Jisoo turun dari taksi setelah membayar dengan uang lebih. Wanita cantik itu bergegas masuk kedalam rumah sakit membawa Lisa yang sudah tidak sadarkan diri.
"Tolong, tolong putri ku."teriaknya langsung di hampiri dua Suster disana.
"Astaga!! Kenapa bisa seperti ini Nyonya?"tanya salah satu Suster dan satu Suster lainnya langsung pergi mengambil brankar.
"Tolong putri ku Suster. Dia di aniaya oleh majikan ku."kedua bola mata Suster itu terkejut.
"Astaga! Kejam sekali. Apa sudah di laporkan ke Polisi?"Jisoo menggeleng karena tidak sempat memikirkan hal itu.
"Saya tidak sempat memikirkan hal itu Suster. Melihat banyak darah dan dia kehilangan kesadaran saja sudah membuat saya panik setengah mati."
"Ya sudah, setelah ini tolong urus semuanya ya Nyonya? Untuk sementara kami akan memberi pertolongan pertama terlebih dahulu."Jisoo hanya mengangguk dan meletakkan Lisa di atas brankar yang baru saja tiba.
Brankar itu di dorong menuju ruang IGD sementara Jisoo menunggu dengan cemas.
"Bagaimana ini? Tidak mungkin aku melaporkan Nyonya Cho ke Polisi. Bagaimana jika para Polisi itu justru menangkap ku karena menelantarkan anak dengan sengaja?"gumam Jisoo frustasi.
Ting
Ponselnya tiba-tiba berbunyi. Saat Jisoo mengecek nya ia begitu terkejut melihat portal berita tentang kepulangan Rose ke Korea Selatan.
Bruk
Tubuh itu jatuh terduduk di lantai masih memandangi benda persegi panjang itu.
"Di-dia kembali? Ba-bagaimana jika dia tau aku telah lalai menjaga anak kami selama ini? Apa yang harus ku lakukan. Aku tidak mau kehilangan Lisa untuk yang kedua kalinya."Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar begitu frustasi dengan masalah yang sedang ia hadapi.
°°°°°°°°
Jennie sedang berada di bandara Incheon menunggu kepulangan sahabat nya dari tur Dunia nya.
"Dimana anak itu? Seharusnya sudah tiba kan?"kesal nya.
"ARRGGHHH! Lebih baik aku mencarinya saja, berdiam diri disini hanya akan membuat ku mati muda."gerutunya berjalan membelah lautan manusia dengan dua bodyguard di belakang.
Jennie sengaja membawa dua bodyguard karena dia adalah seorang bisnis woman. Terlebih orang yang akan ia jemput seorang publik figur dimana penjagaan seperti ini di perlukan untuk mengurangi resiko terburuk.
Dari jarak jauh terlihat Rose seperti sedang melamun sambil berjalan. Gadis berambut blonde itu tidak menyadari kehadiran Jennie dari arah belakang.
Puk
Satu tepukan membuyarkan lamunan Rose dan ia menoleh ke kiri tak ada siapapun selain sebuah tangan yang berada di bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayangi Aku Eomma
Fanfictionaku hanya ingin di cintai dan di sayangi seperti anak lain. tapi kau memperlakukan ku berbeda.