyukai Ibay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Ibay!
ChickLit8 tahun terjebak mencintai sendirian. Pada akhirnya Ranua ditinggalkan dan kesakitan. Lantas gadis people pleaser ini, bagaimana jalannya? Mereka hanyalah teman. Dan Ranua hanya hidup mencintai sendirian.