☆Cast☆

1.4K 68 3
                                    

KAFKA RAINER RADITYA, kerap dipanggil A Afka oleh Ayah, Bunda, ataupun adik-adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAFKA RAINER RADITYA, kerap dipanggil A Afka oleh Ayah, Bunda, ataupun adik-adiknya. Laki-laki pekerja keras yang sekarang memiliki pekerjaan setelah lima bulan ia lulus kuliah dengan gelar SARJANA EKONOMI (S.E.) di salah satu kampus negeri satu-satunya yang ada di kota Bogor.

Selain dirinya yang pekerja keras, Kafka juga sangat penyayang pada adik-adiknya maupun kekasihnya nanti. Iya, Kafka masih belum ada yang punya. Padahal secara fisik dia tampan sekali.

Badan tinggi, bahu yang lebar, dengan jakun yang jelas menonjol itu menjadi ciri khasnya. Kafka sangat baik, perhatian, dan kasih sayangnya selalu ditunjukkan pada adik-adiknya. Namun, dibalik adanya kasih sayang itu, ia juga memendam rasa benci dan jengkel yang sangat besar kepada adiknya yang paling kecil. Ah, tidak! Bahkan Kafka tidak akan menganggapnya sebagai adik.

"Afka akan selalu kasih perhatian Afka buat adik-adik Afka dengan penuh, Ayah. Tapi, kalau untuk dia, rasanya sedikit pun hati Afka sulit terbuka untuk nerima hadirnya dia."

REYHANKA ALDEFAN, kerap dipanggil Ehan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REYHANKA ALDEFAN, kerap dipanggil Ehan. Rahangnya yang tajam sudah menjadi ciri khas Ehan. Mata elangnya selalu berhasil membuat mereka yang bertatapan dengannya merasa ditantang. Itu jika sedang dikondisi tertentu saja.

Saat ini Ehan sedang berkuliah semester akhir di kampus swasta yang ada di Bogor, jurusan Manajemen yang sedang sibuk membuat skripsi. Tak heran jika setiap hari wajahnya terlihat pucat.

Sikapnya keras kepala, tak mau diatur, kadang selalu bersikap dingin. Tapi sekalinya jiwa ekstrovet-nya keluar, seakan sisi bumi ia acak-acak.

"Manusia kadang memang sulit untuk menerima kenyataan. Namun, seiring berjalannya waktu mereka akan terbiasa. Tapi, ini sama sekali nggak terjadi dalam diri gue. Diri gue sulit untuk nerima semua kenyataan yang udah gue terima."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RIFKI: 17 Tahun Bersama AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang