Part 4

977 88 13
                                    


Hari-hari tenang yang telah lama di lalui Naruto belakangan ini seketika berubah menjadi hari-hari yang memuakkan, karena semenjak kejadian di cafe beberapa hari yang lalu Hinata menjadi terus-terusan datang dan mengganggunya.

Ketika melihat gelagat Hinata, ia sudah menduga bahwa gadis itu menyukainya, namun ia tidak menyangka bahwa seorang senpai tanpa malu terus mendekati nya bahkan selalu mendatanginya.

Awalnya ia memang terpesona ketika melihat wajah cantik Hinata, ia pikir gadis itu adalah tipe yang tenang dan memiliki harga diri, namun ketika sudah berkenalan ia menjadi tidak suka karena gadis itu sangatlah berisik serta terang-terangan menyukai dirinya bahkan gadis itu pernah mengajaknya berkencan.

Naruto merupakan tipe lelaki yang akan mengejar perempuan yang ia suka, dan sangat benci bila seorang gadis mengemis cinta kepadanya, ia merasa bahwa gadis seperti itu sangatlah genit dan membuatnya merasa...jijik.

•••

"Naruto Naruto Naruto Naruto~"

Si pemilik nama hanya melirik malas kepada gadis cantik yang kini telah duduk di sampingnya yang terus memanggil namanya dengan nada manja tak lupa dengan senyuman manis serta memasang wajah genit.

Naruto menghela nafas lelah, sungguh ia lelah, gadis ini bermuka badak pikirnya, sebab telah sering ia usir dengan halus atau pun keras masih saja terus menemuinya.

'Sebenarnya dia jenis manusia apa?' Naruto membatin, ia kini mengacak-acak rambut frustasi, telah banyak gadis yang juga terang-terangan menyukai nya namun baru kali ini ada yang seberani dan se tidak tau malu ini.

Segala cara telah ia coba agar membuat Hinata berhenti mengganggunya seperti mengusir dengan membentak, sembunyi, menghindari Sakura karena senpai itu ternyata akrab dengan sahabatnya, bolos kelas agar Hinata tidak dapat menemuinya, berpakaian serba hitam menggunakan topi serta bermasker agar tidak di kenali Hinata.

Namun pada akhirnya ia malah lelah sendiri dan berakhir pasrah karena Hinata tidak terpengaruh dengan hal-hal tersebut, dia pun berfikir mungkin senpai ini akan lelah sendiri jika ia acuhkan.

.
.

Hinata cemberut dibuatnya, pujaan hatinya kini terlihat sangat cuek, tidak menegur dan tidak menyuruhnya pergi seperti biasanya, hal itu membuat Hinata kesal karena ia tidak bisa mendengar suara khas lelaki tersebut.

"Hey kenapa mengacuh kan ku!" Hinata menghela nafas karena keberadaan nya kini seperti tidak terlihat, ia bersidekap lalu memicing mata dan tersenyum sesaat ketika terpikirkan sesuatu.

"Naruto~" gadis itu meraih tangan Naruto untuk di genggammya, kalau lelaki itu masih tak menghiraukannya ia akan melakukan kontak fisik yang lebih dari ini untuk melihat sampai mana keteguhan hati lelaki itu untuk mendiam kan dirinya.

Naruto melirik jari gadis tersebut yang kini telah berani meraba lengannya dengan perlahan, desiran aneh pun muncul ketika tangan mulus Hinata menyentuh kulit tangannya, ia terdiam bahkan tubuhnya terasa tidak bisa di gerakkan seakan menyukai perbuatan gadis tersebut?

Dengan perlahan Hinata memainkan jari nya seolah perlahan jari-jari itu sedang berjalan di lengan lelaki tersebut, tidak mendapatkan respon Hinata pun mengerucutkan bibir.

Lalu gadis itu menyeringai, dengan perlahan telapak tangan mungil Hinata meluncur ke telapak tangan Naruto dan mengunci jari-jari lelaki tersebut dengan jari-jari nya, ia mengangkat tangan yang telah tertaut itu lalu meletakkan punggung tangan lelaki itu pada pipi seraya megelus punggung tangan Naruto dengan pipi gambilnya, ia tersenyum sumringah di tengah aksinya tersebut lalu membatin riang 'kyaaa! kapan lagi bisa seperti ini!'

Only Want You -Naruhina-✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang