Rose begitu terpukul dengan fakta yang baru saja ia terima sampai tubuhnya lemas jatuh terduduk di lantai. Gadis blonde itu menangis meremas rambut nya kuat tak percaya bahwa Lisa bukanlah anaknya.
"Ini tidak mungkin. Lisa itu anak ku, dia anak ku bagaimana mungkin golongan darah nya berbeda dengan ku."Irene menatapnya iba lalu melihat ke arah Suster tadi yang masih berdiam diri di sana.
"Terima kasih atas penjelasannya Suster kau bisa kembali bertugas sekarang. soal golongan darah itu~ kami akan segera mencari golongan darah itu secepatnya agar dapat menyelamatkan nyawa pasien."Suster itu mengangguk lalu masuk ke ruang Operasi melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda.
Irene kembali menatap sahabatnya ketika menyadari keanehan.
"O resus negatif ya? Bukankah golongan darah mu itu A ia Rose? Bagaimana bisa golongan darah Lisa berbeda dengan mu. Ah! Atau mungkin Lisa mengikuti ibunya?"pertanyaan Irene mendapat gelengan kepala dari Rose.
"Itu tidak mungkin Unnie, golongan darah ku dan mantan kekasih ku sama yaitu A. Bahkan, pendonor sperma kami dulu juga memiliki golongan darah yang sama seperti kami yaitu A tapi aku benar-benar tidak menyangka bahwa Lisa yang katanya anak ku justru memiliki golongan darah yang berbeda dengan kami."jelas Rose semakin frustasi dengan fakta yang baru saja ia terima.
Irene kembali mengangguk lalu memberi pertanyaan.
"Lalu sekarang bagaimana? Mau mendatangi kekasih mu itu meminta penjelasan darinya atau membiarkan nya begitu saja."Rose menghapus jejak air mata nya yang sempat mengalir lalu kembali berdiri tegap menatap Irene.
"Aku akan menemui nya Unnie, aku ingin menuntut penjelasan darinya mengapa dia tega membohongi ku seperti ini."
"Bagus jika itu keputusan mu. Tapi ku sarankan untuk mu melakukan tes DNA lebih dulu dengan Lisa untuk menunjukkan bukti bahwa Lisa memang bukan anak mu, tunjukan hasilnya pada kekasih mu agar dia tidak bisa mengelak lagi dan mau berkata jujur tentang siapa Lisa sebenarnya."Rose mengangguk menyetujui usulan tersebut.
"Unnie benar, jika aku pergi tanpa membawa bukti Jisoo pasti akan mengelak dan tetap bersikeras mengatakan bahwa Lisa itu anak ku. Tapi jika aku datang membawa bukti mungkin aku bisa tau kebenaran yang dia sembunyikan."Irene tersenyum senang karena selain Rose mau mengikuti sarannya, sahabat nya itu bisa bertindak tegas juga.
"Sajang-nim maaf menyela pembicaraan anda dengan Rose-ssi, tapi bukankah Nona Jennie memiliki golongan darah O resus negatif?"
Deg
Jantung Rose seakan berhenti berdetak.
Fakta macam apa lagi ini?
"O resus negatif?"ulang Irene mencoba mengingat Jennie memiliki golongan darah itu atau tidak.
"Benar Sajang-nim. Anda sendiri pernah bilang kepada saya jika golongan darah O resus negatif hanya di miliki 1% orang di Korea, dan itu adalah ayah tiri anda yaitu Tuan Cho dan Nona Jennie. Jika benar Lisa memiliki golongan darah langka itu dan ia bukan anak Rose-ssi dan kekasihnya kita bisa meminta bantuan kepada Nona Jennie untuk menyelamatkan nyawa Lisa saat ini."
Deg
Sebuah pedang seperti menusuk jantung nya saat itu juga. Fakta ini, fakta ini seperti bunga tidur yang sangat menakutkan.
Jennie, orang yang terkenal paling kejam dan menjadi dalang utama kasus pelenyapan Lisa justru memiliki golongan darah yang sama seperti Lisa? Padahal dia cuma ibu angkatnya Lisa tapi bagaimana bisa golongan darah mereka bisa sama kecuali...
"Andwe, andwe ini tidak benar ! Gak!!"Rose tiba-tiba menjerit menutup kedua telinganya ketika ada suara yang mengatakan bahwa kemungkinan besar Lisa anak kandung Jennie.
"Rosie, are you oke?"Irene menatap khawatir sahabat nya yang terlihat semakin kacau.
"Unnie, bagaimana ini? Aku takut Unnie, tolong katakan jika ini mimpi karena aku tidak siap menerimanya."Rose kembali menetes kan air mata nya menuntut Jawaban Irene.
