2. Vagos

17 3 0
                                    

"wih si panglima kita datang"

kedatangan Raka langsung disambut oleh Gilang, galih, Jaka dan anggota bandidos lainnya.

"ti mana ka?. anyar dateng"

"ada urusan bentar"

Raka langsung duduk di sofa. kemudian mengeluarkan sebungkus rokok dari kantong celana nya, dan mulai menyalakan nya satu.
dia menghisap nikotin itu, lalu menghembuskan nafas nya hingga asap yang berasal dari rokok itu keluar dari mulut dan hidungnya.

"Lang, gimana cewek tadi?. Lo anterin sampe rumah nya kan?"

gilang menoleh mendapati pertanyaan dari sahabat nya.

"iyah tenang aja. gue anter sampe rumah dengan selamat tanpa lecet"

"thanks"

"ka. maneh tau teu, vagos ngeganggu warga deui. warung Bu Eli anu jadi sasaran"

mendengar ucapan salah satu anggotanya membuat Raka menghentikan kegiatan nya.
dia menatap Zaki serius.

"kapan?"

"sore tadi. aing kesana sama Arya. Dateng Dateng warung udah berantakan"

Raka mengepalkan tangannya kuat kala mendengar penjelasan Zaki.
warung Bu Eli adalah markas kedua anak anak bandidos. anak anak cukup dekat, atau bahkan sangat dengan dengan Bu Eli. warung Bu Eli sudah menjadi tempat mereka nongkrong sejak sekolah menengah pertama. sampai kini mereka sudah berada di bangku 11 SMA.

tak hanya itu, Raka pun sudah menganggap Bu Eli seperti ibunya sendiri. dan Bu Eli pun mengetahui bagaimana kehidupan Raka, dan sangat mengerti dirinya.
hal itulah yang menyebabkan Raka marah, kesal.

"teu bisa diantepkeun ka. kita harus bales geng vagos"

"pasti. tapi kita ga boleh bales pake cara kekerasan, berantem, dan mengarah ke tawuran. kita bales, acak acak markas mereka juga"

"teu seru"
Raka menatap Jaka malas.

"ga ada yang boleh bantah gue"

"kumaha engke Weh"

"Jaka"
tatapan Raka berubah datar.

"iya iya elah. padahal gue lebih suka adu jotos"

Jaka yang melihat tatapan ketua bandidos ini semakin tajam. dirinya berdehem. lalu bangkit dari sofa menuju dapur.
yang terpenting dirinya menjauh dari tatapan tajam lelaki itu.

memang jika Raka sudah mode serius, yang lain tak berani untuk membantah ucapannya.
ucap mereka "Raka mode serius lebih menyeramkan dari pada saat mereka bertemu wanita cantik dengan rambut panjangnya di malam hari yang duduk diatas pohon"

***
"sesuai rencana kita. Lo galih bantu gue alihin anggota vagos. buat mereka ngejar Lo"

"Napa harus gue sih elah, gue Mulu yang jadi tumbal"

Raka hanya tertawa sambil memukul pundak teman nya itu.

"udah sih ada gue ini, disini Lo paling jago bawa motor ngebut. nanti Lo bawa aja tuh ke kantor polisi sekalian. beberapa ikut galih sama gue. beberapa lagi ikut Jaka sama gilang ancurin markas ini"

"siap bos"

setelah mendapat perintah raka. anggota bandidos yang sudah dibagi menjadi 2 kelompok pun bubar.
menjalankan misi masing masing.

Galih sudah siap dengan motornya. menggeber motor dengan keras. sukses membuat keributan, dan membuat anggota vagos keluar dari markas.

"WOY asu. nyari ribut Lo"

RAKADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang