Raka mengendarai motor custom nya dengan santai.
sampai akhirnya dia tiba di tempat tujuan. rumah kekasih nya.
Raka turun dari motornya, melepaskan helm nya lalu berjalan menuju rumah Dira.masih dengan senyuman lebar nya dia mengetik pintu rumah Dira. lalu tak lama pintu terbuka membuat Raka semakin tersenyum lebar saat melihat Dira di depan nya.
"selamat sore neng geulis"
Dira menatap Raka kesal. yah karena seharian Raka tak ada mengirimi nya pesan, lalu sekarang lelaki itu berdiri di depannya dengan senyuman lebar seperti tak ada masalah apapun.
saat gadis itu akan menutup kembali pintu rumah nya dengan cepat Raka menahan nya.
"eh eh. kok di tutup sih. aku udah Dateng kesini. ga kangen sama aku?"
Dira mendengus mendengar ucapan Raka."ngapain kamu kesini?. mending kamu pulang aja"
Raka tekekeh mendengar ucapan jutek kekasihnya."ngambek Nya?. hampura Nya. aing teu ngabarin maneh seharian. soalna aing...."
"apa?"
lelaki itu malah menyengir. saat Dira akan kembali menutup pintunya Raka menahan nya menghubungkan tangan dan kakinya. lelaki itu memekik karena tercepit pintu membuat Dira dengan cepat kembali membuka pintunya. lalu mendekati lelaki itu, menatap jarinya yang membiru.
"sshhh sakit Ra"
"ya kamu lagian ngapain sih nahan nahan"
Raka yang melihat wajah khawatir Dira malah senyum senyum. lelaki itu melupakan tangannya yang berdenyut nyeri.
"ayo aku obatin"
Raka langsung tersenyum sumringah saat gadis itu membolehkan nya masuk kedalam.
kini mereka sudah duduk berhadapan di ruang tamu. Dira mengobati jari Raka. tak lupa gadis itu juga mengobati wajah memar Raka karena tawuran tadi.
"kamu abis berantem lagi?"
"hmm.... ya kumaha atuh, bandidos teh di serang duluan, aku teu mungkin diem wae"
oh yah Dira sudah mengetahui soal bandidos. karena Raka sudah menceritakan semuanya soal dirinya.
"ssttt pelan pelan Ra"
"kamu berantem aja ga mikirin diri kamu sendiri. sok kuat, sok jago. kenapa aku obatin ngeluh Mulu"
Raka yang mendengar Omelan gadis di depannya hanya tersenyum."dah"
"nuhun Nya sayangku. maaf juga hari ini bikin kamu kesel"
Dira hanya berdehem dirinya sibuk membereskan obat obatan.
"bunda sama ayah kamu kemana ra?"
"ga ada. kerumah nenek, besok pulang nya"
"berarti kamu sendirian dong?"
"yah Iyah, aku udah biasa"
"mau aku temenin ga?. aku nginep sini yah Ra"
Dira menatap Raka tajam."ga"
Raka cemberut. hanya ada keheningan diantara mereka sampai saat Raka berbaring di sofa, dan menjadikan paha Dira sebagai bantalan. Dira terkejut, tapi saat melihat wajah lelaki itu yang tengah tersenyum membuat dirinya mendengus.
"usap usap kepala aku"
ucap Raka sambil memegang tangan Dira meletakkan nya di kepala nya.
Dira menghela nafas pasrah, dia mulai mengusap lembut rambut tebal Raka. lelaki itu mulai memejamkan matanya menikmati elusan lembut Dira.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKADIRA
General Fiction*** cup~ Dira terjatuh diatas tubuh Raka. dan tanpa sengaja bibir keduanya menempel. Raka tersenyum miring lalu dengan cepat dia kembali menarik tengkuk Dira kemudian menciumnya lagi, tak hanya itu Raka bahkan menjilat bibir Dira dan sedikit melumat...