Rumah baru?

28 6 0
                                    

HAPPY READING ˁ῁̮ˀ
  Jangan lupa vot ya manis 🍭✨

"Aku bahagia jika berada di sisinya Tuhan"
LUCAS BIRU NARENDRA

Kini keluarga Narendra sedang menikmati makanannya, keluarga yang terlihat sangat bahagia juga ceria. Viera tersenyum lebar melihatnya ia berharap keluarga ini tidak hancur seperti keluarganya.

"Ra" panggil Biru.

"Kenapa?" tanyanya.

Lantas Biru pun menghapus air mata Viera menggunakan ujung jarinya.
"Lu yang kenapa, malah nangis" katanya.

Viera bener-bener tidak tau bahwa air matanya menetes begitu saja dan dia hanya terdiam mendengar pertanyaan dari Biru.

"Viera?" kini Elena yang memanggilku.
Namun Viera tetap terdiam lagi dan lagi.

"Kamu gak suka makanannya?" tanya Elena.

"Ehh enggak tan, Viera suka kok tadi lagi bengong aja hehehe" jawabannya canggung.

✯✯✯

Setelah selesai makan Viera meluruskan untuk membantu membereskan piring-piring kotor itu ia berniat mencucinya, namun Elena melarangnya.

"Biar tante aja yang cuci Ra, kamu istirahat aja" kata Elena.

"Eh gak papa tante biar Viera aja yang nyucinya" jawab Viera dengan senyum yang terukir manis.

"Mama istirahat aja biar Biru yang bantu Viera"
perintah Biru oleh Elena.

"Ya udah mama diruang tamu nanti kalian nyusul ya" kata Elena.

Keduanya hanya mengganggu dan segera berniat membawa piring-piring itu ke wastafel.

"Gw yang cuci lu yang bilas, bisakan Ru?" tanyanya pada Biru.

"Bisa lah emang gw cowok apaan" jawabnya.

Keduanya hanya diam suasananya benar-benar sangat canggung hingga di bilasan terakhir Biru iya menjatuhkan gelas itu dan pecah Biru berniat membersihkannya namun Viera melarangnya.

"Biar gw aja yang bersihin Ra" kata Biru kepada Viera.

"Gak usah gw aja" katanya lalu memungut serpihan kaca itu.

Biru pun membantu Viera hingga di serpihan terakhir tangan mereka bersentuhan. Saat Viera hendak mengambil ia terkena serpihan itu dan jarinya pun berdarah.

✯✯✯

Biru yang panik lantas membuang serpihan yang ia pegang ke tong sampah dan membuang serpihan kaca yang ada di tangan Viera, lalu ia menarik tangan Viera ke wastafel dan membilasnya dengan air mengalir namun darahnya masik keluar, Biru pun menghisap jari Viera lalu membuang darah yang ada di mulutnya ia melakukan itu berkali-kali hingga darah nya terhenti dan ia bilas tangan Viera sekali lagi.

"Makasih Ru" kata Viera.

Biru terdiam matanya memanas ingin sekali ia menangis saat ini. Viera yang melihat mata Biru berkaca-kaca pun lantas bertanya "Ru lu nangis?."

Dan benar saja Biru menangis dan memeluk Viera. Viera panik kenapa ia menangis bukan kah yang terluka Viera. Arga pun menghampiri mereka, ia melihat Biru yang sedang menangis.

"Loh Biru kenapa Ra?" tanyanya pada Viera.

"Viera juga gak tau om tiba-tiba Biru nangis" jawabannya.

Biru semakin mengeratkan pelukannya pada Viera.
"Maaf" ucap Biru.

"Kenapa Ru?" tanya Viera.

"Gara-gara gw hiks jari lu hiks berdarah hiks hiks hiks" jawab Biru yang terisak-isak.

"Hahahaha" tawa Arga pecah ia baru pertama kali melihat Biru menangis terakhir kali ia melihat Biru nangis mungkin saat Biru balita.

✯✯✯

Elena dan Vera pun lantas menuju kedapur juga. Viera sekarang bingung harus gimana rasanya sangat malu ketika keluarga Biru melihat Viera yang sedang menenangkan Biru.

"Biru kalok gak berhenti nangis gw marah" ancam Viera.

Biru pun lantas melepas pelukannya lalu ia menatap Viera.

"J-jangan ma-marah" katanya terbata-bata.

"Makannya diam" jawab Viera.

"Hahahahahaha bang Biru lucu" kata Vera.

"Udah-udah jangan digangguin mulu Birunya" kata Elena.

"Sudah Biru jangan nangis lagi" perintah Elena.
Biru pun menganggu.

✯✯✯

Mereka pun asik menonton film tapi tidak dengan Viera ia kini tertidur di bahu Biru.

"Biru bawa Viera kekamar sana kasihan udah ngantuk" kata Arga.

"Iya pa" jawab Biru.

Lalu Biru pun menggendong Viera ke kamarnya dan meletakan Viera di kasur empuk itu.
"Good night Viera" ucap Biru dengan sangat lembut lalu ia mengecup kening Viera.

Setelah itu ia mematikan lampu dan menutup pintu kamarnya. Disisi lain Arga juga menggendong Vera kekamar mereka.

"Kamu tidur di ruang tamu Ru?" tanya Arga.

"Iya pa" jawabannya.

"Ya sudah kamu tidur bsok kalok bibi udah masuk biar papa suruh beresin kamar tamu" lanjut Arga.
Biru hanya mengganggu. Biru pun menurunkan sandaran sofa itu dan ia pun memejamkan matanya.

✯✯✯

Sekitar jam 3 Viera terbangun, ia turun ke ruang tamu dan dilihatnya Biru yang tidur di sofa, lalu ia memutuskan untuk mengambil selimut karna di lihatnya Biru yang seperti kedinginan.

Viera langsung menyelimuti Biru dan sesudah selesai ia berniat untuk kembali kekamar, namun tangannya di tarik oleh Biru hingga Viera jatuh di pelukan Biru.

Viera mencoba-coba melepaskan pelukannya namun nihil ia tidak bisa melepaskannya, hingga Viera benar-benar lelah dan ia pun tertidur dengan Biru.

✯✯✯

Sekitar jam 4 Biru terbangun ia kaget melihat Viera ada di sebelahnya lantas ia bergegas untuk memindahkan Viera.

Gawat jika mamanya melihat bahwa ia tidur dengan perempuan yang ada ia akan di keluarkan dari kartu keluarga.

Setelah memindahkan Viera iya langsung keruang tamu dan ketika pintu kamar Elena terbuka Biru pura-pura tidur kembali. Sampai Elena membangunkannya.

"Biru bangun" katanya.

"5 menit lagi ma" jawab Biru.

"Biru bangun gak" teriaknya kali ini.

Biru yang pura-pura itu pun langung mengucek matanya.
"Kenapa ma" jawabannya sambil pura-pura mengguap.

"Temenin mama kepasar" katanya.

"Sekarang?" tanya Biru.

"Nanti sekitar jam 05:40" jawab Elena.

"Iya ma" sambil mengacungkan jempolnya.
"Kenapa mesti sekarang simama bilangnya" batin Biru.

✯✯✯

Thanks you all 🤍✨
꙳Wait for the next part꙳
➱➱➱➱➱

CINTA YANG TIADA HABISNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang