18. MELODY

88 27 3
                                    

Suara ambulans datang dan langsung membawa korban kecelakaan itu. Para saksi diwawancarai oleh para wartawan, termasuk Hana.

Lelaki dengan motor sport itu sudah tidak bernyawa lagi...

-

"Harusnya lo bawa risol kesini." ujar Renjun sambil mengemil kacang.

"Ringan bet lu ngomong. Emangnya bikin risol kya bikin slime dua bahan yang Kya di yutup itu." jawab Haechan kesal. Mereka sedang menunggu iklan yang sangat lama.

"Nah itu, dari dulu ampe sekarang gue belum bisa bikin slime. Mau berapapun bahan tetep ga bisa."

"Tapi kenapa orang-orang bisa ya? Tapi gak semua orang bisa bikin risol seenak gue sih. Khm.."

"Yee, bener juga sih. Kalo patung liberty dibikin berapa menit ya?"

"Mungkin, lima hari.."

"Tapi keknya, kalo tepung maizena sama tepung rosben apa bedanya ya? Bukannya sama-sama warna putih?"

"Ya beda anjiir. Kya mobil, motor."

"Gak nyambung bet lu." ucap Renjun sambil melempari kacang ke arah Haechan.

"Lu yang gak nyambung. Ngapain bahas tepung malem-malem gini."

Semakin larut malam, semakin random mereka membicarakan hal-hal yang entah kemana arahnya.

"Kayanya asik banget nih pada ngobrol." Pathier yang memakai pakaian santai itu pun menghampiri mereka sambil ikut memakan kacang.

Disaat pertandingan bola dimulai lagi, mereka sangat rusuh dan saling mengomentari tentang pertandingan itu.

"Itu wasitnya gila gak si?"

"Kayanya iya deh."

"Wasit kurang kerjaan bet."

Haechan sangat merasa kehangatan di sana. Menonton bola bersama ayahnya, dan Renjun temannya sekaligus saudaranya. Sungguh, kebahagiaan yang akan selalu diingat oleh Haechan.

Namun, ditengah perbincangan mengenai wasit. Kebahagiaan Haechan terhenti karena ia mendapati pesan yang sangat menganggu moodnya.

Mari menghitung hari!

Raut wajah Haechan berubah menjadi kesal dan ia menggertakkan giginya.

"Kenapa bro? Kesal amat keknya." ujar Renjun melihat raut wajah Haechan.

"Ah,, nggak."

Pasti orang yang menaiki motor sport itu! - batin Haechan mengingat jika ada yang mengikutinya tadi.

Xxx
|Mari menghitung hari!
22.00

Mari kita selesaikan!|
Mau apa kau?|
22.00

Haechan sudah tahu jika ia tidak akan dibalas seperti tadi sore.

Tapi, tidak sampai 5 menit. Pesannya dibalas oleh nomor tak dikenal itu.

Xxx
|Mati!
|Kau sedang di rumah Renjun.
22.03

LIFE IS MONEY | HAECHAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang