SAE 22

1K 131 14
                                    

Di Rumah Sakit Rose masih mencari Lisa karena dia tidak tau menahu soal Jennie yang sudah berhasil menemukan Lisa dan membawa nya pulang ke Rumah tanpa izin dari Dokter.

Padahal dia berharap setelah Jennie di beritahu bahwa Lisa menghilang, maka wanita bermata kucing itu dapat membantu nya mencari Lisa sekaligus menguji Jennie apakah wanita itu benar-benar tidak peduli saat tau Lisa menghilang atau justru sebaliknya.

"Anak itu ada di mana sebenarnya? Dan kenapa aku bisa se'khawatir ini mengetahui dia menghilang."gerutu Rose dalam hati.

Gadis blonde itu terus mencari Lisa tanpa kenal lelah. Sampai-sampai dia tidak sengaja mendengar obrolan anak kecil yang seperti tidak asing bagi Rose.

"Gala-gala Halam nih kita jadi kembali ke Kamal lawat."

"Iya, padahal Lola matih mau main tama Lita Unnie."

"Ouh iya ! Tadi taat kita kembali kenapa Lita Unnie endak ada ya? Dan tenapa kamu endak tama Palitha?"

"Palitha telus Yan di bahas. Dan Ata Unnie endak tau ya? Lita Unnie tadi di bawa pelgi tama nenek lampil."

"Nenek lampil?"

"Iya. Mata na yan hitam tepelti mau topot itu telam tekali tayak uting mau lahilan. Muta na juga tayak gendeluwo kalena pipi na betal tepelti bakpau."

"Iihhh... Telam. Lola tok tau tih?"

"Tau lah. Olang Lola atal bicala tok hahahahaha."wajah Asa langsung asam mendengar nya bahkan Rose pun ikut menyesal telah menguping pembicaraan mereka.

"Pembicaraan tidak berfaedah."rutuknya.

Namun sayang nya Rose tidak mendengar kelanjutan percakapan dua bocah ini karena dia langsung melenggang pergi.

"Amu ini Janan tuka belhohong dong."omel Asa mendapat cengiran khas dari Rora.

"Hehehe tebenal na Lola endak tepenuh na belbohong Unnie. Lola memang tadi yiat Lita Unnie di bawa pelgi tama nenek lampil. Tatian Lita Unnie di talik-talik tayak embe."

"Telus kenapa kamu endak bantuin Lita Unnie?"omel Asa.

"Ya kalena Lola nik nik lagi napas na. Jadi endak bita mengejal Lita Unnie."

"Telus Olang tua mu endak nyaliin?"

"Nyaliin lah, Olang Lola bita tampai tau Lita Unnie tayak embe itu kalena Lola kabul dali meleka hehe."

"Teltelah mu taja lah."Asa memilih tak ingin melanjutkan percakapan karena ia sudah malas meladeni Rora.

                               °°°°°°°°°°

Sebuah mobil mini Cooper datang memasuki kediaman keluarga Cho. Seorang bodyguard langsung menghampiri karena tau si pemilik mobil.

"Selamat datang Nyonya Irene."sapanya sambil membuka kan pintu penumpang depan sebelah kanan.

Irene mengangguk bersamaan dengan Sekretaris nya keluar dari bilik mobil kemudi.

"Apa Jennie ada di rumah?"tanya Irene.

"Nyonya Jennie ada di rumah. Hanya saja.. beliau tidak bisa di ganggu untuk saat ini."jawaban itu membuat Irene mengerut bingung.

"Apa ada sesuatu yang membuat nya tidak bisa di ganggu? Apakah ada tamu penting atau justru dia sedang menyiksa seseorang?"melihat gelagat bodyguard Jennie yang aneh membuat Irene yakin bahwa sedang terjadi sesuatu di dalam sana.

Melihat bos nya seperti merugikan bodyguard Jennie. Seulgi sebagai Sekretaris Irene maju ke depan menyampaikan pendapatnya.

"Sajang-nim. Sebaiknya kita langsung masuk ke dalam saja takut nya apa yang kita selidiki selama ini benar adanya."bisik Seulgi pelan.

Sayangi Aku Eomma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang