"Bosan nya, hmm kira kira bocah itu masih di sekolah tidak ya seharus nya sudah pulang apa dia tidak kemari, yah sudah lah itu lebih baik aku akan jalan jalan keluar sebentar" Antares mulai beranjak dari duduk nya menuju pintu setelah pintu nya terbuka Antares pun keluar.
Antares berjalan di lorong rumah sakit yang sedikit sunyi karna sekarang biasanya Pasian sedang tidur siang
Antares terus berjalan Sampai dia melihat ada taman di samping rumah sakit mata nya tertuju pada seorang gadis kecil yang tengah bermain bersama keluarganya mereka kelihatan bahagia "Andai saja aku seperti itu eh- apa yang ku pikirkan itu mustahil sudahlah"
Antares pun berjalan menuju kursi taman dia duduk di sana sambil melihat pemandangan di taman itu, Antares sedikit melamun dan memikirkan apa yang akan dia lakukan selanjut nya
"Kenapa aku harus berada di sini? Sebenarnya tujuan ku di sini apasih? Apa untuk mengubah alur novel nya jika iya baiklah". Saat sedang berfikir mata Antares tak terlepas dari seekor kupu kupu yang hinggap di salah satu bunga di taman
"Apa yang akan aku lakukan selanjut nya? Owh ya benar aku harus mencari pekerjaan tapi sebelum itu aku harus bertanya kepada bocah itu apakah aku memiliki ponsel atau alat elektronik yang lain jika tidak hidupku sangat menyedihkan hah sudahlah setidak nya aku seperti kupu kupu yang bisa terbang bebas"
Antares terlarut dalam lamunan nya sendiri bahkan dia tak menyadari sudah ada seorang remaja yang duduk di samping nya yang tidak lain adalah Zio, lamunannya buyar saat suara itu keluar
"Ares kenapa kamu di sini bukankah seharusnya kamu istirahat di dalam? Kenapa kemari" Antares yang di tanya pun sedikit tersentak dan menjawab "Tidak ada, aku hanya bosan di dalam sana aku membutuhkan udara segar" Zio menoleh dan menatap nya sebentar
"Apa kamu bosan karna tidak ada teman? Jika iya aku akan datang lebih cepat kalau begitu"
"Tidak juga, aku hanya bosan melihat ruangannya gaya itu saja sih" Antares menjawab dengan sedikit acuh
"Oh begitu, Ares kata dokter kamu akan di perbolehkan pulang sekitar 2 hari lagi jika keadaaan mu membaik"
"Itu bagus, tapi apa aku boleh bertanya padamu?"
"Ya tentu saja katakanlah"
"Apa aku memiliki ponsel?"
"Ah- ya kamu punya, ini maaf aku lupa memberinya kemarin hehe" Zio pun memberikan sebuah ponsel yang sedikit mengerikan, bagaimana tidak banyangkan saja layar nya sudah retak dan kelihatan ponsel itu seperti sudah tidak layak di pakai, kamera belakang nya saja sudah retak tapi setidaknya masih berfungsi dengan baik.
Antares melihat lihat ponsel itu, membola balik nya beberapa kali
"apa ponsel ini milikku?" Antares bertanya dengan sedikit ragu
"Ya itu milik mu, kenapa?" Zio menjawab Dangan pasti
"Tidak ada hanya kelihatan sedikit mengerikan, seperti sudah sering terjatuh"
"Yah kelihatan nya"
Antares mulai menghidupkan ponsel nya "apa sandi nya?" Zio sedikit berfikir setelah Antares bertanya kepadanya lalu menjawab "aku tidak tahu tapi menebak mungkin saja kata sandi nya nama mu atau tanggal lahir atau mungkin entahlah"
"Tidak membantu sama sekali" antares membalas dengan sedikit kesal lalu dia pun mencoba membuka kata sandi ponsel nya dengan menggunakan nama nya yah siapa tahu saja mungkin bisa, dan benar saja ponsel nya pun terbuka
Antares mulai melihat lihat apa saja yang ada di ponsel itu lalu berkata dalam hati "tidak buruk berfungsi dengan sempurna aku tinggal menghapus beberapa file yang tidak penting agar penyimpanan nya tidak penuh"
Antares kemudian mematikan ponsel nya dan memandang lurus ke depan begitu pula dengan Zio yang tengah asik memandang taman rumah sakit yang cukup luas sampai akhirnya Antares mulai berbicara
"Zio"
"Ya? Apa?"