"Apa yang kau bicarakan Rosie? Aku tidak mengerti."
"Lisa, Unnie. Tidak mungkin dia anak kandung Jennie Unnie kan?"
Deg
"Apa?"Irene terkejut mendengar nya.
"Itu tidak mungkin Rose. Lisa tidak mungkin anak kandung Jennie karena anak kandung Jennie sudah meninggal tak lama setelah dia lahir karena kekurangan gizi."
"Lalu bisa Unnie jelaskan tentang golongan darah mereka yang kebetulan sama? Yang dimana.. golongan darah itu hanya di miliki beberapa orang saja di Korea dan itu ayah dan adik tiri mu Irene Unnie."Irene terdiam tak bisa berkata-kata.
Irene baru menyadari nya sekarang. Benar apa yang di katakan oleh Rose jika golongan darah itu hanya di miliki oleh ayah dan adik tirinya. Tapi bagaimana bisa? Bukankah Lili sudah mati? Dia juga ikut mengubur kan Lili saat itu.
Seulgi yang melihat atasannya ikut terguncang mulai memberi saran.
"Sajang-nim. Jika benar Lisa anak kandung Nona Jennie kita harus segera membebaskan nya dari dalam penjara, sekalian kita adakan tes DNA apakah benar Lisa anak kandung Nona Jennie atau bukan. Tapi terlebih dahulu kita lakukan tes DNA itu terhadap Rose-ssi meskipun kemungkinan terburuk nya hasil itu tidak cocok."
"Kau benar Seulgi. Rose, kita lakukan lebih dulu tes DNA itu lebih dulu padamu sesuai rencana awal. Baru setelah itu kita pikirkan untuk membebaskan Jennie atau tidak."
"Tapi Unnie, Jennie Unnie itu seorang pembunuh. Dia pantas mendapat hukuman."Rose terlihat tidak terima jika Jennie akan di bebaskan, apalagi dia dan Jisoo sudah sepakat akan balas dendam terhadap Jennie saat ia masih di dalam jeruji besi.
"Aku tau. Tapi kita masih bisa mencabut tuntutan itu sebelum masuk ke pengadilan. Ingat Rose! Menyelamatkan nyawa Lisa jauh lebih penting dari apapun."Rose terlihat ragu untuk menyetujui tapi dia tidak bisa egois disini.
"Huft.. baiklah, aku setuju. Mari kita lakukan rencana itu."Irene tersenyum bangga dengan tindakan Rose yang tidak mengikuti egonya.
Bisa saja Rose menolak tapi gadis blonde itu justru menurunkan egonya demi kebaikan semua orang.
"Aku bangga padamu Rose, dan kau tidak perlu khawatir eoh? Apapun hasilnya nanti aku akan tetap mendukung mu."
"Terima kasih Unnie."Rose benar-benar bersyukur memiliki sahabat seperti Irene yang bisa bersikap adil terhadap semua orang.
°°°°°°°°°
Bugh
Bugh
Bugh
"Pak tolong ada yang berkelahi disini."teriak seorang narapidana ketakutan melihat Jisoo dan Jennie berkelahi.
Tak peduli wajah yang sudah babak belur dan tetesan darah dimana-mana kedua wanita itu terus berkelahi memperebutkan Lisa.
"Lisa itu anak ku, jadi berhentilah bermimpi menganggap bahwa dia anak mu Jisoo."
Bugh
Jennie memukul pipi kanan Jisoo untuk yang kesekian kalinya.
"Anda lah yang berhenti bermimpi Nyonya, Lisa itu anak saya ! SADARLAH ANAK ANDA SUDAH MATI."
Bugh
"LILI TIDAK MATI SIALAN. harus beberapa kali lagi aku katakan jika Lisa itu Lili, dia telah di tukar dengan anak mu sewaktu bayi."
"SAYA TIDAK PERCAYA ! orang jahat seperti anda tidak pantas untuk di percaya ucapan nya, Nyonya Cho."
"Sekarang saya akan membalaskan semua nya disini. Membalaskan semua rasa sakit yang telah anda berikan terhadap putri saya, yaitu dengan cara~~"Jisoo menggantung kalimatnya sebentar melihat sekitar memastikan bahwa Sipir penjara belum datang.
Ia tersenyum sebelum melanjutkan kalimatnya dengan se'pelan mungkin sambil mengeluarkan sebuah pisau kecil yang entah ia dapat dari mana.
"Anda harus mati Nyonya."
Jleb
Bersambung
Sepi banget sih 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayangi Aku Eomma
Hayran Kurguaku hanya ingin di cintai dan di sayangi seperti anak lain. tapi kau memperlakukan ku berbeda.