Kedua mata rembulan Hinata berbinar menatap setiap wahana yang terpampang jelas di depan mereka."Naruto! Ayo naik itu!"
Hinata menggenggam erat telapak tangan Naruto dan menariknya sementara lelaki itu hanya pasrah mengikuti tarikan gadis tersebut, Naruto menghela nafas, tidak ada gunanya menolak karena gadis itu sangat keras kepala dan tak akan pernah menurut padanya.
•••
Naruto di buat jengkel karena kini Hinata malah mabuk dan gemetar setelah turun dari wahana roler coster.
"kenapa naik kalau takut ha! Merepotkan saja!"
lelaki itu sengera menyodorkan sebotol air putih yang tadi di belinya dengan berlari panik, entah kenapa ia merasa khawatir melihat wajah pucat Hinata hingga membuatnya berakhir memarahi gadis tersebut.
"karena di drama-drama ketika berkencan mereka menaiki wahana seperti tadi, lalu mereka berakhir saling jatuh cinta" dengan suara lesu Hinata mendongak dan menatap polos Naruto, membuat lelaki itu berdecak sebal, gadis ini sudah besar bahkan lebih tua darinya namun sikapnya sangat kekanakan pikirnya.
.
.Setelah beberapa menit menunggu gadis itu memulihkan diri dan tenaga, Naruto merasa sudah cukup, ia menghela nafas lalu mengenggam dan menarik tangan Hinata agar gadis itu berdiri.
"Sudah ayo kita pulang, kau tampak pucat"
"Ha!? ENAK SAJA!"
Hinata berteriak hingga membuat Naruto terlonjak kaget, gadis itu memberengut sebal lalu sorotan matanya menurun melihat ke arah tangannya yang terus di genggaman lelaki tersebut tanpa terlihat ingin melepaskan tangannya, membuat perasaan Hinata menjadi sangat senang, gadis itu lalu menyeringai.
Menyadari seringaian tersebut membuat Naruto mengangkat kedua alisnya menatap curiga gadis yang selalu bertingkah di luar dugaannya ini.
"Sepertinya kau mulai menyukai ku hm"
Hinata berkata seraya menunjukkan senyuman termanisnya seraya menaik turunkan kedua alis.
Naruto mengernyit mendengat ucapan itu "ch di minpi mu!" Naruto membuang muka, ia bahkan sedari tadi bingung dengan dirinya sendiri, sementara Hinata terkikik geli lalu mengangkat tangannya yang terus di pegang Naruto.
"Ini buktinya!"
Naruto menatap tangan mereka seraya mengerjap, lalu dengan cepat melepaskan genggaman tangan tersebut dan berlalu pergi.
"hey tampan tunggu aku!!"
Hinata sedikit berlari karena langkah Naruto sangat lebar dan sedikit lebih cepat dari biasanya.
Setelah dekat Hinata segera meraih lengan Naruto dan memeluk dengan erat sambil terus tertawa, Naruto melirik sebentar dan bernafas pelan seraya mengatur debaran jantungnya, ia menggerutu di dalam hati karena dirinya kini merasa nyaman di peluk seperti ini.
•••
Keduanya berakhir duduk di pinggir sungai kota karena Hinata ternyata tidak punya nyali untuk menaiki wahana yang lain, hingga akhirnya Naruto mengajak pulang namun tentu saja Hinata menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Want You -Naruhina-✔️
Romance💜ONLY WANT YOU! Ego, gengsi, keadaan, serta kesalah pahaman yang terus menerus terjadi membuat hubungan mereka menjadi sangat rumit, apakah bisa dua manusia yang ternyata saling mencintai itu berakhir bersama dan menemukan akhir yang bahagia?. •Nar...