Part 193

190 8 1
                                    

Halo guys ini lanjutan dari cerita "Anakku Bukan Anakmu"

Author Pov

Satu bulan sejak kepulangan Almeera ke rumahnya ini dia belum juga mengingat apapun itu. Bahkan diri sendiri dan asal usul sendiri dia tak juga ingat.

Bagas dan Nanda juga sudah mendapatkan info obat yang diberikan oleh Bu Dewi ke Almeera. Benar saja itu adalah obat penekan ingatan agar makin menghambat ingatannya.

"Mama lagi ngapain?" Nayla dengan ceria menghampiri Almeera yang sedang duduk di ayunan.

Ayunan belakang dekat saung adalah tempat favorit Almeera untuk merenung.

"Iya?" Hanya itu jawaban Almeera.

Nayla langsung duduk di samping Almeera sambil langsung menyandarkan kepalanya ke lengan Almeera.

"Kenapa?" Tanya Almeera sambil mengusap kepala Nayla.

"Kakak rindu mama, kakak rindu mama yang dulu bukan mama yang sekarang" Jawabnya.

Belum sempat Almeera menjawab Nayla sudah berlari turun dari ayunan dan meninggalkan Almeera.

Almeera terdiam karena bingung dengan keadaannya. Dia sudah membuat hati anaknya terluka karena dia belum bisa mengingat anak-anaknya.

Di dalam rumah Arfan dan Arhan sedang mengerjakan pr mereka kaget karena tiba-tiba pintu kamar mereka dibanting Nayla yang masuk dengan menangis.

"Kakak kenapa?" Tanya Arfan langsung menghampiri adiknya.

"Kenapa nangis?" Sambung Arhan.

"Mama gak sayang kakak, mama gak kayak mama yang dulu" Jawab Nayla sambil menangis.

"Sssttt! Udah dong jangan nangis, mama kan masih sakit kak mama belum ingat semuanya. Mama aja belum ingat nama sendiri sama orang tua mama sendiri" Pujuk Arfan.

"Iya sih bang mama udah sebulan tinggal bareng kita tapi mama tetep gak usaha ingat kita. Malah mama selalu nyebut si anak kampung itu terus" Jawab Arhan.

Arfan melirik ke adiknya itu dan meminta penjelasan.

"Abang denger sendiri bang mama sering nangis sambil bilang kangen kampungnya, kangen anak itu. Mama kayaknya gak bahagia ya bang ya balik sama kita" Jawab Arhan lagi.

Ada raut kecewa di wajah kedua adiknya ini. Arfan juga tidak tau apakah benar mamanya masih memikirkan anak yang di desa itu daripada mereka.

Alfandy Pov

Aku sudah bekerja seperti biasa, hanya saja pekerjaanku sedikit bertambah semenjak Almeera balik maka usaha florist dan cafe diserahkan kembali ke Almeera. Karena Almeera belum bisa mengawasinya jadi aku yang membantu.

"Assalamualaikum" Aku memasuki rumah yang lumayan hening.

Biasanya ada saja suara teriakan anak-anak atau paling tidak ada yang nangis.

"Anak-anak mana Gun?" Aku bertemu Anggun yang baru saja dari samping.

"Lagi di kamar kak, Arfan Arhan lagi mengerjakan pr dan Nayla Naysa, Najwa sama Bu Yani tadi" Jawabnya.

Aku langsung ke lantai atas untuk memastikan mereka. Takutnya Nayla Naysa mengganggu abang-abangnya mengerjakan pr.

"Assalamualaikum bang" Aku membuka knop pintu kamar Arfan dan Arhan.

"Waalaikumussalam pa" Jawab Arfan dan Arhan serentak.

"Lah ada Kak Lala di sini" Aku melihat Nayla sudah tertidur di kasur Arfan.

Anakku Bukan Anakmu #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang