0.9

484 76 26
                                    

Gimana puasa pertamanya? Lancar atau udah mokel?😂🙏

Gaberasa ya,lebaran tinggal 29 hari lagi🙂




Setelah dirinya merasa tenang Chaeyoung memberanikan dirinya untuk masuk lagi kedalam ruangan rawat Jisoo.

Dengan perlahan dirinya masuk dan mendapati Jisoo yang sedang menutup kedua matanya. Terdengar nafas teratur saat Chaeyoung berhasil mendekatkan dirinya ke ranjang Jisoo. Memastikan apakah kakaknya benar-benar tidur. Ponsel yang ada di kantong celananya bergetar ,dengan cepat Chaeyoung segera menerima panggilan dari
LISA🐥.

"Hal—-"

"Yak!! Tupai kau tidak masuk hari ini. Dosen mencarimu tadi"

"Sepertinya aku tidak bisa mengikuti mata kuliah hari ini" Melihat Jisoo yang masih menutup matanya dengan suara lirih mengatakan." Aku tidak mungkin meninggalkan Kak Jisoo".

" Ahh— Bagaimana keadaan Kak Jisoo ,aku sampai lupa. Baiklah aku akan berkunjung kerumah sakit nanti sore. Jangan khawatir masalah izin akan kuurus "

"Terimakasih Lisa. Aku tutup panggilannya."

Tut

"Eughhh—-"

"Akhhhhh"

"Kak—- Kak Jisoo!"

Baru saja Chaeyoung ingin bangun mengistirahatkan badannya. Namun suara kesakitan Jisoo langsung membuatnya panik setengah hidup.

Meremat baju bagian perut dengan kuat, kenapa ini begitu menyakitkan. Jisoo merasa tidak berdaya jika terus merasakan sakit yang tiba-tiba seperti ini.

"Sa—kit akhh" Ini benar-benar di kuar kendali Jisoo, rasa sakitnya semakin menjadi. Apakah penyakitnya semakin parah? .

"Tenanglah. Aku sudah memanggil dokter , Kak Jisoo tarik napas perlahan, sakitnya akan hilang hmm" Chaeyoung begitu kalut tapi dia harus bisa menenangkan Jisoo. Melihat betapa kuat Jisoo meremat bajunya ,menandakan bahwa itu sangat menyakitkan.

Chaeyoung terus menggumamkan kata-kata ketenangan untuk kakaknya selama menunggu dokter datang. Walaupun itu tidak membuat rasa sakit Jisoo berkurang.

"Kakak pasti bisa . Ayo lawan Kak"


***

Setelah malam harinya sudah ada Lisa yang baru bisa berkunjung .

"Aku yakin Kak Jisoo pasti akan sembuh. Jangan terlalu dipiikirkan" Lisa menenangkan Chaeyoung yang terlihat murung.

Mereka berdua sedang duduk disofa kamar rawat Jisoo di temani suara televisi yang menyala entah hanya sebagai agar tidak terlalu sepi .

"Aku—- tidak sanggup melihatnya seperti itu Lisa hiks" Terdengar parau suara Chaeyoung karena dia menangisi Jisoo cukup lama.

Tadi,Jisoo kembali mendapat serangan karena sakit lambungnya yang memang sudah kronis. Walapun dokter sudah menyuntikan pereda rasa sakit dan antibiotik .pasti dalam waktu kedepan rasa sakit itu akan muncul lagi. Dan tidak mungkin dokter akan terus menyuntiknya.

Dokter menyuruh Chaeyoung untuk tetap tenang jika Jisoo mendapat serangan itu lagi dokter menyarankan untuk memberikan Jisoo air hangat . Dan juga jangan membuat Jisoo merasa tertekan. Dokter mengatakan,rasa sakitnya bisa saja datang bukan karena lambungnya bisa jadi karena Jisoo terlalu banyak pikiran.

"Hey.. jika kau cengeng seperti ini ,lalu siapa yang menguatkan Kak Jisoo. Kau harus lebih kuat Chaeng" Lisa menepuk pelan pundak Chaeyoung.
"Usaha tidak akan mengkhianati hasil bukan?" Benar apa yang Lisa katakan. Dia harus lebih kuat lagi.

Krekk

"Kak Jennie"

"Maaf Jisoo pasti membuatmu kesulitan " Jennie menaruh beberapa buah-buahan dan barang-barang entah apa yang ada di dalam paperbagnya.

Jennie melihat Jisoo sekilas yang sedang menutup matanya. Lalu cepat bergabung dengan Lisa dan Chaeyoung di sofa.

" Bagaimana keadaanya. Ternyata lebih lama dari yang aku pikirkan. Apakah sakitnya begitu parah? Anak itu memang susah untuk diberitahu, jika saja aku lebih cepat membawanya kemarin."

"Kak Jen"

"Kenapa dengam suaramu? Kau habis menangis?" Jennie mendekatkan duduknya di samping Chaeyoung. "Lihat aku" Pinta Jennie.

Chaeyoung mendongak menatap Jenniedengan air mata yang sudah mengembang di pelupukmata.

"Kau menangis kenapa ap——"

"Hiks hiks " Chaeyoung langsung berhamburan kepelukan Jennie dan terisak pelan. Siapaun yang mendengarnya pasti bisa merasakan betapa menyakitkan suara tangisan itu.

Jennie masih belum bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Ada apa dengan Chaeyoung? Kenapa dia menangis? Apa Jisoo baik-baik saja? . Begitu banyak pertanyaan  di kepala Jennie saat ini.
Namun dia memilih untuk menenangkan Chaeyoung ."Keluarkan semua rasa sakitnya" Menepuk pelan punggung belakang Chaeyoung yang bergetar .

***

Saat ini sudah pukul dua malam, Jisoo terbangun dari tidurnya karena merasakan perutnya yang kembali sakit , namun saat melihat Jennie yang sudah duduk di bangku menutup matanya di samping ranjang membuat Jisoo tidak ingin merepotkannya . Jisoo berusaha meredam suara kesakitannya agar tidak ada yang bisa mendengar.

Setelah hampir lima menit rasa sakit ijibsudah mulai mereda , Jisoo baru ingat jika ada yang kurang. Chaeyoung, Dimana dia sekarang?. Tapi bukankah itu bagus— Jisoo tidak perlu mengusirnya lagi. Teringat ucapan Ayahnya, ahh maaf Mantan Ayahnya untuk tidak merepotkan adiknya.

Jisoo menatap pintu berharap seseorang yang dia ingin lihat muncul,namun entahlah Jisoo juga tidak ingin seseorang itu datang ,maksudnya...entahlah.

"Memang harusnya seperti ini"



Jakarta,12-Maret-2024

KERJA LEMBUR BAGAI KUDA SISTAH😭😆
Semangat syutingnya🥰

KERJA LEMBUR BAGAI KUDA SISTAH😭😆Semangat syutingnya🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
If the World was ending [Chaesoo X Siblings]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang