"Ayah tidak pernah mengajarkan kamu berbuat keji seperti ini!"
"Hikss,, aku khilaf yah..."
"Maafin kami om.. kami melakukannya tanpa sadar."
"Diam kamu! Lelaki sampah!"
"Ayah, hiks,,"
" Mentang-mentang ibu kamu sudah tidak ada, ternyata begini kelakuan kamu diluar sana?!"
Wanita itu sangat menyedihkan, begitu juga dengan pemuda di sampingnya yang babak belur karena ulah dari ayah wanita itu.
"Karena memang sudah terlanjur. Kalian jangan pernah membuat anak dalam kandungan itu tersakiti karena perbuatan kalian. Kalian harus cepat dinikahkan dan merawat bayi itu."
"Bayi itu tidak berdosa, tapi kalian yang berbuat dosa!"
Tak berselang lama, dua minggu kemudian...
Ayah dari wanita itu telah meninggal dunia karena sakit jantungnya. Pernikahan pun mereka tunda dan sampai tidak jadi. Tidak ada yang tahu tentang masalah ini kecuali keluarga mereka masing-masing.
Wanita itu belum melahirkan. Ia bingung, bagaimana kehidupan mereka bersama anak diluar nikah. Sampai ketika, keluarga lelaki itu memanggil sang wanita untuk bertemu di rumah mereka.
"Setelah lahiran, anak itu segera tinggalkan di panti asuhan atau di gundukan sampah. Nanti juga bakal ada yang nemuin." ibu lelaki itu berbicara dengan santai.
Sang wanita menangis histeris mendengar itu. Ini cucu mereka loh!
"Gak! Kalau memang tidak mau dinikahkan kami berdua, biar saja anak ini diasuh oleh saya sendiri. Saya ibunya!" teriakan histeris itu sangat menyakitkan.
Ia juga ingin mengasuh anak mereka, namun karena keluarganya yang sangat arrogant dan mempunyai banyak anak buah, ia tidak bisa melawan. Sampai akhirnya, sang ibu membuat pilihan.
"Jika anak itu tidak dibuang, anak buah saya akan membunuh bayi itu bagaimanapun caranya. Jika kau mau anak itu hidup, silahkan buang dipanti asuhan atau di tepi jalanan."
Demi kebaikan sang bayi. Wanita yang sudah malang itu membuat keputusan jika bayi mereka akan dititipkan di panti asuhan kelak. Namun ia memohon jika disaat ia mengandung, ia ingin ditemani oleh lelaki itu, ayah dari anak mereka. Sampai lahiran tiba.
Sang ibu pun tidak keberatan.
9 bulan berlalu...
Sudah ada beberapa tanda jika ia akan melahirkan. Dan benar saja, disaat matahari muncul, sang wanita dilarikan ke bidan terdekat. Yang pastinya ditemani oleh pacarnya.
Lelaki itu sangat cemas. Karena beberapa jam sudah menunggu, namun masih tak kunjung keluar.
Sampai akhirnya, lahiran pun selesai...
Pemuda itu pun langsung masuk menemui pacar dan anaknya.
"Akhirnya... Kamu gapapa kan sayang?"Meskipun mereka terlihat bahagia, namun mereka belum menyadari jika hari itu adalah hari terakhir mereka bertemu.
"Sayang,, maafin aku ya. Gara-gara aku kamu jadi gini."
"Aku juga minta maaf. Karena aku yang lebih dulu menggodamu waktu itu. Maaf,, aku benar-benar khilaf."
Mereka pun memikirkan nama bayi itu...
Karena lahirannya disaat matahari terbit, mereka memutuskan untuk memberikan nama 'HAECHAN' matahari bersinar.
"Sayang, aku punya rencana. Kita diam-diam pakein Haechan gelang yang bertuliskan nama Haechan. Aku udah buat gelangnya."
Mereka pun sepakat untuk memakaikan Haechan gelang, yang sekiranya bisa dipakai sampai dewasa nanti. Mereka berfikir jika suatu saat nanti, jikalau ada orang yang bernama Haechan dan memakai gelang itu, berarti orang itu adalah anak mereka yang sudah dewasa.
Keluarga dari si pria tidak mengetahui tentang gelang Haechan.
Sampai akhirnya, bayi yang tidak berdosa itu disimpan di depan panti asuhan dengan rasa bersalah dan menyesal.
"Nak,, maafkan ibu. Lee Haechan."
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE IS MONEY | HAECHAN ✔️
Novela JuvenilMONEY IS? Bagaimana jika merasa sangat lelah, namun tidak pernah ada waktu untuk beristirahat? Bingung untuk memilih meneruskan cita-cita atau bekerja demi bertahan hidup? Mengapa hanya dia yang selalu jadi tulang punggung keluarga? Haechan. Gila ke...