Hai guys, sekali lagi author mau ajak kalian ikut meet and great with cast Anakku Bukan Anakmu di bulan Juli ya. Boleh berkabar dari sekarang. Makasihh
______________________________________Almeera Pov
Setelah aku diobati oleh ustadz yang dipanggil Alfandy, hari ini aku merasa lebih segar. Aku sudah bisa mulai mengingat nama-nama mereka, nama Alfandy, anak-anak dan juga keluarga lain.
"Assalamualaikum ma" Aku menoleh ke sumber suara.
Aku sekarang lagi duduk-duduk santai di saung belakang rumah ditemani art yang biasa kami panggil bibi. Sejak hari pengobatan itu aku tidak pernah dibiarkan sendirian, bahkan ke kamar mandipun aku ditunggui. Aku tidak merasa risih sedikitpun karena memang semua untuk kesembuhanku. Aku tau mereka semua menyayangiku dan ingin aku cepat sembuh.
"Waalaikumussalam, sini" Jawabku sambil memanggilnya.
"Abang sama Bang Arhan mau berangkat ngaji, mau salam" Dia mengulurkan tangannya sedangkan kembarannya diam hanya ikut salam saja.
"Maafin mama ya, maaf belum bisa ingat kalian dan menjadi ibu yang baik untuk kalian" Ucapku.
Mereka yang tadinya sudah berjalan berbalik badan menatapku.
Tak sengaja air mata ini menetes karena menyesal tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk mereka.
"Kenapa mama nangis?" Keduanya berbalik lagi.
"Gak papa" Jawabku.
"Nak Ara gak papa?" Tanya bibi.
Aku menggeleng memberi isyarat kalau aku baik-baik saja.
"Abang gak berangkat ngaji deh kalau gitu, abang nemenin mama aja di rumah" Ucap salah satu yang ku tau namanya Arfan.
"Mama gak papa, kalian berangkat ngaji aja, nanti papa kalian marah kalau gak berangkat" Ucapku ke mereka.
Mereka berdua dan bibi tertawa mendengar ucapanku.
"Kok pada ketawa?" Tanyaku keheranan.
"Gimana gak ketawa, wong yang sering ngomel kalau kita gak berangkat ngaji tuh mama bukan papa. Heheh" Sahut Arfan.
Aku ikut senyum saja karena diingat-ingat pun percuma aku tidak ingat.
"Mama galak ya?" Tanyaku ke mereka.
Aku takut kalau sebelumnya aku ini galak ke anak-anak.
"Eh gak gak, mama gak galak kok" Jawab Arfan cepat.
"Mama gak galak cuma sering ngomel aja" Arhan baru ikutan nimbrung.
"Iya ya?" Ucapku sambil menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal.
"Iya mama tuh gak galak cuma sering, sering banget ngomel" Tawa keduanya lagi.
Aku dan bibi hanya ikut tertawa mendengar ucapan mereka. Aku bersyukur keduanya sudah mau kembali dekat denganku.
"Ya udah berangkat gih" Suruhku.
"Oke mama, assalamualaikum" Pamit keduanya.
Mereka bersalaman lagi dan pamit pergi. Setelah mereka pergi aku masuk untuk mencari anak-anak yang lain.
Aku menuju ruang main anak-anak di lantai atas karena setahuku anak-anak perempuanku sering main di sana.
Aku mengintip dari pintu dan melihat keduanya tengah bermain bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu #2
General FictionLanjutan dari cerita "Anakku Bukan Anakmu"