Ardan berjalan ke arah toilet dengan malas lalu masuk kedalam dan membasuh wajahnya
'apa Alfa akan marah jika aku membuat contekan? Tapi jika aku tidak membuat contekan mati nilaiku rendah lagi, arrrgghhh ribet banget si, kenapa coba harus ada namanya ulangan' batin Ardan menjerit
"Beuhh cakep bener nih muka gue udah kek oppa oppa Korea aja" kata Ardan sambil mengibas ngibaskan rambutnya di depan cermin
Setelah merasa cukup untuk melihat wajahnya di cermin Ardan pun keluar namu saat diluar dia di hadang oleh seorang perempuan?
"Eee ada yang bisa di bantu?" Tanya Ardan kepada perempuan itu
"Lo temen Antares kan?" Tanya perempuan itu memastikan
"Eh- ya emang kenapa?"
PLAKKK
"Jauhi dia atau nyawa lo juga bakal terancam!" Ucap perempuan itu
"Dendam apa si yang lo punya ke dia sampai segitunya" heran Ardan sambil mengusap pipinya yang sudah memerah
"Cukup diam dan jauhi, atau lo juga bakal kena akibatnya" ucap perempuan itu lagi
"Gak deh mager gue udah terlanjur nyaman soalnya" balas Ardan
"Lo!!!" Perempuan itu ingin menampar Ardan kembali namun tidak jadi karna mendengar suara seseorang
"Jangan berani menamparnya lagi atau aku tidak segan segan untuk membunuhku!" Kata ekhem orang itu
"CK, awas aja kalian!!" Perempuan itu pun pergi dari sana
"Hwaaaaa alfa pipi adan atit" ucap Ardan sambil mengadu kepada Alfa sambil menunjuk pipinya yang memerah yang menghentikan perempuan tadi itu adalah Alfa
"Hah...... Jauhi wanita itu, dia licik dan sudah gila" kata Alfa cuek
"Jauhi dia?" Tanya Ardan sambil menatap Alfa
"Ya jauhi dia jika bertemu menghindar saja, Masih beruntung aku datang jika tidak kau bisa di fitnah olehnya"
"Hah? Fitnah tapi Adan gak ngapa ngapain dia masa di fitnah si" tanya Ardan heran
"Tadi kau menolak perintahnya dia marah dan beruntung dia tidak jadi memfitnah mu, tapi kelihatannya kedepan dia akan menggangu kita" kata Alfa yang mulai pergi ke kelas dan diikuti oleh Ardan
"Kita? Zio dan Ares juga? Tapi kenapa Kitakan tidak pernah mengganggunya lagi pula tadi dia nyuruh buat jauhin Ares memangnya kenapa si" tanya Ardan
"Dia membenci Antares dan semua yang bersangkutan dengan Antares termasuk teman"
"Tapi kenapa? Ares kan anak baik"
"Dendam lama" jawab Alfa
"Hah? Dendam" gumam Ardan
~~~~~~~
Saat ini Antares berada di kantin bersama dengan Zio, Alfa, dan Ardan
"Tumben kalem" tanya Antares
"Shtttt gue lagi galau jadi harap tenang" balas Ardan
"CK sok galau Lo" celetuk Antares
Seketika meja mereka berempat dilanda keheningan karna tidak ada yang memulai pembicaraan bahkan Ardan yang tadinya sibuk menggalau pun mulai jengah
"Gue galau lah kalian pun ikut ngegalau juga, ayo dong ngegibah Jan diam aja" Ardan mulai membuka suaranya karna sudah bosan dengan keheningan di meja mereka
"Tadi suruh Dian sekarang malah suruh gibah aneh emang" balas Zio dengan nada julidnya
"Ah- iya yah baru ingat, oh iya gue pen bilang katanya ada murid baru loh kalau gak salah masuk ke kelas kita si mungkin" ucap Ardan ragu
"Nambah beban kelas aja, udah kelas banyak beban malah nambah satu lagi" balas Antares
"Jan kek gitu lah res mana tau kan dia cewe jadikan ntar kalo cantik kita embat aja kalo gak yaudah buang aja" kata Ardan
"Anj- lo kira tu murbar apaan dah main buang buang segala, memang si beban kelas banyak tapi gak sampai segitunya lah" kata Antares
"Kalau murbar nya laki laki? Gimana?" Tanya Zio
"Masuk ke circle kita aja gimana?" Tanya Ardan
"Circle? Sejak kapan?" Alfa pun mengeluarkan suara nya karna merasa heran
"Sejak kita berempat pergi sama sama" balas Ardan
"Oh" jawab Alfa
"Bisa gitu yah, mentang mentang sering pergi berempat udah jadi circle aja" balas Zio
"Sorry yah gess tapi gue kaga mau pake circle circle segala, ribet soalnya apalagi nih ya circle itu biasanya suka beda bedain teman jadi gak baik mending kaya biasa aja gak usah pake circle segala, merusak lingkungan pertemanan" kata Antares panjang lebar
"Aku setuju" kata Alfa
"Hah........ Ok ok terserah kalian deh yang penting kita tetap jadi teman kan" kata Ardan
"Iyain aja" jawab Zio
"Dah yok ke kelas ntar bel" kata Antares yang mulai beranjak dari duduknya
"Bolos aja yuk malas di kelas Mulu otak gue pen meledak mana fisika lagi" kata Ardan yang mulai melangkahkan kakinya untuk pergi ke halaman belakang namun harus terhenti saat kerah belakang nya ditarik
"Jangan bolos" kata Alfa sambil menarik kerah belakang Ardan
"Iya iya gak bolos lagi tapi lepas dulu gak bisa nafas Weh ntar gue matekk gimana" ucap Ardan
"Ya" Alfa pun melepaskan kerah belakang Ardan
"Hahahaha makanya Jan bolos tuh kan Alfa jadi marah, yuk Zio tinggalin aja mereka" kata Antares sambil menarik tangan Zio
"Hah........ Pasrah ajalah" batin Zio tertekan
Mereka berempat pun pergi menuju kelas dengan sesekali bersyandahh
"Aku penasaran siapa yah murid barunya, kenapa baru datang sekarang, kenapa gak dari jam pertama" Zio mengatakan apa yang ada di pikirannya
"Gak tau dan gak mau tau" jawab Antares
"Sama" balas Alfa
"Mungkin dia punya kesibukan pagi, makanya gak bisa datang pagi" jawab Ardan
"Emang bisa gitu ya, udah murid baru datang terlambat lagi" ucap antares acuh
"Kek nya murid istimewa deh" kata Ardan
"Jelasin gak ngerti gue" kata Antares
"Murid istimewa itu kaya anak donatur sekolah ini, anak presiden, anak Mentri, anak kepala sekolah atau anak pemilik sekolah pokonya kaya gitu deh, jadi yah mereka bebas" jawab Zio panjang dikali lebar dikali tinggi
"Oh gitu, hah.... Enak yah tapi lebih enak jadi murid biasa si" kata Antares santai
"Dah dah Jan bahas yang lain mending lanjut jalan" kata Ardan
"Perasaan dari tadi udah jalan tuh" jawab Zio
"Iyain ajalah" jawab Ardan
Sesampainya di kelas Antares langsung duduk dan melihat ke luar jendela
"Hah....." Helaan nafas dari anatres
"Ternyata mencari Shadow Z itu sangat sulit, aku harap nanti aku mendapat titik terangnya, tapi shadow Z ini pemimpin mafia yang mana? Kenapa hanya namanya saja tapi tidak ada kelompoknya, aneh sangat aneh" batin Antares
"Hah......" Helaan nafas Antares lagi
"Kenapa res?" Tanya Zio heran
"Gak ada si cuman ngantuk aja" jawab Antares
"Oh ok ah- iya itu guru kita udah datang" kata Zio
"Ya" balas Antares
Seorang guru perempuan masuk ke kelas XI 2
"Siang anak anak, jadi hari ini kita kedatangan teman baru ibu harap kalian berteman baik yah" ucap guru yang mengajar
Seorang remaja pun masuk ke kelas XI 2 dengan gaya sok cool nya
"Dia kan" batin Antares saat melihat remaja itu
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ANTARES
Teen FictionSeorang remaja bernama Antares Lalizer Zadier berusia 18 tahun yang sudah tidak memiliki orang tua lagi, Semenjak orang tua nya meninggal Antares mulai meneruskan perusahaan ayah dan ibu nya begitu pula dengan dunia bawah sang ayah. Antares di kenal...