Malam ini, Naruto kembali menyatakan cinta untuk yang kesekian kali, namun untuk pertama kali nya lelaki itu meminta agar gadis yang amat di cintainya itu bersedia menjadi kekasihnya, ia meminta dengan serius agar gadis itu menerima cintanya, namun sebenarnya ia juga merasa takut dan cemas.
Naruto takut jika Hinata akan menolak lalu kembali menjauh dan marah padanya, namun setelah memikirkan dengan matang selama beberapa hari ini, Naruto meyakinkan diri.
Melihat sikap Hinata yang membaik, ia tak mau lagi membuang-buang waktu dengan ketakutannya yang hanya akan memperlambat perjalanan cintanya ini, serta tadi kencan nya berjalan sangat lancar, gadis itu terlihat sangat senang bersama dirinya dan beberapa kali ia melihat pipi gadis itu bersemu karena ulahnya.
.
.Hinata tidak menjawab namun juga tidak menolak, gadis itu menunduk dan terlihat semakin salah tingkah.
Melihat itu membuat senyum di bibir Naruto tak tertahan kan untuk mengembang,'yess!! tampak nya aku akan di terima!' batin Naruto kegirangan, berprasangka bahwa ini akan berakhir baik karena gadis itu perlahan balas menggenggam tangannya.
Sesungguhnya ia sangat ingin mengecup bibir gadis ini namun ia takut akan di tampar lagi dan Hinata kembali membenci nya, sungguh banyak ketakutan yang berada di benak lelaki itu, ia tak ingin Hinata menjauh dari nya.
Namun ia juga tak ingin berlama-lama menahan perasaan nya yang semakin hari semakin menggila ini, akan ia jadikan gadis manis ini miliknya.
Jika malam ini Hinata menerima nya, maka ia pastikan tak akan menahan hasratnya itu, namun saat ini hanya keheningan yang di dapat nya.
Naruto menarik nafas dalam, Ia meneguk ludah, malam ini jantungnya benar-benar menggila, ia mengumpulkan semua keberanian nya, lalu dengan perlahan ia menunduk dan mendekat pada gadis itu, ia mencium kening Hinata sembari memejamkan mata, sungguh ia sangat mencintai gadis ini.
Hinata terkesiap dan tubuhnya membeku, ia merasa ribuan kupu-kupu terbang di perutnya, wajah nya merah padam, beberapa detik berikutnya, mata amethys itu terpejam merasakan ciuman lembut lelaki itu di keningnya, ia telah percaya bahwa Naruto benar-benar mencintai nya dengan tulus dan benar-benar menginginkan dirinya.
Naruto menyudahi ciuman sayang itu lalu menempelkan kening nya pada kening Hinata seraya menatap lekat mata amethyst Hinata dengan penuh arti, harapannya sangat besar agar cinta nya diterima.
"Apa aku di terima?"
Hinata menunduk lalu menggeleng, Naruto memejam mata erat.. 'argh sial aku di tolak!!!' lelaki itu mengerang di dalam hati, apa dia baru saja di tolak? Ia lalu menegakkan tubuhnya dan menatap Hinata dengan senyum yang di paksakan.
"Jadi.. aku di tolak ya"
Sungguh bukan maksud Hinata untuk menolak, ia hanya merasa bingung dan bimbang sekarang, seharusnya ia memang harus menolak lelaki tersebut, karena lusa ia harus berangkat, namun menolak lelaki itu... sungguh Hinata merasa tak rela.
Hinata kembali menatap Naruto lalu menggeleng cepat, satu alis Naruto terangkat lalu senyumnya pun mengembang.
"maksudmu...kau mau jadi kekasih ku?!"
Anggukan itu Naruto artikan bahwa cintanya di terima, namun senyumnya menghilang diikuti keningnya yang mengernyit bingung ketika gadis itu kembali menggeleng.
"A-akan ku pikirkan"
Naruto menghela nafas, baru saja ia akan melompat kegirangan karena menyangka gadis ini akan menjadi kekasihnya, namun mendengar suara lembut yang malu-malu itu membuat bibir Naruto berkedut menahan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Want You -Naruhina-✔️
Romance💜ONLY WANT YOU! Ego, gengsi, keadaan, serta kesalah pahaman yang terus menerus terjadi membuat hubungan mereka menjadi sangat rumit, apakah bisa dua manusia yang ternyata saling mencintai itu berakhir bersama dan menemukan akhir yang bahagia?. •Nar...