Part 38

753 63 6
                                    

"Ah maaf apa aku terlalu lama?"

Hinata mengangguk dengan mengerucutkan bibir membuat lelaki itu terkekeh dan mencubit pelan pipi gadis itu, Naruto lalu menangkup dan mengelus pipi Hinata seraya menatap lekat wajah sang kekasih hati dengan penuh cinta.

Hinata yang ditatap seperti itu pun menjadi salah tingkah, lalu beberapa saat mata nya mengerjap dengan perlahan merasa terpaku melihat wajah tampan Naruto, mendadak ia malah merasa canggung sendiri.

Gadis itu merasa tak tahan dengan situsi saat ini, ia pun akhirnya balas menangkup wajah Naruto dengan menekan gemas pipi lelaki itu hingga bibir lelaki itu menjadi manyun "jangan memandangku begitu, aku maluu" ucapnya dengan bibir yang di manyunkan pula.

Naruto terkekeh lalu mengecup singkat bibir Hinata membuat gadis itu terkesiap, Naruto lalu menelusupkan kedua tangannya ke leher kekasihnya itu, Hinata termenung sesaat lalu menunduk menatap sebuah kalung dengan permata yang begitu indah kini telah bertengger di lehernya.

"Setelah menunggu lama, akhirnya kalung ini sampai ke pemiliknya" Naruto menjauh satu langkah dan bersidekap seraya menatap lekat kalung yang telah bertengger cantik di leher kekasihnya.

Hinata mendongak menatap Naruto, ia tak mengerti "Maksud nya?"

"Kalung ini sebenarnya akan ku berikan saat kau menerima cinta ku dulu" Naruto berujar lembut dan mengelus kepala calon istrinya itu.

"Maafkan aku" Hinata menunduk lesu merutuki kembali dirinya yang dulu telah pergi tanpa sepatah kata apapun hingga menyakiti lelaki ini.

Naruto tersenyum dan kembali menangkup wajah Hinata lalu mengecup bibir itu kembali dan tersenyum, Hinata mengulum senyuman menahan rasa geli di perutnya akibat terlampau bahagia dengan perlakuan lelaki itu padanya, dengan perlahan ia lalu melepaskan tangan lelaki itu dari wajahnya.

Hinata bersidekap dan menatap Naruto dengan wajah meledek "Mmm, memangnya kau yakin bahwa aku akan menerima cinta mu?"

Naruto terkekeh kecil melihat wajah lucu Hinata, ia lalu menarik cepat pinggang gadisnya hingga tubuh keduanya berbenturan dan tak berjarak "tentu saja, saat kencan waktuitu wajah mu selalu bersemu saat melihat ku sayang" ucap Naruto dengan suara menggoda lalu membenturkan pelan kening mereka

Wajah Hinata seketika bersemu mendengar panggilan sayang itu "lihat, pipi mu merah lagi" Naruto tertawa senang dan mengecup kedua pipi gadisnya yang seringkali memerah, Hinata menyipitkan mata dan memukul pelan dada Naruto karena lelaki itu baru saja mengejek nya.

Hinata lalu mendongak menatap lembut sang kekasih dan memberikan senyum termanisnya "terimakasih, kalung ini sangat indah" Gadis itu berujar tulus dengan mengelus permata di kalung itu dan dibalas dengan anggukan oleh Naruto.

Gadis itu lalu melingkarkan tangannya di pinggang Naruto dengan masih mendongak dan tersenyum manis, senyuman di bibir gadis itu yang terlampau manis membuat jantung Naruto berdebar tak karuan membuatnya menginginkan bibir itu lagi!

Pandangan Naruto tak lepas dari wajah cantik terutama bibir menggoda iman nya itu, Lelaki itu perlahan meraih tengkuk Hinata dan membungkuk, ibu jari nya mengelus lembut bibir Hinata sementara gadis itu terus mendongak dan meneguk ludah ketika melihat sorot mata Naruto yang telah berubah memandang bibir nya, jantung nya pun ikut berdebar sangat cepat.

Perlahan Naruto menghapus jarak diantara mereka, melumat pelan bibir gadisnya, memiringkan kepala dan lama kelamaan lumatan itu menjadi lebih dalam dan menuntut.

Only Want You -Naruhina-✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang