Last

663 83 32
                                    

Teguhkan hati&kuatkan iman ya teman-teman🙏





Selamat membaca
























Chaeyoung tidak henti-hentinya meledek Jisoo mengenai dirinya yang sempat melindur di ICU waktu itu .

"Hahaha ... Kak kenapa bisa-bisanya minta samurai hahah" Lihat saja muka Jisoo yang sudah boombastic side eye.

"Lalu apalagi Chaeng" Ji Ah yang juga duduk bersebrangan dengan Chaeyoung di samping rangjang Jisoopun ingin tahu lebih kejadian saat itu.

"Katanya ada monster yang ingin menerkam ku— pfttt —-teriak minta samurai sama suster , yang ada malah di suntik sama dokter ,tidak lama malah tidur lagi hahaha" Ji Ah ikut tertawa mendengar cerita Chaeyoung yang sedikit absurd mengenai Jisoo mengigau tempo hari.

"Cukup " Ucap Jisoo,Chaeyoung dan Ji Ah langsung menutup mulutnya namun masih ada suara kekehan kecil saat mata mereka saling pandang.

Krekkk

"Bunda... jadi tidak kepasar?" Tanya Jennie yang baeu saja datang.

"Jadi sayang, Bunda mau war daging dulu , besokkan lebaran" Ji Ah bangkit lalu mengecup kening Jisoo . " Cepat sembuh anak Bunda—Doain Bunda semoga Bunda bisa mendapatkan daging yang fresh"

Jisoo mengacungkan jempolnya " Masak yang enak ya Bun,Jisoo kangen masakan Bunda" Terkadang Ji Ah dan Jenie tidak ada bedanya, sama-sama random— Jisoo sudah tidak kaget lagi dengan sifat mereka.

"Aku ke pasar dulu menemani Ibunda " Jennie dan Ji Ah akhirnya keluar dari ruang rawat Jisoo ,hanya menyisakan Jisoo dan Chaeyoung.

Sudah hampir dua minggu Jisoo dirawat ,jahitanya pun juga sudah mengering, namun Dokter Jaya belum mengijinkan Jisoo untuk pulang.

Selama itu pula hubungan antara Jisoo dan Chaeyoung membaik, Jisoo awalnya takut dan ragu namun Chaeyoung selalu mencari cara agar Jisoo bisa melihatnya kembali. Dan sekarang Adik kakak itu sudah saling mengasihi.

"Adek senang bisa meluk kakak kaya gini terus" Chaeyoung memang langsung naik atas ranjang Jisoo dan langsung memeluknya dengan pelan,takut mengenai jahitan Jisoo.

"Hmmm..."

"Kakak bakal terus nemenin Adek, kan?"  Keterdiaman Jisoo membuat Chaeyoung tidak tenang.

"Kak—"

"Iya sayang, Kakak akan selalu nemenin Adek kakak yang manja ini" Jisoo mempererat pleukkannya— waaupun sedaribtadi dia mati-matian menahan panas di dadanya .

"Adek tidak manja"

"Iya tidak manja, tidur ya , Mata kamu sudah seperti mata panda" Chaeyoung mempererat pelukannnya lagi , mancari kenyamanan di ceruk leher Jisoo yang sedikit hangat.

Setelah keterdiaman selama sepuluh menit terdengar dengkuran halus dari Chaeyoung. Jisoo dengan perlahan melepaskan pelukkannya dan dengan hati-hati turun dari ranjang.

Jisoo berjalan sedikit tertatih sembari membawa botol infusnya  menuju sofa.

"Hah—- akhhh — kenapa panas sekali" Jisoo memegang dadanya menggunakan tangan kirinya lalu menyenderkan kepalanya dan memejamkan mata, berusaha menghilangkan sesak di dadanya.

Krekk

Suara pintu membuat Jisoo langsung dengan cepat bersikap normal dan biasa saja, dirinya takut jika itu akan merepotkan lagi.

"Kau—" Jaehyun membungkukan badannya memberi hormat kepada Jisoo ." Selamat pagi menjelang siang Kak" Jaehyun menghampiri Jisoo.

If the World was ending [Chaesoo X Siblings]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang