BAB 33

1K 67 2
                                    

Antares saat ini sedang mengetik sesuatu di laptopnya sedari tadi bahkan Nova yang duduk didepannya saja diabaikan oleh Antares bahkan ini sudah setengah jam dan Nova hanya melihat Antares yang sibuk sendiri

"Ini udah setengah jam loh dari bang Nicko ngasi laptop, belum siap yah makalahnya?" Tanya Nova lelah karna sedari tadi dicuekin oleh Antares

"Masi banyak mending Abang pergi ke kamar Abang aja Jan ganggu dulu" ucap Antares masih dengan melihat layar laptopnya

"Hah...... Ok ok Abang kekamar dulu kalau ada perlu sesuatu panggil Abang aja, nanti kalau udah waktunya makan siang turun kebawah" ucap Nova lalu pergi dari sana

"Ya" jawab Antares singkat lalu melihat kearah pintu yang sudah tertutup kembali saat Nova sudah keluar

"Hmm kunci gak ya pintunya? Gak deh lagian nanti yang ada mereka curiga kalo gue kunci pintunya" gumam Antares lalu kembali melanjutkan aktifitasnya

Setelah satu jam berlalu sejak Nova keluar dari kamar yang ditempati oleh Antares kini pekerjaan Antares telah selesai "akhirnya selesai juga cape juga ya padahal cuman bikin keamanannya tu perusahaan rusak tapi capenya itu loh" gumam Antares sambil meregangkan otot otot nya

"Tugas hari pertama udah makalah buat sekolah juga udah hmm apa lagi yah jadwal hari ini" pikir Antares sambil mulai merebahkan tubuhnya di atas kasur

"Ah benar saatnya nonton anime, gegara si Hanzer wibu gue malah ikutan jadi wibu tapi mau nonton anime apa" gumam Antares sambil memikirkan anime yang akan ia tonton

"Dah lah nonton apa yang keliatan aja lah, malas mikir" putus Antares lalu membuka ponselnya dan mulai menonton anime apa yang dilihat pertama

"Bagus gue suka apalagi ni raja iblis keren gitu ngajarin kenalan ke ni cewe" komentar Antares saat setelah menonton beberapa episode

"Berenti dulu lah nanti nonton lagi tapi apa ni nama anime pen bagi ke si Hanzer wibu pasti dia suka, hmm konyaku haki sareta reijou wo hirotta ore ga ok ok mari kita kasi tau Hanzer wibu tapi nanti aja pen liat Nova dulu" ucap Antares lalu pergi mencari Nova

"Bang kamar bang Nova dimana" tanya Antares pada salah satu bodyguard yang berada didekat Antares

"Anda tinggal lurus terus lalu lihat pintu yang bercat silver tuan muda" jawab bodyguard itu sopan

"Makasi bang" ucap Antares lalu pergi kearah yang dikatakan oleh sang bodyguard tadi

"Ni bodyguard semua pada berdiri dari tadi gak capek apa gue yang liat aja ikutan cape" gumam Antares saat melihat beberapa bodyguard yang hanya berdiri diam seperti patung

"Semangat para om om bodyguard" Antares tersenyum memberikan semangat untuk para bodyguard yang berada disekitar tempat Antares berjalan dan para bodyguard yang mendengar itupun hanya membalas dengan tersenyum

"Silver yah, apa yang ini?" Tanya Antares entah pada siapa saat sudah berdiri didepan pintu yang berwarna silver "Ketuk dulu gak si biar kelihatan sopan gitu" gumam Antares lalu mengetuk pintu berwarna silver itu

Tok 

Tok

Tok

Antares mengetuk pintu sebanyak tiga kali karna menurutnya itu sudah cukup dan tidak perlu mengetuk lagi

"Gak ada jawaban apa salah kamar atau dia tidur, mandi hmm tunggu bentar lagi kalo gak datang dalam dua menit tinggal pergi dari sini aja" gumam antares sambil terus berdiri menatap ke arah pintu itu

Sudah lima menit dan belum ada tanda tanda pintu akan dibuka sedangkan Antares masih berdiri menatap pintu berwarna silver itu masih dalam keadaaan yang sama seperti tidak bergerak sama sekali

