Chapter 10

2 1 0
                                    

Sebelum memulai kegiatan MOP pastinya para peserta akan membangun tendanya masing-masing, para peserta sibuk memasang tenda dan ada juga yang kesusahan.

Dan disinilah para ketua divisi berkeliling untuk memeriksa setiap masing-masing regu yang kesusahan mendirikan tenda.

"Aduh, ini gimana sih cara masangnya?" Ucap salah satu siswa yang kesusahan mendirikan tenda kepada anggota regunya.

"Gimana? Ada yang susah gak?" Tanya Finny, wakil ketua divisi empat Pramuka.

"Eh.. ini kak, kita agak gak tau cara masangin tendanya." Ucap siswa tersebut sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Oh, yaudah. Mau dibantuin gak? Kalo mau entar kakak bantuin sama ketua divisi empat, gimana?" Tanya Finny.

"Wah, mau kak!" Ucap siswa itu antusias.

"Yaudah, kakak panggil dulu." Ujar Finny. "Sera! Sera! Bu ketu sini dulu!" Teriak Finny pada Sera yang berada di kejauhan.

Sera yang mendengar hal itu lantas langsung menghampiri Finny yang tadi memanggilnya. "Apaan?" Tanya Sera.

"Ini ada siswa yang pengen dibantuin, gue kan agak rada-rada kalo soal ngediriin tenda. Jadi... Bantuin ya? Tenang aja, gue juga bakal bantu kok." Ucap Finny.

Sera melirik tenda salah satu regu yang belum berdiri di belakang Finny kemudian menghela nafas. "Yaudah, gue bantuin."

Kita beralih pada ketua Pramuka kita, Riki.

Kini dirinya sedang sibuk memperhatikan seluruh peserta yang sedang mendirikan tenda, sesekali memberikan arahan kepada siswa yang sedang kesusahan.

"Permisi kak, kita boleh minta tali buat ngiket tendanya gak?" Tanya dua orang siswi sambil menghampiri Riki.

"Oh, boleh." Ucap Riki tersenyum sambil memberikan tali yang diminta.

"Wah, makasih kak!" Ucap siswi tersebut.

"Iya, sama-sama." Balas Riki.

"Btw kak, boleh minta nomornya gak?" Tanya teman siswi tersebut genit.

"Aduh, gimana ya." Ucap Riki bimbang.

"Gak papa kali kak, sesekali doang." Ucap gadis tersebut memaksa, sedangkan temannya yang tadi meminta tali pengikat sedang mencoba menarik gadis itu untuk segera pergi.

"Yaudah iya, tapi jangan dikasih orang lain ya?" Ucap Riki yang pada akhirnya memberikan nomor WhatsApp nya.

"Wah! Makasih kak!" Ucap gadis genit tadi dan langsung pergi.

"Najis anjir, minta-minta nomor segala, mana suaranya di manja-manjain lagi. Mau jadi cewek murahan? Untung tadi nomor palsu." Gumam Riki yang kesal karena gadis tadi.

Sedangkan Mala, selaku wakil ketua Pramuka hanya memasang wajah datar ketika mendengar gumaman Riki, sudah terbiasa.

Wild ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang