SAE 06

1.3K 162 10
                                    

City Club' adalah tempat bagi para kalangan atas menghambur uang mereka. City Club' bukan hanya menyediakan bar. tapi juga tempat perdagangan manusia dan ada pula  judi, baik itu secara online maupun offline.

Alasan mengapa Jennie selalu datang ke City Club' tak lain dan tak bukan untuk menghilangkan penat. Ia hanya menyentuh alkohol tidak melakukan lebih.

"Jen."panggil Joy yang mulai risih di perhatikan banyak orang.

"Apa?"dengan acuh Jennie menjawab.

"Kenapa tidak memesan private room  sih? Lihat itu ! Kita di perhatikan banyak pasang mata termasuk para pria hidung belang, aku risih tau."

Jennie menarik nafas dalam-dalam ketika ia baru menyadari menjadi pusat perhatian.

"Kau benar! Mari kita pesan private room. Lagi pun tidak biasa nya City Club'ramai seperti ini."pandangan mata Jennie beralih menatap sekitar dan siapa sangka jika ia bertemu mantan suaminya tengah bercumbu dengan wanita lain.

Bibir itu terangkat membentuk seringai kecil.

"Joyie."

"Hm?"

"Mari kita bersenang-senang lebih dulu."

                                °°°°°°°°

Jam terus berputar namun Lisa tetap menunggu kepulangan Jennie walaupun matanya sudah sangat berat.

"Eomma tapan pulang ya? Lita tudah nantuk."ujarnya dengan kepala bersandar pada sofa.

Ketika rasa bosan dan kantuk itu telah menguasainya tiba-tiba terdengar suara piano dari lantai 2. Lisa yang penasaran datang kesana dan mendapati Yoona tengah bermain piano.

Mata bulat itu berbinar-binar mendengar alunan musik yang di hasilkan oleh jari jemari Yoona. Bibir itu terangkat membentuk senyuman. Dengan langkah lebar kaki kecil itu mendekati Yoona.

"Bibi bibi tolon ajali Lita main itu juga."seketika Yoona menghentikan permainan nya di tengah lagu ketika menyadari kedatangan Lisa.

"Bibi nanis? Tenapa? Apa kalna Lita natal?"pertanyaan polos itu sedikit menghibur Yoona yang sedang sedih.

"Bibi tidak apa-apa sayang. Bibi hanya sedang merindukan seseorang."

"Tiapa? Apa Lita boyeh tau?"

"Anak kecil gak boleh tau. Ayo! Bibi akan ajari Lisa main piano."dengan antusias Lisa mengangguk.

"Lita mau, Lita mau. Kita atan main yagu apa?"tanya Lisa ketika tubuhnya di ambil alih oleh Yoona dan duduk di pangkuan nya.

"Kita akan memainkan lagu buatan seseorang yang paling spesial bagi Bibi , judul nya buah hati. Lisa harus mendengar nya ya? Bibi akan sangat senang jika Lisa mau mendengar lagu ini."

"Eung! Lita pasti atan tuka apapun itu."melihat senyum tulus yang diberikan Lisa membuat Yoona ikut merasakan kebahagian itu.

Jari jemari Yoona kembali menyentuh balok-balok not nada dengan begitu lembutnya. Bahkan Yoona bernyanyi sampai membuat Lisa terpesona akan suaranya.

Di tempat lain dengan suasana berbeda seorang Superstar tengah mengadakan konser besar di Australia dan ia akan segera menyanyikan sebuah lagu penutup konser nya.

"Selamat malam semuanya. Tidak terasa kita sudah di penghujung acara. Lagu terakhir ini adalah lagu buatan ku 5 tahun lalu untuk orang yang paling spesial bagiku. Orang itu telah ku sia-siakan padahal kami sudah berjalan terlalu jauh saat itu."

"5 tahun lalu aku membuat kesalahan fatal hingga sampai saat ini aku selalu di hantui perasaan bersalah itu. Semoga kalian semua menyukainya."penyanyi itu menarik nafas dalam-dalam sebelum mulai bernyanyi lagu yang sama seperti Yoona.

"Untuk mu yang telah lama di tunggu."sebuah ingatan tiba-tiba muncul ketika kedua insan berkeinginan memiliki seorang anak.

"Lagu ini tercipta untukmu."ingatan itu kembali hadir ketika seorang Dokter memberi kabar bahagia untuk kedua pasangan itu.

"Tatapanmu, sentuhan mu. Bahagia ku."Yoona tiba-tiba menatap Lisa penuh makna.

"Tuhan telah menjawab doaku. Kau hadir menyejukkan hati ku."setetes air mata muncul disana.

Rasa sakit itu tiba-tiba hadir tanpa bisa ia kendalikan.

"Kau anugrah. yang terindah , di hidupku."kedua mata itu ia pejam lalu kembali terbuka dengan senyum merekah saat menatap Lisa dalam.

"Sehat lah kau selalu. Bahagia lah selalu. Bersyukurlah selalu, sayang ku.."sebuah harapan muncul untuk seseorang.

"Kan ku jaga, oh ! dirimu. hingga tua nanti. kan ku sayangi, ku lindungi dari keras nya dunia."ingatan tiba-tiba muncul betapa sulit yang di jalani hidup Lisa belakangan ini.

"Kan ku jaga, oh! dirimu. hingga tua nanti.  itu tugas ku , kau buah hati ku."Yoona tak sanggup melanjutkan permainannya karena ia langsung memeluk Lisa begitu erat.

"Maafkan aku."lirih Yoona dengan suara serak menahan tangis semakin membuat Lisa tidak mengerti mengapa Bibi Yoona nya menangis seperti ini.

Tapi karena tidak ingin melihat Yoona menangis terlalu lama, ingin menghibur pun Lisa tidak bisa karena tidak tau penyebabnya. yang bisa Lisa lakukan hanya menenangkan Yoona dengan menepuk-nepuk punggung besar itu pelan dengan mengucap

"Endak apa-apa. Lita tudah memaaftan Bibi."tangis Yoona justru pecah mendengar nya karena perbuatan bodoh nya di masa lalu.

"Aku janji, setelah ini tidak akan ada lagi yang bisa melukai mu nak."


                           Bersambung

Hayoo 🤣 mulai ada celah nih 🤣 ayo tebak lagi dong 😂


Sayangi Aku Eomma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang