Saat pertama kali membuka mata yang ia lihat pertama kali adalah langit bernuansa biru di atasnya.
Gadis kecil itu terduduk dan melihat sekitar begitu indah menyejukkan mata. Senyuman itu terbit begitu lebarnya.
Kaki mungil nya ia gerakan untuk berdiri dan berlari-lari kecil mengelilingi rerumputan hijau di taman luas yang di hiasi ber-bagai macam bentuk bunga dan kupu-kupu yang berterbangan di angkasa.
Bruk
Tubuh itu ia jatuhkan kembali di atas rerumputan dengan terlentang. Kedua matanya ia pejamkan guna menikmati angin sepoi-sepoi yang begitu membuat nya nyaman dan betah berlama-lama disana.
"Unnie."suara itu tiba-tiba terdengar dan saat ia kembali membuka mata sudah ada anak kecil yang sangat ia kenali.
"Ahyeon? Kenapa Ahyeon bisa ada di sini?"tanya gadis kecil itu dan Ahyeon tersenyum tipis.
"Seharusnya Ahyeon yang bertanya seperti itu pada Unnie. Kenapa Unnie ada disini? Belum waktunya Lisa Unnie untuk pergi."dahi gadis kecil yang tak lain adalah Lisa mengerut dan baru menyadari sesuatu.
"Tunggu dulu! Kenapa ucapan ku endak cadel lagi ya?"gumam Lisa dan Ahyeon tertawa karena nya.
"Karena disini berbeda dengan disana."
"Maksudnya?"Lisa memiringkan kepala tidak mengerti arti dari ucapan Ahyeon tadi.
Namun bukannya menjawab pertanyaan Lisa, Ahyeon justru menarik tangan Lisa dan mengajaknya untuk ke suatu tempat.
"Ikut aku, dan Unnie akan menemukan jawabannya."ucapnya dan Lisa hanya menurut tanpa membantah sedikitpun.
Beberapa saat kemudian dapat Lisa lihat beberapa anak lain di depan sana. Mereka adalah Haram, Rora, Asa, Paritha, Ruka dan Chiquita.
"Lisa Unnie kemari!"Chiquita melambaikan tangannya ketika menyadari kedatangan mereka berdua.
Dan saat Ahyeon dan Lisa sampai di hadapan mereka, Ruka dan yang lain mengerubungi Lisa.
"Woah! Kenapa Lisa Unnie jadi terlihat sangat cantik memakai gaun putih itu? Aku jadi tambah cinta deh jadinya."celetuk Rora langsung mendapatkan pukulan dari Haram.
Plak
"Jangan mulai! Dasar gadis kecil genit."
"Wae? Genit - genit seperti ini juga aku pilih - pilih ya! Aku tuh suka wanita yang sexy sexy, tidak seperti Paritha Unnie yang setiap kali ada cowok tampan sedikit langsung di lirik minta jadi pacar."
"Kenapa jadi aku yang di bawa-bawa?"Paritha mendelik kesal tapi Rora acuh tak ingin memperpanjang masalah.
"By the way, Lisa Unnie kenapa bisa sampai kemari? Kalau kami sih emang sudah sering datang kemari."pertanyaan dari Asa membuat yang lain juga ikut penasaran.
"Lisa juga tidak tau kenapa bisa sampai kemari. Memang nya ini dimana? Dan kenapa hanya ada kita ber'delapan."Lisa bertanya balik sambil melirik sekitar tak ada orang lain selain mereka.
Ahyeon, Asa dan lainya tersenyum lalu Ruka menjawab.
"Kita berada di alam lain Unnie. Jika kita sudah sampai disini itu artinya kita sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja disana."
"Atau bisa juga kita ini sudah mati."sahut Chiquita yang langsung mendapatkan pukulan kecil dari Rora memerintahkan bocil kematian itu untuk diam.
Lisa diam mencerna setiap kalimat yang mereka ucapkan. Kini, ia teringat akan dirinya yang jatuh dari Roftop dan mungkin saja saat ini ia sudah mati.
Puk
"Unnie."Ahyeon menepuk pundak Lisa pelan menyadarkan nya dari lamunan.
"Nde?"sahut Lisa setelah sadar kini semua orang menatapnya berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayangi Aku Eomma
Fanfictionaku hanya ingin di cintai dan di sayangi seperti anak lain. tapi kau memperlakukan ku berbeda.