"Terima kasih"
"Untuk?"
"Menemani ku"
"Ya sama sama"
Kedua nya pun kembali terdiam dan sibuk dengan pikiran masing masing tapi tiba tiba saja Antares berdiri dan pergi berlalu dari sana Zio hanya menatap nya dan mulai mengikuti langkah nya, mereka terus berjalan masuk ke dalam rumah sakit selama berjalan mereka tidak berbicara sepatah kata pun saat sampai di pintu rawat Antares, Zio memilih mulai angkat bicara dan bertanya "Ares apa setelah kamu keluar dari rumah sakit kamu akan langsung bersekolah?"
Antares pun menjawab "ya tentu saja aku tak ingin ketinggalan pelajaran terlalu jauh, memang nya kenapa?"
"Ah ti tidak ada, aku hanya bertanya saja" Zio menjawab dengan sedikit gugup namu Antares tidak terlalu mempedulikan nya dan membalas sedikit acuh tak acuh "Oh baiklah"
Antares pun mulai berjalan menuju brankar rumah sakit nya kemudian Antares pun duduk dalam diam sedangkan Zio dia memilih duduk di kursi samping brankar Antares
Kedua nya sama sama terdiam untuk waktu yang cukup lama akhirnya Zio lah yang memulai percakapan agar dia tidak bosan "Ares kenapa kamu setelah kecelakaan itu kamu jadi tidak banyak bicara dan lebih banyak diam? Apa ada yang sakit atau ada kah yang mengganggu?"
"tidak ada aku hanya tidak tau harus berbicara apa lagi pula aku juga kehilangan ingatan ku jadi aku tidak tau harus apa" Antares berkata dengan sedikit lirih
"Eh- ah be begitu rupa nya, tidak apa apa Ares jangan sungkan untuk mengatakan apapun karna kita kan sahabat"
"Sahabat ya, baiklah mulai sekarang aku tidak akan sungkan lagi" Antares mengecilkan suara nya di awal dan melanjutkan Dangan semangat lalu Antares kembali bertanya "Zio apa kamu tidak akan pulang? hari sudah semakin sore sebaiknya kamu pulang dan beristirahat kamu juga bisa kembali besok kan"
"Ya benar tapi aku ingin di sini sedikit lama lagi jika aku pulang ke rumah aku akan sendirian, aku tidak akan melakukan apa apa dan itu sangat membosankan" Zio menjawab dengan malas
"Apa kamu tinggal dengan orang tua mu?"
"Ya tapi mereka selalu sibuk dengan pekerjaan nya mereka juga sering tidak pulang ke rumah"
"Zio punya saudara?"
"tidak, bukan kah kamu tau kenapa bertanya kembali?"
Hening
"Ah- maaf aku lupa kamu kehilangannya ingatan mu jadi maafkan aku ya, Ares mau kan maafin Zio"
"Ya tidak apa apa"
"Terima kasi ares, oh oh bagaimana kalau kita memanggil dengan nama saja sepertinya itu akan lebih nyaman bagaimana menurut mu?"
"Aku setuju setuju saja"
"Ok baiklah jadi sudah di putuskan mulai sekarang kita memanggil menggunakan nama saja"
"Ya baiklah"
Keadaan hening kembali karna kedua nya sudah tidak memiliki topik yang akan di bicarakan lagi sampai akhirnya Zio memutuskan untuk pulang karna hari sudah mulai malam setelah Zio pergi Antares memutuskan untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ANTARES
Fiksi RemajaSeorang remaja bernama Antares Lalizer Zadier berusia 18 tahun yang sudah tidak memiliki orang tua lagi, Semenjak orang tua nya meninggal Antares mulai meneruskan perusahaan ayah dan ibu nya begitu pula dengan dunia bawah sang ayah. Antares di kenal...