6. Mine

7 2 0
                                    

Dira terdiam menatap wajah raka.
saat Dira akan pergi Raka dengan cekat mencekal lengan nya. dan langsung mendorong gadis itu, menempelkan nya pada dinding. mengurung tubuh Dira, mengunci tangan nya agar tak berontak.

lalu kejadian selanjutnya membuat tubuh Dira membeku. Raka menciumnya. awalnya bibir mereka hanya menempel, tapi Raka mulai melumat bibir Dira lembut.
Dira hanya diam tak membalas ciuman itu.

sampai saat dirinya sadar, dan dengan penuh keberanian. Dira mendorong kuat tubuh Raka, lalu menampar pipi lelaki itu, hingga membuat pipi Raka memerah.

"kurang ajar maneh. asu"

Dira langsung berlari meninggalkan Raka yang masih mematung.
Raka mengacak rambut nya.

"apa yang aing lakuin tadi. bangsat si Dira bisa benci ka aing. Raka gelo, maneh gelooo"

Raka kembali mengacak acak rambutnya.
dia menghembuskan nafas kasar.

***
Dira menghentikan lari nya. dia memegang dadanya. jantung nya berdetak kencang. entah karena kejadian tadi atau karena Dira yang berlari menuruni tangga.

tapi Dira berpikir jantungnya berdebar kencang karena dia habis berlari menuruni tangga.
bukan.... bukan karena Raka..... yah pasti karena dia kelelahan. pikir Dira.

gadis itu kembali berjalan menuju kelas nya.
sepanjang perjalanan dirinya melamun memikirkan lelaki itu, kejadian beberapa hari lalu. saat dirinya pertama kali bertemu raka, lalu mereka jadi sering bertemu di sekolah.

"Dira. kamu dari mana aja?. kamu ga di apa apain cowok itu kan?"

Dira menghembuskan nafas berat. dia menatap wajah khawatir Ela.

"ngga la, aku gapapa"

***
"WOY ka, dari tadi kita cariin. taunya Lo disini"

"gimana ka?. maneh udah ngobrol sama Dira kan?"

"lancar?"

Raka diam, kembali menghisap rokok ditangannya.
lalu dia membuangnya.

"ancur. semuanya berantakan. si Dira pasti benci ka aing"

Gilang, galih dan Jaka saling tatap. kemudian mereka ikut duduk di rooftop, mereka duduk di tepian.

"naha?"

"tadi aing nyium Dira lagi. terus dia marah, nampar pipi aing"

"gelo maneh"

"jelas si Dira marah. gelo pisan"

"maneh ketagihan bibir si Dira Nya?"

ceplos Jaka sambil tertawa lepas.
Gilang dan galih menatap Jaka datar. lalu galih memukul Jaka, membuat lelaki itu meringis.
lalu menyengir.

"ya maap"

Raka sedari tadi diam sibuk memikirkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya. dia memikirkan cara supaya gadis incaran nya mau memaafkannya.

"gimana yah biar Dira maafin gue?"

"yaudah Lo minta maaf, deketin dia jangan terlalu agresif. santai aja. selow. yang penting pasti"

Raka menatap Gilang. kemudian mengangguk lesu.
Gilang, galih dan Jaka yang baru pertama kali melihat Raka galau menggelengkan kepalanya tak percaya. karena memang itu untuk pertama kalinya.

🥀🥀🥀

sudah beberapa hari Dira menjauhi Raka.
dah sudah berkali kali Raka mencoba untuk berbicara dengan gadis itu. dirinya bahkan sudah berulang kali meminta maaf. entah secara langsung ataupun chat.
tapi Dira tak menghiraukan nya. dirinya masih mendiami lelaki itu

RAKADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang