Tok! tok! tok!
Masuk
Kreek
Kepala Naruto menyembul dari balik pintu, melihat kehadiran lelaki itu sontak membuat Hinata keheranan.
"Naruto?"
Naruto tersenyum kikuk kearah Hinata.
"Masuk lah"
Mendengar perintah itu, Naruto segera masuk dan menutup pintu, ia berjalan lalu berdiri di depan meja gadis itu, Hinata mendongak seraya mengangkat kedua alisnya penasaran dengan apa yang akan di ucapkan lelaki itu.
Naruto menggaruk tengkuk nya yang tak gatal ketika melihat raut kebingungan Hinata, ia lalu memberanikan diri untuk berbicara.
"Ini sudah jam makan siang, apa kau mau menemani ku makan?"
"Tiba-tiba?" Hinata mengerjap kebingungan, setelah beberapa hari tak bertemu karena lengan lelaki itu telah sembuh dan mereka tak
ada urusan lagi, lalu kini tiba-tiba lelaki itu mengajaknya makan siang bersama?Naruto mengangguk dan memberikan alasan yang telah di siapkan nya dari semalam.
"Shikamaru ada urusan dengan Kiba, a-aku tidak mengenal desa ini dengan baik, aku sedikit bingung mencari tempat makan, aku kelaparan, biasanya Shikamaru yang mengurus semua keperluan ku"
Naruto menahan nafas, beberapa hari ini ia uring-uringan ingin bertemu dengan Hinata, lengan nya telah sembuh dan tak ada alasan lagi untuknya ke klinik itu.
Shikamaru yang tak tahan melihat wajah murung bos nya itu pun akhirnya memberi ide untuk mengajak gadis itu makan bersama.
Ia pun berfikir keras bagaimana cara untuk mengajak gadis itu, bagaimana kalau Hinata menolak? Bagaimana kalau Hinata menganggap nya aneh? Sungguh banyak pikiran buruk yang mengganggu otak Naruto.
Walau tau Hinata sudah memiliki kekasih, ia tak akan putus asa dan akan tetap mencoba menarik perhatian serta hati gadis itu kembali, walau bagaimana pun, Hinata pernah tergila-gila padanya, dan ia berharap masih ada rasa untuknya di hati gadis itu walau hanya sedikit.
Mendengar alasan itu sontak Hinata mengangguk percaya, namun ia merasa sedikit kasihan melihat Naruto, lelaki itu terlihat banyak pikiran dan tampak linglung, serta Naruto sekarang terlihat seperti anak yang kehilangan ibu nya, Hinata berdiri lalu membuka jas dokternya dan meraih tas.
"Sekarang?"
Naruto yang masih was-was takut dengan penolakan pun seketika berbinar menyadari bahwa Hinata tak menolak ajakan nya.
"T-tentu saja!" Lelaki itu sedikit berteriak seraya menggebrak meja membuat Hinata seketika tersentak kaget melihat kelakuan lelaki itu, ia lalu terkekeh, Naruto terlihat sangat lucu sekarang.
Naruto mengusap tenkuknya kasar ketika menyadari kekonyolan nya sendiri "sialan malu sekali"
.
."Hinata ramen di sini sangat enak" Naruto sibuk menyantap ramen yang dirasa nya sangat enak, di Tokyo tak ada yang se enak ini pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Want You -Naruhina-✔️
Romance💜ONLY WANT YOU! Ego, gengsi, keadaan, serta kesalah pahaman yang terus menerus terjadi membuat hubungan mereka menjadi sangat rumit, apakah bisa dua manusia yang ternyata saling mencintai itu berakhir bersama dan menemukan akhir yang bahagia?. •Nar...