[15] Rafa Kesayangan Bunda

214 31 8
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

15. Rafa Kesayangan Bunda

Ini adalah hari Selasa, hari ke 15 umat Islam menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Tidak terasa sudah 15 hari berlalu semenjak ditetapkannya 1 Ramadhan 1445 Hijriyah, waktu berjalan begitu cepat, bulan yang penuh keberkahan ini tidak boleh disia-siakan.

Seperti yang saat ini dilakukan oleh laki-laki bersurai gelap yang baru saja selesai menunaikan ibadah Sholat Dzuhur di kamarnya. Seharusnya dia melakukan itu saat di sekolah karena merupakan murid kelas X yang wajib mengikuti kegiatan Pesantren Ramadhan. Sholat Dzuhur dilaksanakan secara berjamaah sebelum pulang di Musholla.

Namun, Delon Rafael Maulana, atau biasa dipanggil Rafael tidak melakukan itu. Dia bahkan baru saja selesai Sholat Dzuhur di rumah. Jawabannya karena dia tidak masuk sekolah hari ini. Alasannya sederhana sekaligus menguras emosi.

Bangun kesiangan.

Untuk alasan itu, dia menyalahkan orang di rumah karena tidak membangunkannya. Terutama bundanya sendiri. Karena hal tersebut, sejak tadi pagi dia mendiamkan bundanya dan tidak mau ke luar dari kamar.

Samuel yang melihat itu tentunya kesal kepada adiknya yang justru menyalahkan bunda mereka karena kesalahan yang dia perbuat. Dia juga sudah memarahi dan menyuruhnya untuk minta maaf kepada bunda tapi Rafael tidak mau mendengarkan.

Bunda mereka tidak diam begitu saja. Dia juga mengomeli Rafael yang menyalahkannya. Seharusnya dia bangun sendiri tanpa harus dibangunkan oleh orang lain. Setidaknya ada sedikit usaha yang dia lakukan seperti memasang alarm untuk membangunkannya, bukannya terus bergantung kepada orang di sekitarnya.

Bagaimana dia bisa belajar mandiri?

Karena ketidakhadirannya hari ini, Wali Kelasnya menghubungi bundanya untuk menanyakan alasan kenapa dia tidak hadir tanpa keterangan apa pun. Tidak mungkin bundanya menjawab secara jujur, dia terpaksa berbohong dengan memberi alasan kalau baru saja pulang dari luar kota hingga menyebabkan putranya kelelahan.

Kini dia sedang berbaring di atas kasur sambil menonton film kesukaannya. Walau masih kesal, sebagai anak yang sangat menyayangi orang tuanya, tentunya dia merasa tidak tenang dalam kondisi seperti ini. Dia ingin ke luar untuk meminta maaf tapi terhalang oleh sesuatu.

Gengsi.

Sialnya dia terkalahkan oleh rasa gengsi. Dia tidak ingin berbicara terlebih dahulu kalau bukan bundanya yang mengajaknya bicara duluan.

Di tengah acaranya menonton film, suara deritan dari pintu kamarnya yang dibuka membuatnya menoleh ke belakang guna memeriksa siapa orang di balik itu. Setelah mengetahuinya, dia kembali fokus pada film yang ditonton tanpa mempedulikan orang itu sama sekali.

𝗧𝗔𝗞𝗝𝗜𝗟 𝗔𝗕𝗔𝗛 𝗘𝗚𝗢 || 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐜𝐤 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang