21

599 85 34
                                    



Dalam hidup seorang Lee Chaeyoung hanya ia dedikasikan untuk Kakakknya yaitu Lee Jisoo. Bahkan saat dirinya menolak untuk menjadi dokter,akhirnya dia bersedia saat Jisoo berharap dia akan menjadi dokter yang hebat.

Chaeyoung berpikir kelak dia bisa menjadi pahlwan untuk kakaknya jika dia menjadi sesuatu yang berharga. Cita-citanya yaitu bisa membawa Jisoo untuk pulang kerumah. Menjadi keluarga yang utuh walaupun tidak ada sosok Yoona lagi—setidaknya Chaeyoung ingin rumah itu hangat kembali.

Namun, saat dirinya berusaha menjadi pahlawan untuk Jisoo, ternyata malah dirinyalah yang menjadi sumber masalahnya. Dirinya baru mengetahui fakta itu dan itu cukup membuat Chaeyoung tersadar dan berjanji untuk menebus semua itu.

Chaeyoung sudah sampai di depan rumahnya saat ini, bersama Lisa yang mengatar dirinya pulang untuk menemui Ayahnya yang memberi melalui pesan sebelumnya.

"Chae—-"

"Terimakasih Lisa, sebaiknya kau pulang " Chaeyoung langsung keluar dari mobil dan langsung berjalan masuk rumahnya.

Lisa hanya menatap penuh khawatir, sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam — setiap kali Lisa ingin memberikan kata-kata penenang— Chaeyoung selalu menyuruhnya diam.

"Sahabatku yang malang." Lisa langsung membawa mobilnya pergi lagi dari pekarangan rumah Chaeyoung , Lisa akan membiarkan Chaeyoung menyelesaikan masalah keluarganya sendiri, setidaknya Lisa tahu jika Ayahnya ada disana. Karena sebelumnya Lee Minho menelfon Chaeyoung untuk pulang kerumah.

Chaeyoung langsung bergegas membuka pintu utama dan berteriak memanggil Lee Minho.

"Ayah! " Lee Minho yang sedang menelfon seseorang langsung segera menutup panggilnnya dan menghampiri anaknya.

"Nak—"

"Ayah Hiks —hiks—-" Chaeyoung langsung berhampur memeluk MinHo dengan tangis yang memilukan.

"Sayang—- Anak ayah kenapa menangis?" Lee Minho tidak tahu jika Chaeyoung sudah mengetahui keadaan Jisoo.

Chaeyoung melepas pelukkannya dan bersimpuh di depan Ayahnya, membuat MinHo langsung reflek duduk menyamai Chaeyoung.

"Apa yang kau lakukan,Sayang? Kenapa mena—-"

"Bisakah aku minta satu permintaan lagi hiks—- apapun syaratnya jika harus nyawaku —-aku hiks —"

"Hey — kau ini kenapa? Katakan pada Ayah , Apa yang terjadi? "

"Hiks—-Hikss— Kak Jisoo— tolong —" Lee Minho langsung melipat kedua bibirnya dan membawa anaknya kedalam pelukkannya.

"Kali ini kau tidak perlu memohon pada Ayah, Ayah akan meyelamatkan Kakakmu karena Ayah juga tidak ingin kehilangannya."

"Ayah tahu?"

"Hmmm—- Ayah bertemu dengan dokter yang menanganinya tadi malam . Kita beruntung karena belum terlambat." Lee Minho merapikan rambut berantakan yang menutupi wajah Chaeyoung lalu menghapus air mata yang tak hentinya keluar "Sudah jangan menangis lagi".

"Bisakah Ayah mengajak Kak Jisoo untuk kembali lagi kerumah ini?" Permintaan Chaeyong membuat Lee Minho berpikir dan sedikit ragu—-namun dengan cepat dia menjawab.

" Ayah akan membawanya kembali—Pulang".

"Tolong tepati janji itu, Ayah"



***

Jennie membawa mobil untuk membawa Jisoo pulang ke rumahnya setelah pertengkaran besar bersama adiknya.

Ingin sekali Jennie mengumpat kepada sahabatnya saat ini .
"Ingin sejauh mana lagi kau membuatnya terluka?" Jisoo hanya memandang datar kedepan.

If the World was ending [Chaesoo X Siblings]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang