Jennie pov.
Aku puas sekali hari ini karena aku baru saja mengerjai Sehun dan selingkuhan barunya itu. Dasar pria biadap ! Sifat buruk nya itu tak pernah berubah meski sudah beristri lagi tapi tetap saja dia bermain api di belakang.
Beruntung aku sudah terlepas dari pria itu sehingga aku tidak perlu pusing memikirkan semua kelakuan buruk nya di luar sana.
"Anda baru pulang Nyonya?"tanya Yoona ketika mendapati ku baru saja masuk kedalam rumah.
"Kenapa dengan anak itu?"bukan nya menjawab pertanyaan tadi aku justru balik tanya ketika melihat Yoona menggendong Lisa.
"Non Lisa hanya kelelahan karena menunggu anda pulang terlalu lama Nyonya."jawab Yoona membuat ku mengangguk mengerti.
"Berikan dia padaku."pinta ku membuat dahi Yoona mengernyit heran.
"Maaf, tapi bukankah-"
"Kau menyela ucapan ku Bibi? Huh ! Sebenarnya agak aneh aku memanggilmu Bibi karena usia kita tidak jauh berbeda."ujar ku menatap nya malas.
"Maafkan atas kelancangan saya Nyonya Cho."kepala Yoona tertunduk menyesali perbuatannya.
"Sekarang berikan anak itu padaku dan beristirahat lah Yoona-ssi."
"Baik, Nyonya."jawabannya lalu menyerahkan Lisa padaku. Sebelum pergi ia sempat membungkuk sebentar.
Ketika siluet Yoona sudah hilang dari pandangan. Aku langsung menuju lift dan menekan tombol angka 2 disana.
Ting
Lift itu berbunyi menandakan bahwa aku sudah sampai di tujuan. Aku keluar dan berjalan satu-satunya ruangan di lantai ini yaitu kamar pribadi ku.
Membuka pintu perlahan dan memindahkan Lisa ke tempat tidur. Sebelum menyusul Lisa ke alam mimpi aku lebih dulu membersihkan diri baru setelah nya merebahkan diri di samping anak angkat ku.
"Huh! Maaf aku terlalu jahat padamu Lisa, Itu aku lakukan agar kau bisa tumbuh menjadi anak yang kuat tanpa mengandalkan siapapun di dunia ini. Maaf jika caraku salah mendidik mu."ucap ku menatap dalam wajah damai nan polos itu.
Jennie pov end.
°°°°°°°°°
Ketika kedua mata bulat itu terbuka di pagi hari bibir mungilnya ikut terbuka lebar ketika menyadari bahwa ia sedang di peluk oleh ibunya.
"Lita matih mimpi ya?"gumamnya tak yakin dengan apa yang di lihatnya saat ini.
"Tapi ini nata tok."gumamnya lagi sambil menoel-noel hidung Jennie.
"Idung Eomma mantung ya telnata. Endak taya Lita yan petek."
"Lita jadi Ili. Eomma beditu cantik tementala Lita bulik. Pantas taja Eomma endak tayang tama Lita."setelah asik mendumal di hadapan wajah ibunya, Lisa turun dari tempat tidur dan keluar untuk bersiap-siap menyediakan makanan untuk Jennie.
Sementara si pemilik kamar rupanya mendengar semua dumalan itu dan menghela nafas kasar.
"Siapa yang mengajari anak itu menghina dirinya sendiri?"Jennie benar-benar kesal mendengar Lisa yang terus merendahkan diri padahal anak itu tak kalah cantik nya dengan dirinya.
"Aku harus bertanya pada Yoona setelah ini."
°°°°°°°°°°
Di depan cermin Yoona memandang wajah aslinya. Menatap satu persatu benda yang membantu nya menyamar itu.
"Sampai kapan aku harus menyamar seperti ini? Cepat atau lambat semua orang termasuk Nyonya Cho akan tau bahwa aku bukanlah Jung Yoona yang asli melainkan Kim Jisoo yang sedang menyamar."ujarnya frustasi.
"Tapi, aku masih membutuhkan semua benda-benda ini agar aku bisa dekat dengan putri ku. Putri ku yang kini di kenal sebagai Cho Lisa."lanjutnya mengingat kembali kejadian 5 tahun lalu.
Flashback.
6 bulan setelah Jisoo meninggalkan Lisa di depan pintu gerbang Mansion Jennie. Wanita itu mulai uring-uringan tak tenang.
Sebagai seorang ibu tentu nya ia ingin selalu melihat tumbuh kembang sang anak tapi dia tidak mungkin kembali mendatangi Mansion Jennie dengan penampilannya sekarang atau dia akan di laporkan ke Polisi karena sudah menelantarkan anaknya.
Siang itu ketika Jisoo sedang keluar ingin mencari makanan ia melihat sebuah kecelakaan bus, dimana salah satu korban disana tewas di tempat lokasi dan kebetulan nya lagi memiliki data dan alamat tempat tinggal Jennie.
Jisoo yang saat itu menemukan data nya lebih dulu dari pada Polisi langsung membawa semua data pribadi korban itu yang di duga bernama Jung Yoona.
Selintas ide muncul dalam benak Jisoo. Ia jadi berpikir bagaimana jika ia memalsukan data pribadi nya dengan data yang dimiliki oleh Jung Yoona? Dengan begitu ia bisa lebih dekat dengan putri nya tanpa hambatan sedikitpun.
"Apa kamu yakin ingin memalsukan data pribadi mu?"seorang teman bertanya pada Jisoo karena takut semua ini akan berimbas buruk di masa depan.
"Sudah lakukan saja permintaan ku tadi."
"Baiklah-baiklah akan ku lakukan."dari situlah semua data Jisoo di palsukan berkat teman nya ini yang jago IT.
"Apa kau benar-benar Jung Yoona kepala maid yang ku pesan?"tanya Jennie ragu melihat penampilan Jisoo untuk yang pertama kali nya.
"Sa-saya benar-benar Jung Yoona, Nyonya Cho."jawab Jisoo sedikit gugup.
"Baiklah jika kau benar-benar Jung Yoona yang ku pesan untuk menjadi kepala maid disini, maka akan ku beritahu semua tugas mu."Jennie mulai menjelaskan semua tugas yang Jisoo harus lakukan termasuk mengurus seorang bayi di rumah besar itu.
"Sekarang kau sudah paham bukan? Selain bebersih kau juga harus mengurus bayi itu. Dia adalah anak angkat ku, jadi perlakuan dia dengan baik karena hanya aku saja yang boleh memperlakukan dia dengan buruk."tanpa merasa bersalah sedikitpun Jennie melenggang pergi dari hadapan Jisoo yang ternganga akan ucapan nya.
Flashback end.
"Syukurlah aku menemukan data itu lebih dulu. Jika tidak? Mungkin aku tidak akan bisa mengasuh Lisa hingga detik ini."
"Tapi.. semua kejadian buruk itu tidak akan pernah terjadi jika andai saja wanita biadap itu lebih memilih kami dari pada mengejar karirnya sebagai seorang IDOL."Jisoo benar-benar menaruh dendam pada orang di masa lalu.
Bersambung
Hayo coba absen dulu yang tebakannya ada salah tadi 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayangi Aku Eomma
Fanfictionaku hanya ingin di cintai dan di sayangi seperti anak lain. tapi kau memperlakukan ku berbeda.