3. Pertemuan Kedua

9 3 0
                                    

"sayang bunda boleh masuk?"

Dira langsung bangkit dari kursi berjalan untuk membuka pintu kamar.
terlihat sang bunda berdiri sambil tersenyum, ditangan nya sudah terdapat segelas susu.

"kamu lupa bawa susunya?. ini jangan lupa di minum"

"makasih bunda"

dengan sigap Dira mengambil gelas susu itu.
lalu berjalan masuk, diikuti bunda nya. gadis itu kembali duduk di kursi meja belajar. lalu meminum susu miliknya hingga habis tanpa sisa.

"ayah belum pulang Bun?"

"belum. katanya sih besok paling"

"bunda tidur sini aja kalo gitu. temenin Dira"

wanita itu terkekeh mendengar permintaan putri semata wayangnya.
Dira anak tunggal dari pasangan suami istri. bunda Dira hanya ibu rumah tangga biasa. sedangkan ayahnya bekerja sebagai staff kantor di perusahaan biasa.
mereka bukan dari keluarga kaya raya. hidupnya sederhana. ayah Dira masih mencukupi kebutuhan keluarganya untuk tidak merasa kekurangan.

malam ini ayahnya tak bisa pulang, karena dirinya memiliki perjalanan bisnis keluar kota bersama bos nya.

"yaudah bunda tidur sini"

mendengar itu Dira tersenyum lebar. dia langsung menyusul sang bunda yang sudah berbaring di kasur nya.
Dira ikut berbaring disamping bunda nya, memeluk bunda nya erat. mencari kenyamanan dan kehangatan di pelukan itu.

"gimana pr kamu?"

"besok aja Bun. lagipula kan dikumpulin Minggu depan"

"yaudah. nanti jangan ditunda tunda lagi. besok mau bekel apa sayang?"

"apa aja. Dira suka semua masakan bunda"

"bisa aja anak bunda satu ini"

Dira tertawa geli saat bunda nya menjawil hidung mancung namun kecil.

***
keesokan harinya.

"Dira"

mendengar suara bunda nya yang sudah memanggil dirinya untuk kedua kali. dira dengan cepat bergegas keluar kamar.

"maaf bunda"

"yaudah ayo sarapan"

mereka sarapan dengan hening. hanya suara sendok garpu dan piring beradu.
setelah menyelesaikan sarapan nya, tak lupa Dira meminum susu seperti biasa.

"bunda udah beli susu pisang sama buah pisang pesenan Dira belum?"

"udah sayang di kulkas. tapi bunda udah bawain loh di kotak bekel kamu"

"Dira juga mau minum di jalan Bun. bunda bawain cuman satu. Dira kan kurang"

"dasar. suka banget kamu sama pisang"

Dira tertawa kecil menanggapi ucapan bundanya, sedangkan wanita itu hanya menggelengkan kepalanya.

"oh ya, sepeda kamu masih di bengkel kan?. bunda anter aja yah ke sekolah"

"ga usah Bun. Dira naik angkot aja. udah bunda ga perlu repot repot anter Dira. takut ayah juga pulang pas bunda lagi ga ada dirumah kan"

"yakin kamu?"

"yakin bundaaa. udah yah dira berangkat dulu, assalamualaikum"
tak lupa Dira mencium tangan orang tuanya.

"waalaikumussalam hati hati sayang"
Dira tak menjawab hanya mengacungi jempolnya.

tanpa menunggu lama, sebuah angkot melewati nya. Dira pun menaiki angkot yang hanya terisi beberapa anak sekolah sepertinya. mengingat ini masih terlalu pagi.

RAKADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang