Di sini mereka semua berkumpul, di sebuah meja panjang kantin untuk makan bersama. Keadaan di meja makan tidak terlalu ribut seperti biasanya karena Sae, sang ketua OSIS sekaligus ketua kelas duduk bersama di meja tersebut.
"Ini kok bisa kita duduk bareng sama geng nya Karasu?" Tanya Sera sambil berbisik pada Leli yang duduk di sebelahnya.
"Mana gue tau, tiba-tiba udah ada di sini aja kita semua." Balas Leli.
Ting Ting
Sae mengetuk gelas miliknya menggunakan sendok, menimbulkan suara yang tidak terlalu nyaring namun dapat menarik perhatian seisi meja.
"Gue dapat pengumuman dari kepala sekolah." Ucap Sae yang membuat seisi meja langsung memfokuskan atensinya pada Sae, bahkan Devan saja yang tadinya sibuk dengan baksonya kini ikut menolehkan kepalanya.
"Karena kita baru genap dua Minggu masuk sekolah, kita di suruh buat ngadain kegiatan MOP Senin depan terus di lanjut sama acara buat hiburan lainnya kayak bazar, pentas seni sama drama." Jelas Sae panjang lebar.
"Dan buat kegiatan MOP, gue minta buat Riki yang sebagai ketua Pramuka bertanggung-jawab penuh atas semua yang bakal terjadi selama kegiatan." Lanjut Sae.
"Kalau buat masalah kegiatan MOP serahin aja ke anggota Pramuka." Ucap Riki menyanggupi.
"Dan buat PMR, khususnya Leli yang sebagai ketuanya. Gue minta buat segera siapin semua perlengkapan obat sama tandu." Perintah Sae.
"Gampang itu mah." Sahut Leli.
"Dan yang terakhir, Lela. Gue minta buat segera bikin semua data buat pengeluaran acara setelah kegiatan MOP." Pinta Sera.
"Entar gue bikin." Ucap Lela.
"Lah, terus kita gimana? Masa anak-anak olahraga gak boleh jadi pengawas atau panitia?" Tanya Hengki.
"Buat anak-anak olahraga tenang aja, gue udah bikin tugas buat kalian walaupun nggak sesuai sama ekstrakurikuler kalian, gue mau kalian jadi panitia pelaksana sama pengawas buat acara setelah kegiatan MOP." Ucap Sae.
"Oke, lumayanlah kita nggak nganggur." Ucap Oliver yang sedari tadi duduk diam di depan Sera.
"Lah bjirr, sejak kapan dia ada di sana?" Bisik Leli pada Sera.
"Gak tau, gak liat gua." Sahut Sera sambil meraba-raba meja di depannya. "Loh? Kwetiau goreng gue mana?"
Tak lama terdengar suara sendawa yang besar dari sebelah Leli, "Sorry, gue abisin kwetiau nya, laper soalnya." Ucap Devan tanpa dosa.
"Gue yang capek ngantri, malah dia yang ngabisin." Gumam Sera yang pundung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Class
De TodoDiwajibkan membaca deskripsi terlebih dahulu 🙏🙏 Ini hanya halu saya, jika ingin tau bisa dibaca sekarang. Penasaran dengan semua kerandoman tingkah anak-anak kelas unggulan Victoria internasional school (VIS)? Ayo baca! Dijaman bikin mood balik, t...