Mendengar pertanyaan yang tiba-tiba dilayangkan Naruto itu pun sontak menjadikan ruangan itu hening dan canggung seketika.
"Ehem" Shikamaru berdehem dan mengumpat di hati, kenapa lelaki pirang ini tak melihat situasi terlebih dahulu! tak ingin berada di situasi canggung ini, Shikamaru pun akhirnya melangkah keluar.
"Aku ke toilet dulu"
Lelaki itu pun menghilang menyisakan Naruto dan Hinata yang terjebak dalam situasi canggung, tidak.. bukan keduanya.. hanya Hinata di sini yang merasa canggung.
"Hinata... apa 10 tahun lalu aku melakukan kesalahan hingga kau meninggal kan ku?"
Naruto kembali membuka suara karena gadis itu tetap diam dan terus sibuk dengan lengannya, ia bertanya dengan nada serius namun tak bermaksud menyudutkan gadis itu sedikit pun.
Hinata terpaku, mendengar pertanyaan itu sungguh membuatnya ingin menghilang dari ruangan ini, ia lalu memandang keseluruh ruangan, Hinata kebingungan karena tak mendapati keberadaan Shikamaru lagi.
'Yaampun kemana dia' Hinata membatin putus asa, ia lalu melihat perban yang telah dibukanya dan melihat lengan lelaki itu yang telah benar-benar pulih, di dalam hati gadis itu merasa lega sekali, namun kini Hinata masih bungkam tak menanggapi Naruto sedikit pun.
Naruto menghela nafas melihat gadis itu yang tak kunjung menjawab pertanyaan darinya "Hinataa..." lelaki itu kembali memanggil sang dokter agar berhenti dari kegiatannya dan mau berbicara dengan nya.
"Ah lengan mu sudah sepenuhnya sembuh. Kau sudah bisa pulang"
Gadis itu berbicara dengan terus menatap lengan Naruto, ia tak mau menatap wajah lelaki itu, bukan tak mau tapi gadis itu merasa sedikit takut atau segan atau canggung? Entah lah Hinata juga bingung dengan perasaan ini karena kini lelaki itu seperti mengintrogasi nya.
Naruto memejamkan mata, gadis itu malah mengalihkan pembicaraan.
Setelah mengucapkan hal itu Hinata dengan canggung berbalik, lalu melangkah cepat menuju pintu hendak keluar, menyadari gadis itu yang hendak kabur, Naruto segera turun dari ranjang, langkah lebarnya tentu mengalahkan langkah cepat Hinata, Naruto berdiri tepat di depan pintu sebelum Hinata sempat keluar dari sana.
Bugh
"Aw"
Hinata melangkah mundur seraya menggosok keningnya karena baru saja menabrak dada Naruto, ia lalu mendongak dan mengerjap, baru ia sadari bahwa lelaki itu telah berubah sangat banyak.
Tubuh nya menjadi sangat kekar dan semakin tinggi, wajah lelaki itu menjadi lebih tegas dan jauh lebih rupawan dari pada sebelumnya, dulu ia setinggi telinga lelaki itu namun kini hanya setinggi dada Naruto.
Naruto bersidekap dan sedikit mengernyit karena ternyata lengannya masih terasa ngilu, lelaki itu sedikit membungkuk menatap Hinata "mau menghindari ku hm?"
Hinata meneguk ludah, suara lelaki itu menjadi lebih berat, tentu saja ia sudah menjadi lelaki dewasa. "Hinata, kenapa selalu mengabai kan pertanyaan ku?" Naruto sedikit menaikkan suaranya, ia menjadi sedikit kesal sekarang.
Hinata tersadar dari lamunannya yang membanding-bandingkan lelaki itu dengan rupa di masa lalu.
Hinata menghela nafas, ia juga mulai merasa kesal karena Naruto terus saja bertanya dan terasa memaksa nya.
"itu sudah lama berlalu"
"Bagi ku itu baru kemarin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Want You -Naruhina-✔️
Romance💜ONLY WANT YOU! Ego, gengsi, keadaan, serta kesalah pahaman yang terus menerus terjadi membuat hubungan mereka menjadi sangat rumit, apakah bisa dua manusia yang ternyata saling mencintai itu berakhir bersama dan menemukan akhir yang bahagia?. •Nar...