"Udah berapa menit nih udah ada satu jam yah dah lah balek aja gue ntar paling dia datang sendiri" gumam Antares lalu membalikkan badannya namun baru saja berbalik Antares sudah menabrak seseorang yang sepertinya sudah berdiri disana dari tadi

"kenapa kau ada disini?" Tanya orang itu

"Oh itu bang lagi nyari bang Nova, bang lano ini bener kamar bang Nova kan?" Tanya Antares pada Alano yaps Antares memanggil Alano dengan nama lano katanya biar singkat

"Benar ini kamarnya tapi dia sedang pergi keluar" ucap Alano

"Hmm ok deh nanti aja ketemu bang Nova nya bang lano Ares pergi kekamar aja deh" ucap Antares yang mencoba pergi dari sana tapi terhenti saat Alano mengatakan sesuatu

"Memangnya kau tau jalan kembali ketempat mu tadi?" Tanya Alano dan seketika Antares diam ditempatnya

"CK inilah kelemahan gue kalo ditempat asing pasti gak hafal jalan yang gue lewatin ah- CK dah lah pasrah aja" batin Antares lalu melihat kearah Alano "gak tau si bang soalnya ni mansion luas tapi ntar tinggal tanya sama om bodyguard yang ada disini" jawab Antares cepat

"Begitu yah, bagaimana jika aku yang mengantarmu kebetulan aku juga mau pergi ke kamar bang Ray" ucap Alano yang mulai berjalan dan diikuti oleh Antares dibelakang Alano

"Boleh aku bertanya?" Ucap Alano

"Yah boleh" jawab Antares

"Kenapa kau tidak mau jadi anggota keluarga kami?" Tanah Alano

"Karna nanti mungkin aku tidak bisa bebas lagi, dan hmm entahlah hanya saja aku sudah terbiasa hidup sendiri jadi sedikit aneh jika memiliki keluarga secara tiba tiba" jawab Antares jujur karna dia yang sudah hidup sendiri terasa aneh saat akan memiliki keluarga

"Begitu kah? Apa tidak ada alasan lagi?" Tanya Alano lagi

"Tidak hanya itu" jawab Antares

"Tapi mau bagaimana pun kau menolak itu tidak akan bisa" ucap Alano

"Aku tau tapi kenapa kalian mengadopsi ku? Bukankah masih banyak anak lain yang menginginkan keluarga?" Tanya Antares

"Entahlah Nova sangat ingin kau menjadi adiknya ditambah mommy juga sepertinya menyukain mu" jawab Alano

"Owh begitu yah, tumben ngomongnya kali ini panjang dan gak dingin kek awal tadi" ucap Antares sambil menatap Alano

"Kau yang memaksaku" pasrah Alano

"Maksa apaan? Padahal gak ada paksaan tuh" ucap Antares santai

"Jika tidak kujelaskan kau akan bertanya kepada yang lain" ucap Alano

"Ngapain nanya ke yang lain gue bukan tipe orang yang kepo" ucap Antares yang kini sudah memakai bahasa gaulnya

"Jaga gaya bahasa mu dikeluarga ini bahasa gaul tidak diperbolehkan" ucap Alano dingin

"Hmm ok" pasrah Antares

"Sudah sampai masuklah" ucap Alano sambil membukakan pintu untuk Antares

"Makasi kapan kapan kita ngobrol kek tadi lagi" ucap Antares

"Terserah" balas Alano lalu pergi dari sana

"Yah begitulah kalo kulkas udah berhadapan sama cowo kiyowok kaya gue pasti cair, dah lah tapi gue ganteng gimanapun orang lain komen mau gue imut manis atau apalah gue gak peduli karna gue ganteng" ucap antares lalu masuk kedalam kamar tadi dan menutup pintu

"Lanjut nonton anime tadi ajalah nanggung Masi episode lima mending lanjut aja lagian waktu makan siangnya Masi lama" gumam Antares lalu kembali melanjutkan acara nonton nya

TRANSMIGRASI ANTARES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang