[30] Lebaran

276 34 5
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Akhirnya, hari yang sudah ditunggu-tunggu tiba. Sekarang adalah hari Rabu, hari kemenangan bagi seluruh umat Islam yang ada di dunia.

Hari Raya Idul Fitri.

Pagi ini, setelah selesai dengan urusan dapur, kamu langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke Masjid guna menunaikan ibadah Sholat Idul Fitri. Begitu pula dengan Ego yang juga tengah bersiap-siap. Tidak lupa, sebelum merias diri, kamu juga sudah berwudhu.

Kamu memakai pakaian yang santai untuk ke Masjid dan tidak ingin terlihat mencolok. Baju lebaran yang kamu beli beberapa hari yang lalu juga terlihat biasa saja karena jika mencolok maka akan menarik perhatian banyak orang.

Lagi pula, pakaian yang kamu beli untuk lebaran harus bisa digunakan untuk hari-hari yang lain seperti mengunjungi rumah saudara atau datang ke sebuah acara. Bukan hanya sekadar membeli karena mengikuti musim, dan tidak akan terpakai lagi.

Seperti kebanyakan perempuan, kamu juga merias wajahmu tapi tipis sesuai dengan umur dan tempat yang kamu tuju. Kamu akan pergi ke Masjid, bukan ke gedung pesta jadi tidak membutuhkan riasan tebal.

Setelah selesai dengan penampilan, kamu ke luar dari kamar sambil membawa mukenah serta sajadah dan menghampiri abahmu yang tengah memanaskan motor.

"Udah, Bah."

"Pintu belakang sama jendela udah dikunci?" tanya Ego.

"Udah." jawabmu seraya mengangguk.

Walaupun saat ini adalah hari istimewa bagi umat Islam, nyatanya masih banyak orang yang dihasut oleh setan untuk mencuri. Jika seluruh penghuni rumah sedang pergi sehingga rumah dalam keadaan sepi, maka hal tersebut mengundang para pencuri. Untuk itu, semua orang harus selalu waspada.

Sebagai sentuhan terakhir agar rumah tidak benar-benar terlihat sepi, biasanya orang-orang sengaja menyalakan televisi dengan volume yang besar sehingga para pencuri dapat terkecoh dan berpikir kalau ada orang yang menjaga rumah tersebut.

Kamu menerapkan hal itu sekarang. Sengaja menyalakan televisi agar rumahmu aman dari pencuri. Terakhir, kamu mengunci pintu depan.

"Ayo berangkat." ajak abahmu seraya menaiki motor terlebih dahulu.

Kamu pun mengikutinya dengan mengisi bagian belakang motor yang kosong.

Dalam perjalanan menuju Masjid, kamu melihat ada banyak orang yang juga menuju ke sana dengan berjalan kaki. Ketika mereka melihatmu, kamu memberi sapaan serta senyuman.

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝗧𝗔𝗞𝗝𝗜𝗟 𝗔𝗕𝗔𝗛 𝗘𝗚𝗢 || 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐜𝐤 ✔ 🎉
𝗧𝗔𝗞𝗝𝗜𝗟 𝗔𝗕𝗔𝗛 𝗘𝗚𝗢 || 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐜𝐤 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang