E N A M

90 13 13
                                    

______ASSALAMUALAIKUM DI BAB ENAM🤜🤛______

SHERA KAMBEKK💃💃

*

ADIBO ORANG MANA

PUNYA/AS ABANG ATAU KAKAK?? ATAU ANAK TUNGGAL⁉️

ABSEN WARNA BAJU SEKARANG??👉

*

JANGAN LUPA ✨BINTANG✨ DAN KOMENNYA💬

SPAM TIAP PARAGRAF PAKE KOMEN POSITIF MU!

SELAMAT MEMBACA!




BISMILLAH SUKA!




06. YANG DINANTI INGIN BERCENGKERAMA

____________

🐏💨

Di dunia sudah menjadi aturan tak ada yang sementara. Semua, tanpa terkecuali. Termasuk malam yang sudah menjemput pagi guna menggantikannya menaungi manusia.

Sembari memakai sepatu, duduk di dipan, Odhi mendongak menatap mentari yang datang bersama pagi. Yang selalu indah di pagi hari.

Tetapi, selalu menjadi lautan fakta, kala mentari memberi terik kepada siang akan membuat peluh hingga membuat orang mengeluh. Odhi selalu punya asa, ingin seperti mentari yang tak gentar dan tak peduli makian kasar.

Usai dengan simpul, Odhi mematri langkah menuju motor Supra manis yang kemarin sore ia ambil bersama Ganka dari bengkel. "Kamu baik-baik sama tuanmu ini, yo." Odhi bermonolog seraya mengusap jok motornya.

"Dhi...."

Odhi kontan menoleh pada sumber suara, ambang pintu di mana ibu berdiri dengan tangan memegang spatula. "Ada apa?" tanyanya.

"Pulang sekolah bisa jemput adikmu? Tadi berangkat dengan anak laki-laki, Ibu nggak kenal siapa," pinta Gundi menatap harap ke arah sang putra.

Odhi diam sebentar. Jam pulang SMA dan SMP jelas berbeda, bagaimana jika Rahes terlalu lama menunggunya? Odhi takut adiknya karatan. "Odhi usahakan, jam pulang Odhi 'kan berbeda. Tapi, kenapa dia nggak dianter sekalian? Masa berani jemput nggak berani nganter," katanya sekaligus bertanya.

"Rahes udah Ibu beri pesan supaya menunggu kamu."

Odhi mengangguk saja daripada harus berlama-lama bercakap, waktu juga tidak akan berhenti jika mereka mengobrol. Takut telat sampai sekolah.

"Odhi berangkat, Bu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Odhi menarik gas melesat keluar pekarangan. Pagi-pagi seperti ini orang-orang desa banyak berangkat bekerja. Ada yang naik kendaraan dan ada pula yang berjalan. Odhi tak lelah menyapa mereka-mereka yang melintas dan pas-pasan dengan Odhi. Orang-orang desa kenal Odhi sebagai anugerah anak Broto yang banyak baiknya. Banyak yang menawarkan gadisnya untuk menjadi menantu Broto, tapi Broto menyebut, hak itu ada di Odhi, Broto hanya memberi arahan saja.

"Berangkat, Le?" sapa ibu-ibu basa-basi saja. (Nak?).

"Njeh, Bu...." balas Odhi. Tak tertinggal menampilkan gigi gingsul yang menjadi khasnya anak laki-laki Broto. (Iya).

2021: Kolase OdhiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang