14. Roti Jepang

1 1 0
                                    


"ka bisa tolong beliin roti Jepang?"

"bisa dong sayang. tunggu bentar, jangan kemana mana sini aja"

dira mengangguk patuh.

"makasih ka"

seandainya perut gadis itu tak sakit, ia akan membelinya sendiri dari pada menyuruh seorang lelaki membelikannya. tapi untuk berdiri saja rasanya ia tak kuat, apalagi harus berjalan ke kantin yang lumayan jauh dari UKS.

Raka meninggalkan Dira di UKS sendiri.
di koridor Raka melihat ketiga temannya sedang asik menganggu adik tingkat mereka. Raka mendengus sebelum berjalan cepat kearah mereka.

"WOY"

"eh si bos. dari mana aja Lo?. pacaran Mulu"
Raka tak menjawab.

"eh Jak, lih. tulung atuh maraneh ke kantin meulikeun roti Jepang keur Dira"

"dih naha jadi urang. maneh kabogohna. maneh wae ditu"

"oh jadi maraneh embung nulungan aing?"

"CK. yaudah. mana duitnya?"

Raka tersenyum lebar lalu memberikan selembar uang berwarna merah pada kedua teman nya itu.

"si Dira kamana?"

"UKS"

"loh sakit?"

"hmm.... yaudah Lo berdua beliin. gue sama Gilang mau ke UKS. kalo udah langsung ke UKS aja"

***

Dira menatap Raka dan Gilang yang datang bersama. gadis itu mengerutkan keningnya saat tak mendapati Raka membawa titipan nya.

"titipan aku mana?"

"oh itu. si Jaka sama si galih yang aku suruh beliin"

"kok mereka?. kenapa ga kamu aja?"

Raka mengerutkan keningnya kala mendengar nada bicara Dira yang seakan marah.

"iya maaf. aku mau nemenin kamu. tenang aja mereka bisa diandelin kok"

perasaan Dira tak tenang kala mendengar jika Jaka dan galih yang membelikan titipannya. ia yakin jika kedua semprul itu tak akan becus membeli titipannya.

beberapa menit kemudian mereka datang. Jaka dan galih.

"haloo ibu bos. ini kita bawain titipan ibu bos. ibu bos sakit kok masuk sekolah sih"

"hooh. harusnya dirumah aja kalo sakit"

galih memberikan kantong plastik kecil berwarna hitam. Dira tak menjawab gadis itu dengan cepat merebut kantong plastiknya.
ia membuka dan melihat isinya. benar saja dugaan nya. mereka berdua tak akan becus membeli titipannya. wajahnya berubah datar. lalu menatap keempat lelaki di depannya.

"bodoh banget aku nyuruh kalian yang beliin. harusnya aku sendiri aja yah"

Dira tersenyum culas. gadis itu mengusap wajahnya kasar.
sedangkan keempat lelaki itu mengerutkan keningnya tak mengerti dengan ucapan Dira.

"kenapa sih yang?. kok kamu kesel gitu"

Dira terkekeh kecil dan mendengus kasar. ia mengeluarkan isi dari plastik di tangan nya.

"ngapain kalian beliin aku roti sih"

"loh. bukannya ibu bos yang minta roti"

"iya. ini si pak bos yang nyuruh katanya beliin roti. ibu bos lagi sakit"

Dira mengurut kepalanya yang semakin pening.

"maksud aku roti Jepang itu..... pembalut"

RAKADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang