"Jadi?" Salah satu anggota kelompok Antares yang di name tag nya bernama Ardan memecah keheningan di antara mereka sebab dia sudah bosan melihat teman sekelompok nya yang hanya diam dan tidak berbicara apa apa setelah Bu Tuti menyuruh duduk di kelompok masing masing
"Seterah kalian, aku ambil bagian ku" Antares berkata dengan acuh sambil mengambil salah satu kertas yang ada di meja nya
"Gue ini" teman sekelompok nya yang bernama Alfa juga mulai mengambil satu kertas di atas meja
Dan tinggal lah 2 kertas yang tersisi, ya masing masing kelompok di beri 4 kertas soal yang harus di jawab bersama sama.
Akhirnya mereka mengambil masing masing satu kertas.
Setelah itu mereka pun sibuk dengan soal masing masing namun beberapa saat kemudian
"Aku selesai, bagaimana dengan kalian?"
Zio, Alfa dan Ardan hanya diam saat Antares bertanya kepada mereka
"Eh- biar ku tebak kalin belum selesai kan? Seperti nya benar jadi selamat mengerjakan teman" anatares berkata sambil meletakkan kertas yang sudah selesai di tengah tengah mereka semua lalu Antares pun meletakkan kepalanya di atas lipatan tangan nya.
"Anjayy cepet bener dah" kata Ardan yang akhirnya mulai membuka suara nya
"Aku baru menyadari ternyata Ares pintar yah" kata Zio yang sedang melihat semua jawaban Antares
"Emang semua jawaban nya bener apa? Gue gak percaya dan satu lagi lo kalo mau bicara bahasa baku Jan ke gue, gue orang nya gaul gak masuk sama lu" kata Ardan
"Bisa diam gak sih dari tadi ribut trus gue pen turu Weh, dan Zio kerjakan saja soal nya nanti kita gak dapat nilai kalau terus mengobrol" Antares berkata masih dengan posisi yang sama dan suara nya sedikit terdam
"Ah- ya baiklah" Zio langsung saja melanjutkan mengisi jawaban nya
Setelah setengah jam berlalu dan guru yang mengajarkan mereka sedang ada urusan sebentar jadilah kelas mereka tinggal dengan semua murid yang sebuk dengan tugas masing masing pada akhirnya mereka selesai dengan soal masing masing
"Ares, bangun" Zio membangunkan Antares yang sedang tidur sambil menggoyang goyangkan badan Antares
"Enggg" Antares mulai menegakkan kepala nya lalu mengucek ngucek mata nya
"Papan si ganggu aja...... hoammm" ucap antares sedikit keras sambil menguap di akhir kata nya.
Semua orang yang berada di kelasa melihat ke arah Antares dan tertegun sejenak saat melihat muka bantal antares yang baru bangun tidur
Antares yang merasa risih di pandang oleh orang orang yang berada di sekelilingnya
"Kenapa?" Antares bertanya dengan wajah bingung nya dan tentu saja itu makin membuat kesan imut pada wajah nya
"Njayyy liat tuh imut banget gak si" ucap seorang siswi yang berada di kelas Antares
"Ihhh iya gemes deh liat nya" balas teman sebangku siswi tadi
"Ihhhh pengen cubit tu pipi nya"
"Aaaaaaaaaa kapan yah ada teman sekelas kita yang imut kek gini perasaan gak ada deh"
"Gue gak peduli ntar pulsek gas culik Ares deh"
"Okh gue ikott, gas lah kita culik anak orang"
"Ok gas ok gas ok gas" tiba tiba saja siswi yang berada di bangku paling depan menimpali percakapan antar teman sebangku tadi
"Anjayy udh Weh tuh liat dia jadi takut sama kalen be dua" kata seorang siswa yang tengah melihat ke arah dua siswi yang sibuk ingin menculik Antares lalu berpindah ke Antares dan berpindah lagi ke arah siswi yang duduk paling depan
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ANTARES
Teen FictionSeorang remaja bernama Antares Lalizer Zadier berusia 18 tahun yang sudah tidak memiliki orang tua lagi, Semenjak orang tua nya meninggal Antares mulai meneruskan perusahaan ayah dan ibu nya begitu pula dengan dunia bawah sang ayah. Antares di kenal...