S A T U

263 43 130
                                    

______WOII BOO, HAII______

🤜🤛

SHERAA DATANG LAGII💃💃

ABSEN ✨HADIR✨ DOLOH‼️

JANGAN LUPA BINTANG DAN KOMENNYA💬

️⚠️WARNING⚠️
; Mengandung kata-kata kasar, bijaklah dalam memilah, ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk.

WADOH-WADOH!

Yuk ayuk Abang kakak periksa sekitar kalian aman tidak, ⚠️KAWASAN RAWAN NAHAN TAWA⚠️

HAPPY READING!




BISMILLAH SUKA!



01. SUPRA MANIS DAN SCOOPY CANTIK

______________

"Semoga Tuhan punya rencana paling menyenangkan untuk alasan kita berjumpa kemudian bertahan."

Dari yang akan kamu kenal

🐏💨

7 tahun kemudian...

Berada di rumah pohon buatan tangan terampil dua remaja, kertas karton, kardus, gunting, sampai lem berserakan di atas papan kayu. Rumah pohon sederhana itu menaungi dua insan yang sejak tadi sibuk menggunting dan menempel.

"Lem e endi, Su!" kesal lelaki yang sejak tadi mengobrak-abrik tempat demi sebuah lem. Rambutnya sudah tak berbentuk, tangannya gatal karena frustasi memikirkan tugas MPLS ini.

Odhi Zai Kanigoro, manusia kelahiran dua puluh lima Agustus, di Jawa Timur. Meski umurnya sudah beranjak remaja, sifat sengklek-nya masih merekat di jiwa. Namun, Odhi ini sangat ramah pada semua makhluk, semut yang baru saja ia pijak saja disapa. Tak jarang, orang-orang kampungnya begitu menyenangi sosok Odhi. Selain ramah, Odhi adalah lelaki sederhana, alias apa adanya.

yang diberi tanya lantas melirik sekilas ke arah sahabatnya itu. Kemudian mengeluarkan selotip dari sakunya, dan melemparnya pada Odhi tanpa dosa.

"Ncen arek wedus!" umpat Odhi ingin meledak-ledak saat itu juga.

"Omong koproh," balas sahabatnya tanpa ekspresi.

Pemilik wajah lempeng itu namanya Ganka Aditomo. Dia ini pendiam, alias irit bicara. Jangan salah, seperti Ganka sudah menjadi idaman janda depan rumahnya. Karena dia yang tidak menyukai kebisingan harus merasakan muak, eneg, pening karena ditakdirkan mendapat sahabat seperti Odhi. Tapi percayalah, Odhi sering sariawan karena Ganka.

Begitu hafal jika berdebat dengan Ganka tidak bermutu, Odhi memilih melanjutkan membuat papan namanya dari kardus dan karton itu. Sesekali matanya melirik Ganka yang tengah menulis nama dengan spidol. Odhi menyeringai saat mendapat ide paling mulia.

"DOR!" pekik Odhi seraya menyenggol tubuh Ganka.

Kontan saja tangan Ganka terpeleset membuat kartonnya mendapat coretan, akibat Odhi. Dia menggenggam erat spidol hitam tadi, memejamkan matanya sejenak seraya menarik nafas dalam-dalam.

2021: Kolase OdhiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang