SAE 08

1.4K 161 5
                                    

Flashback.

6 tahun lalu. Saat itu Jisoo masih duduk di bangku perkuliahan dan dia jatuh hati pada seorang gadis berambut blonde bernama Roseane Park.

Tentu hubungan keduanya sangat di rahasiakan karena orang Korea menganggap golongan seperti mereka tak pantas untuk tinggal di negara ini.

"Sayang."panggil Rose mendongak ke atas menatap wajah rupawan gadisnya.

"Ada apa?"kepala Jisoo menunduk menatap sang kekasih yang berbaring di pangkuan nya.

"Sudah setahun kita menjalin kasih kan? Aku jadi kepikiran untuk memiliki bayi. Coba kau bayangkan betapa cantiknya anak-anak kita nanti."Rose sangat antusias menceritakan keinginan nya memiliki seorang anak meski itu sangat mustahil karena mereka berdua sama-sama perempuan.

"Rose, kau tidak gila kan? Kamu lupa? Jika kita ini sesama perempuan mana mungkin bisa memiliki anak."Jisoo kesal dengan pemikiran Rose yang di luar nalar.

"Aku tau kita ini perempuan Jisoo. Tapi bukankah bagus? Asalkan ada uang kita bisa program bayi tabung."ujar Rose masih bersikeras menginginkan bayi.

Jisoo mengusap wajahnya kasar terlalu lelah jika sudah berhadapan dengan sikap keras kepala kekasihnya ini.

"Ya sudahlah terserah mu saja aku akan ikut. Tapi, aku tidak memiliki uang sebanyak itu untuk mengikuti program bayi tabung ini."Rose meraih tangan Jisoo dan meyakinkan kekasih nya.

"Kau tidak perlu khawatir eoh? Semua biaya akan aku yang tanggung. Tugas mu hanya mengandung anak kita saja sayang."

"Baiklah."

Dari sini lah tragedi itu di mulai. Rose kira mengikuti program bayi tabung ini hanya memerlukan 1x proses langsung jadi, rupanya butuh berkali-kali proses itu di lakukan dan hal ini tentu memakan banyak biaya dan waktu.

"Kenapa? Apa kau menyerah sekarang?"tanya Jisoo melihat kekasihnya frustasi.

"Aku? Ti-tidak mungkin aku menyerah hanya karena hal seperti ini."elak Rose tak ingin semakin di permalukan jika ia jujur tentang isi hatinya.

Jisoo menyeringai dengan berkata.
" Aku tau seperti apa dirimu Rose. Bukan 1 - 2 hari aku mengenal mu jadi aku tau seluk beluk mu."

"Kau gundah kan? Khawatir, takut program bayi tabung ini gagal lagi? Jika sudah seperti ini lebih baik kita batalkan saja, aku--"

"TIDAK! Tolong jangan di batalkan aku mohon."Rose bersimpuh di kaki Jisoo memohon agar kekasih nya itu tidak menyerah.

"Tapi ini sia-sia Rose. Dan aku sudah lelah, jadi tolong kita hentikan saja sampai disini ya?"bukan nya menuruti kemauan Jisoo Rose justru menggeleng keras.

"Tidak Jisoo-ya. Aku yakin kali ini akan berhasil. Tolong lakukan sekali lagi eoh? Aku janji jika kali ini kita masih gagal aku akan melupakan keinginan bodoh ku ini dan menuruti semua keinginan mu."melihat wajah dan tatapan Rose yang begitu tulus membuat Jisoo luluh.

"Baiklah, kita lakukan 1x lagi dan ini yang terakhir."

"Terima kasih sayang, terima kasih."

                                  °°°°°°°

"Sayang, aku tidak sabar dengan hasil pemeriksaan kali ini."gugup Rose menggandeng tangan Jisoo berjalan ke ruang Dokter kandungan.

"Bersabarlah, dan berdoalah semoga kali ini berhasil."Jisoo mengusap lembut punggung tangan itu agar tetap tenang.

"Ukhh! Aku jadi ingin ke toilet karena rasa gugup ini, tidak apa kan aku tinggal sebentar?"Jisoo mengangguk dan Rose bergegas pergi untuk menyelesaikan panggilan alam nya.

Sayangi Aku Eomma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang