0.8

525 76 27
                                    

Udah pada pulang teraweh?😊
Next Updatenya mau abis buka puasa atau abis pulang teraweh atau abis sahur😂 jawaban terbanyak pemenangnya ya😆









"Ini hal yang wajar. Mual  dan muntah salah satu gejala tukak lambung. Bahkan —rasa sakit itu akan datang dalam hitungan menit hingga jam hilang timbul selama beberapa hari, minggu, atau bulan"

"Memburuk di antara waktu makan, saat malam hari, atau pagi-pagi sekali. Makin parah ketika perut kosong atau tidak terisi makanan.Namun akan mereda bila perut diisi makanan atau setelah minum obat—tetapi kemudian akan muncul kembali. Itu memang sangat mengganggu"

"Tetapi jangan khawatir , Setelah menjalani pengobatan yang komprehensif nyeri perut nantinya akan hilang dan ini adalah satu indikasi tukak lambungnya sudah mulai sembuh, memang butuh kesabaran dan kedisiplinan untuk pengobatan ini."

Chaeyoung mendengarkan penjelasan langsung dari dokter Jung yang kini sudah berada di dalam ruangan rawat Jisoo.

Tadi, Jisoo merasa mual bahkan memuntahkan makanan yang baru satu suap saat dia akan menelannya.  Chaeyoung langsung menekan tombol nurse dan tak lama dokter dan perawatnya datang.

"Kakak ku pasti akan sembuhkan dok?" Dengan suara parau Chaeyoung bertanya.

"Pasti. Jangan takut, kakak mu pasti akan sembuh— Dan Nona Jisoo tolong kerja samanya untuk menjaga pola hidup sehat mulai sekarang. Saya pamit" Jisoo yang sedari hanya diam mendengarkan penjelasan dari dokter sesekali dia melihat adiknya yang seperti kalut. Lagi -lagi dia hanya menjadi beban untuk adiknya.

"Adek suapi apel saja ya kak. Perawat tadi juga sudah menyuntikan penambah cairan di infus kakak, nanti makannya saat siang lagi." Chaeyoung meraih buah apel dan mulai memotongnya.

"Kau tidak kuliah?"

"Ayo buka mulutnya" Chaeyoung sepertinya tidak tertarik dengan pertanyaan Jisoo.

"Jawab pertanyaanku. Kenapa kau ti—"

"Aishhh. Apakah itu penting sekarang. Saat ini prioritas ku adalah kakak . Jadi jangan bertanya hal yang tidak pen—-"

Jisoo langsung memotong ucapan adiknya."Jangan lakukan hanya untuk diriku. Kau tidak boleh menjadi orang gagal sepertiku. Pergilah" Jisoo meraih apel dan pisau yang sedang Chaeyoung pegang. " Aku tidak ingin laki-laki tua itu mendatangiku karena telah merepotkanmu"

" Ayah kita. Kakak tidak sopan sekali " Chaeyoung masih berusaha menajaga emosinya walaupun dirinya merasa kecewa terhadap kakaknya. Bagaimana bisa Jisoo mengatakan dirinya orang gagal sedangnya Chaeyoung menganggapnya orang yang paling penting di hidupnya.

"Ayahku sudah mati. Pergilah, aku bisa menjaga diriku . Jangan membuang waktumu untuk orang yang tidak berguna sepertiku" Air mata itu tidak bisa Chaeyoung tahan lagi . Lagi-lagi Jisoo menyakiti perasaanya dengan ucapan.

"Tak bisakah berhenti mengatakan hal buruk tentang dirimu? Aku—-hiks —-aku butuh udara segar . Aku keluar sebentar ." Chaeyoung bergegas pergi meninggalkan Jisoo yang juga berusaha kiat untuk tidak mengeluarkan air mata.

"Lagi-lgi aku menyakitinya" Jisoo membuang naps kasar lalu menaruh apel dan pisau di meja sampaing ranjangnya.

Krekk

Jisoo pikir Chaeyoung masuk lagi kedalam ruangannya. Namun siapa sangka jika yang datang adalah laki-laki yang sudah lama dia anggap mati.

Lee Minho menghampiri Jisoo yang sama-sama memasang wajah datarnya. Anak bapak ini memang selain sama-sama keras kepala mereka juga sama-sama dingin.

"Setelah lama menghilang kau datang lagi dan datang menyusahkan adikmu" Jisoo pikir Ayahnya akan mengkhawatirkan keadaannya— namun, itu salah besar.

"Aku tidak memintanya. Dia datang sendiri dan terus menggangguku"

"Kau bisa membuatnya pergi. Dia harus menjadi orang yang berhasil sepertiku. Bukan orang gagal seperti dirimu" Entah Lee Minho mengatakan ini dengan sungguh-sungguh atau tidak.

"Kau benar aku hanya orang gagal dan tidak berguna. Keluarlah, kau mengggangu ketenangan pasien disini"

"Jika kau lupa, aku pemilik dari rumah sakit ini dan—"

"Aku tidak perduli, lagi pula aku membayar biaya pengobatan disini. Aku akan memanggil keamanan karena telah mengganggu ketenangan pasien disini"

Lee Minho tersenyum kecut. Bagaimana mungkin pihak keamanan akan mengusirnya jika memang Jisoo memanggil sungguhan.

"Keras kepala" Lee Minho mulai melangkah dan meraih knop pintu. "Jangan menjadi beban untuknya" Setelah mengatakan itu Lee Minho benar-benar pergi meninggalakan Jisoo yang mulai terisak .

Kenapa Jisoo merasa sesak sekali. Ini pertemuan pertama kalinya dengan Lee Minho semenjak Jisoo meninggalkan rumahnya. Memang apa yang Jisoo harapkan setelah pertemuan ini. Lee Minho akan memeluknya? Atau mengatakan Nak, Ayah merindukanmu?. Dia sudah membangun tembok yang cukup kuat selama ini untuk membenci ayahnya, bahkan dirinya sudah menganggap bahwa ayahnya sudah mati. Bahkan saat dirinya sakitpun Lee Minho tidak perduli . Memang sudah seharus seperti ini.

Dibalik pintu luar kamar rawat Jisoo, Lee Minho  membuang napas kasarnya dan meneteskan air mata. "Aku memang ayah yang buruk"







Jakarta,11-Maret-2024

Note : sekali lagi, saya inpokan untuk teman-teman yang membaca cerita ini. Tidak akan ada yang namanya tanam-tanam ubi 🙏😊 mohon percaya kepada author yang insyallah puasanya tidak bisa sebulan full😂

Lee Minho, Ayahnya Jisoo&Chaeyong🥶

Lee Minho, Ayahnya Jisoo&Chaeyong🥶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
If the World was ending [Chaesoo X Siblings]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang