0.5

649 82 5
                                    

Dalam hidup Jisoo tidak pernah terpikirkan bahwa dirinya akan seperti ini, menjadi asing kepada keluarganya. Pagi ini dirinya lebih dulu membuka matanya , mendapati wajah adiknya yang masih terlelap . Sudah lama dia tidak melihat pemandangan seperti ini.

Tidak ingin larut  dalam kenyamanan Jisoo langsung bangkit namun tangannya di cekal oleh Chaeyoung yang ternyata entah sejak kapan sudah bangun,namun tidak membuka matanya.

" Tetap disini"Dengan suara serak khas orang bangun tidur Chaeyoung mengatakan dengan mata yang terbuka secara perlahan. Apakah sia tidak tahu Jisoo sangat lemah dengan tatapan itu ."

"Aku ingin ke toilet, kau ingin aku pipis di ranjangnu?" Tak bisakah Jisoo menyadari suasana yang memilukan saat ini . Chaeyoung dengan tidak enak melepas cekalannnya dan membiarkan Jisoo menyelesaikan urusan alamnya.

Hampir dua puluhu menit Chaeyoung menunggu Jisoo yang tidak keluar dari kamar mandi, kemana Jisoo pergi pikirnya? Dia sangat yakin bahwa Jisoo belum keluar , karena pandangan Chaeyoung tidak pernah lepas sedari tadi.

Krekkk

Jisoo muncul dengan wajah yang sudah segar, cuci muka rupanya.

Jisoo membawa wadah yang berisikan air dan handuk kecil yang tersampir di pundak kanannya , serta sikat gigi dan pasta gigi yang dia pegang di tangan kirinya.

Jisoo mengambil jedai rambut hercules berwarna kuning bling-bling yang ada di atas meja lalu berjalan lebih dekat kearah Chaeyoung.

Tanpa bicara apapun Jisoo mulai merapikan rambut Chaeyoung yang terurai berantakan dan mulai menyanggul asal agar rapi. Mendapat perlakuan seperti itu Chaeyoung sedikit kaget dan tidak percaya. Jika ini mimpi, bisakah waktu berhenti sekarang.

Setelah acara menyanggul selesai Jisoo langsung memasukan handuk kencil yang tersampir di bahunya kedalam wadah yang berisi air.

"Dingin kak" Sedikit reflek saat Jisoo mulai mengelap wajah Chaeyoung dengan handuk yang sudah basah itu.

Jisoo hanya terus melakukan aktivitasnya tanpa peduli . Setelah selesai Jisoo memberikan sikat gigi yang sudah diberi pasta gigi , memberi kode untuk menyikat giginya sendiri. Apakah tidak bisa dilkukn di kamar mandi saja pikir Chaeyoung.

Jisoo memberikan wadah kosong untuk Chaeyoung kumur . Setelah selesai Jisoo membawa itu semua kedalam kamar mandi lagi.

Chaeyoung salah tingkah dengan perlakuan Jisoo yang pikirnya sangat manis itu.

"Ada apa dengan wajahmu itu?" Lisa datang sambil membawa tentengan di tangannya terheran melihat sahabatnya yang mesem-mesem tidak jels sambil meihat arah pintu kamar mandi.

"Ck... untuk apa kau datang sepagi ini ?"

"Pertanyaan konyol, menjengukmu sudah pasti"

Krekk

Pintu kamar mandi terbuka lagi dari dalam.

"Selamat pagi Kak Jisoo" Lisa sedikit membungjuk memberi hormati, Jisoo memberi sedikit senyumnya.

"Aku harus pergi " Jisoo mengambil jaket dan tasnya saat mengatakan itu. Chaeyoung lansgung gelagapan panik saat Jisoo mengatakan itu. "Ini masih pagi , Kak—-"

"Aku ada urusan penting" Berjalan tanpa melihat Chaeyoung yang sudah akan mengeluarkan airmatanya.

"Kenap dia begitu menyebalkan" Lisa memandang pintubyang baru saja Jisoo tutup dan berganti melihat sahabatnya yang menyedihkan itu.

"Ck...satu menit yang lalu kau senyum-senyum tidak jelas, lalu sekarang malah ingin menangis. Yang sakit kan kakimu ,bukan mentalmu kan ,Chaeng?". Air mata Chaeyoung masuk lagi, perkataan Lisa membuat dirinya tidak mood lagi untuk bersedih.

"Lagipula untuk apa sepagi ini datang, lihat , Kak Jisoo jadi pergi kan"

"Apa hubungannya denganku, aku tidak mengusirnya. lagipula, kakakmu itu seperti kulkas. Aku tidak yakin kalau kau bilang dia mempunyai fans . Sifatnya saja menyebalkan."

"Yak! Hati-hati dengan congormu itu ya Lis. Kau belum mengenalnya dengan baik"

"Cihh... kau saja adiknya di abaikan , sudah-sudah aku datang untuk memastikan kau baik-baik saja bukan berdebat. Kapan kau akan keluar?"

"Mungkin hari ini "



***

Sudah satu bulan sejak Chaeyoung mengalami insiden kecelakaan . Hari ini dirinya bersiap untuk pergi ke kampus pagi ini.

"Halloo ... "

"...."

"Iya, dua puluh menit dari sekarang aku sampai"

"...."

"Iya, Aku membawa mobil , cerewet sekali. Aku tutup bye" Mematikan panggilan dari Lisa, Chaeyoung manaruh ponselnya di dalam tasnya.

Saat melewati ruang tamu ,Chaeyoung teringat kehangatan keluarga yang sempat dia rasakan bertahun-tahun yang lalu, ahh rasanya waktu terasa sangat cepat berlalu.

Memasuki mobilnya , Chaeyoung merogoh ponsenya lagi ,lagi mengetikkan pesan kepda kontak yang bertulisakan Kak Jisoo❤️

Selamat pagi kak, hari ini adek mau berangkat ke kampus . Jangan lupa sarapan dan bahagia❤️🥰😘

Chaeyoung menaruh ponselnya dan mulai menjalankan mobilnya .  Dia sangat merindukan Jisoo,kakaknya. Namun Jisoo sepertinya menghindarinya lagi . Pertemuan terakhir mereka, sebulan yang lalu saat Jisoo pamit pergi saat Lisa berkunjung pagi hari itu di rumah sakit.

Jakarta,25-02-2024

NOTE : jaga kesehatan kalian semua, lagi musim bapil. Makan teratur dan minum air putih yang banyak🥰

If the World was ending [Chaesoo X Siblings]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang